Kamis, 31 Januari 2013

LANGIT DAN BUMI YANG BARU


Bila Yang BARU DATANG!
(Wahyu 21:1-8)

Marilah kita belajar bahwa akan tiba masanya bahwa akan datang yang baru untuk menggantikan yang lama. Yang lama harus digantikan karena tidak layak untuk mengakomodir hal yang baru. Yang lama harus pergi karena jika yang baru datang semua benar-benar baru sama sekali dan tidak terkait sedikitpun dengan yang lama. Yang baru itulah yang sering kita namakan Kerajaan Sorga. Kerajaan dimana Allah hadir bukan lagi seperti fatamorgana. Dalam Kerajaan Sorga ini Allah benar-benar nayat berada ditengah-tengah umatNya
.

Rasul Yohanes menuliskan penglihatan tentang Yang Baru itu kepada kita: “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.” (Ayat 1-2)

Bila kita melihat Kitab Kejadian 1:1 kita akan membaca: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”  Langit dan bumi yang diciptakan oleh Allah itu suatu hari akan diganti dengan yang baru dengan cara membuat yang baru. Ini penting karena Tuhan tidak memperbaharui langit dan bumi yang lama, tetapi menghancurkannya dan menggantikannya dengan yang sama sekali baru. Jadi kita sekarang mengerti bahwa langit dan bumi yang baru benar-benar baru termasuk kota Yesusalem. Tuhan tidak akan membangun kembali kota yang baru di atas Yerusalem tua tetapi menurunkan Yerusalem yang baru langsung dari sorga.

Yang baru itu dapat bermakna tidak lagi sam dengan yang lama. Jadi  yang baru itu tidak berhubungan lagi dengan letak geografis di alam semesta ini. Penting kita ketahui bahwa Yang Baru itu tidak terletak disalah satu sisi antariksa alam semesta ini. Jadi kita tidak perlu bersikap seperti beberapa orang yang mencoba mencari sorga dibagian lain sistem tata surya alam semesta. Kita tidak akan abertemu sorga dimanapun di sudut tata surya alam semesta ini. Kenapa? Karena yang baru ini tidak lagi berbentuk bendawi atau jasmani tetapi bersifat rohani dan kekal.

Kita sunguh bersyukur karena Yang Baru itu benar-benar istimewa dan tak dapat dibandingkan dengan yang lama. Betapa sangat istimewa sampai dilukiskan seperti seorang pengantin yang berhias bagi pasangannya. Sekali lagi kita mengerti bahwa Yang Baru itu sungguh sangat jauh lebih baik dari pada yang lama.

Marilah kita belajar tentang Yang Baru  dan yang benar-benar istimewa itu. Sehingga dengan demikian kita kita lagi terbelenggu dengan dunia yang lama ini. Karena kita mengerti, dengan yang lebih baik kita akan dapat melepaskan diri dari yang lama. Seharusnyalah kita merindukan yang baru dan melepaskan diri dari ikatan jasmaniah terhadap dunia yang lama.

1.      Yang Baru itu tidak terdapat lagi pembatas hubungan kita dengan Pribadi Agung yaitu ALLAH.

“Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.” (3)

Selam kita hidup, kita begitu merindukan pribadi yang paling misterius yaitu TUHAN. Jujur saja bahwa saya pun selalu tertantang untuk menghadirkan Tuhan dalam setiap ibadah yang saya pimpin. Namun sejujurnya, tidak selalu saya mengalami kepuasan secara spiritual dalam ibadah-ibadah yang diselenggarakan. Saya pun menghabiskan banyak jam untuk bersekutu dengan Dia. Kadang-kdang sampai bebrapa jam saya berlutu hanya utnuk mengharapkan jamahanNya. Namun saya terus mengalami kebutuhan yang semakin kuat utnuk menikmati kehadiranNya. Mengapa demikian? Karena Allah memang masih terbatas untuk mengahadirkan diriNya bagi kita yang terbungkus dengan daging jasmani yang fana.  Kelak jika Yang Baru datang kita sungguh akan benar-benar puas karena Allah telah tinggal bersam kita untuk selam-lamanya.

2.      Tidak ada lagi MASALAH.

“Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (4)  

kita semua mengerti masalah datang adalah ketika kita terpisah dari Allah sebagai konsekwensi dosa Adam. Namun jika Yang Baru itu datang, kita akan menikmati hubungan yang benar-benar istimewa dengan Allah. Allah akan tinggal bersama-sama dengan kita untuk waktu yang tidak terbatas. Bila itu terjadi, maka arti yang terbesar yang dapat kita simpulkan adalah TIDAK LAGI ADA MASALAH. Kita tinggal di dunia yang penuh masalah. Ketika untuk pertama kami kita lahir pun dunia sudah menyambut kita dengan rumitnya masalah. Putri pertama kami lahir melalui Operasi SC dan dia telah melewati 9 bulan yang sangat berat di rahim isteri saya. Pada bulan pertam terjadi pembuahan, dokter harus berusaha menyelamatkan embrio agar tidak jatuh dari dinding rahim. Pada usia menjelang 7 bulan, dokter kembali harus berusaha untuk menahan dia agar tidak lahir prematur. Pada usia 9 bulan dokter terpaksa harus melakukan operasi SC untuk menyelamatkan bayi akibat progres tekanan darah istri saya yang tidak stabil. Dapat kita bayangkan betapa sangat beratnya untuk dapat lahir dan mengatakn halo pada dunia. Saudaraku, kelak jika kita memasuki Sorga Yang Baru itu, kita tidak lagi bertemu dengan ratapan, perkabungan, dukacita, dan atau air mata, karena Allah ada bersama-sama dengan kita.

3.      Seluruh kebutuhan kita terpenuhi


“Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.” (6)

Saya percaya bahwa kita masih memiliki kebutuhan di sorga. Kita semua mengerti mengapa Lucifer akhirnya memberontak dan menjadi Setan padahal dia ada di sorga? Karena kebutuhan bukan? Lucifer membutuhkan sesuatu untuk memuaskan dirinya. Namun sayang dia memilih jalan yang salah dengan memberontak kepada ALLAH. Nah saudaraku, kelak jika kita telah berada di SORGA. Segala kebutuhan kita akan terpuaskan sehingga kita lagi merasa membutuhkan apa-apa karena TUHAN telah secara langsung melimpahkan kebutuhan itu dengan tidak terbatas.

Jadi saudaraku, mengapa kita tidak selalu mengarahkan kerinduan kita untu suatu hari yang sangat istimewa itu. Itulah hari Maranatha, hari dimana Tuhan Yesus datang untuk memjemput kita smeua masuk KerajaanNya yang sangat mulia. Amin, datanglah segera ya Tuhan Yesus.

INTISARI Khotbah Pdt. Joshua M. SINAGA, S.Th dalam Ibadah Raya Hati Nurani Ministries Jakarta; Minggu, 08-06-2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar