BAGAIMANA MUKJIZAT TERJADI
1 Raja-Raja 17:7-29
Seringkali kita mendengar
kesaksian tentang mukjizat. Sering juga kita melihat secara langsung mukjizat
terjadi. Namun persoalan sekarang adalah apakah anda mengalami sendiri mukjizat
itu? Apakah mukjizat terjadi pada anda? Apakah mukjizat itu terjadi dalam
keluarga anda?
Dua minggu yang lalu saya telah
mengajarkan tentang prinsif mendengarkan firman akan menimbulkan iman. Tetapi
kita tidak boleh berhenti pada posisi memiliki iman? Karena jika kita memilik
iman, itu tidak secara otomatis berdampak dalam hidup kita. Coba kita melihat
apa yang terjadi dengan seorang janda
miskin di Sarfat: “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan
seorang janda untuk memberi engkau makan." (9)
Kisah ini bermula dari Kejahatan
yang dilakukan oleh Raja Ahab. Raja lalim ini membawa Israel menyembah berhala sehingga
murka Allah tertumpah kepada mereka. Elia bernubuat bahwa tidak akan ada hujan
di Israel. Akan terjadi kekeringan sampai Elia berkenan untuk berdoa meminta
hujan turun kembali. Elia pun mengungsi ke tepi sungai Kerit. Di sana dia dapat minum dan
burung gagak mengirimnya makanan. Namun sungai Kerit pun akhirnya kering juga
dan Tuhan menyuruh Elia ke Sidon.
Dan Elia pun berjumpa seorang janda miskin dan seorang anaknya yang sedang
kelaparan. Elia meminta janda tersebut memberinya makanan: “Ketika perempuan
itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku
sepotong roti.” (11)
Coba kita berpikir sebentar.
Gunakan rasio dan semua kita akan mengerti bahwa jawaban janda Sarfat ini
pastilah wajar: “Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup,
sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam
tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang
mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya
bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.” (12)
Tadi sudah saya katakan bahwa janda tersebut sudah
mendapat perintah Tuhan untuk memberi Elia makan bukan? Artinya firman telah
disampaikan dan jika firman telah diperdengarkan maka iman akan timbul: “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran
oleh firman Kristus.” (Roma 10:17) Namun kenyataannya tidak terjadi apa-apa
bukan? Janda itu hanya punya segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak
dalam buli-buli. Dan saudara tahu bahwa itu ransum terakhir?
Persoalan paling sering
terjadi akhir-akhir ini adalah kebutuhan jasmani dan kesehatan. Demi perut
manusia akan melakukan apa saja. Demi kesehatan orangpun akan membayar apa
saja. Yang terjadi di Sidon
adalah seorang janda yang sedang sekarat kelaparan. Kemudian masalah kedua
adalah anak janda itu sakit keras dan akhirnya mati. Coba kita pikirkan betapa
berat ujian itu?
Marilah kita belajar
prinsif iman yang bertindak. Sekali lagi
tidak cukup kita beriman karena iman tanpa tindakan pun tak berarti apa-apa:
“Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa
perbuatan adalah iman yang kosong?” (Yakobus 2:20)
“Sebab seperti tubuh tanpa
roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.”
(Yakobus 2:26)
Prinsifnya adalah mendengar
Firman yang melahirkan Iman dan bergerak mempraktekkan iman itu. Ada istilah untuk
menjelaskannya, keep moving! Iman itu akan berdampak jika dipraktekkan. Itulah
yang terjadi di rumah jada tersebut. Dia mengambil air dan memberi minum nabi
Elia. Tak berhenti disitu, diapun menyalakan api dan mengolah segengam tepung
menjadi roti dan memberi Elia makan. Dan saudara tahu apa yang terjadi? Tepung
ditempayan itu tak pernha habis dan minyak di buli-buli itupun tetap berisi.
Mukjizat itu tetap terjadi sampai hujan turun di Israel: “Lalu pergilah perempuan
itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta
anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan
itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman
TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.” (15-17)
Nah saudara, sekarang kita
mengerti bagaimana mendatangkan mukjizat dalam hidup kita. Kita harus mendengar
firman Tuhan yang akan melahirkan iman. Iman itu harus kita praktekkan dengan
cara melakukan apa yang difirmkankan Tuhan. Jadi saudara harus mendengarkan
firman Tuhan. Tekunlah membaca Alkitab dan mulailah bergerak dengan
mempraktekkan firman itu.
Salah satu yang sering
terlewatkan oleh kita adalah pelayanan kesembuhan ilahi. Saya masih ingat awal
Desember 2007, saya harus menunggu seorang ibu yang sedang berjuang melahirkan
anak pertamanya disebuah klinik sederhana di daerah Sukapura Jakarta utara.
Ternyata persalinan ibu buda ini bermasalah karena pinggulnya sempit. Namun
karena kekurangan dana untuk operasi rumah bersalin, sang ibu memutuskan untuk
berjuang melahirkan anaknya secara normal. Setelah melewati hampir 2 hari
akhirnya jam 5 sore persalinan berlangsung dengan cara bidan mendorong bayi
karena terhenti di jalan lahir. Karena terlalu lama tidak mendapat suplai
oksigen selama tersendat di jalan lahir, jantung sang bayi akhirnya berhenti.
Badannya membiru dan pada kenyataannya bayi itu telah mati. Saya mengerti bahwa
bayi itu tidak dilahirkan untuk mati dan dengan iman saya menumpangkan tangan
dan berteriak dengan keras agar maut mengembalikan nyawa anak itu. Puji Tuhan,
karena iman yang bergerak, jantung anak itu kembali berdenyut. Anak itu
akhirnya hidup sampai hari ini. Itu terjadi karena saya mempraktekkan iman saya
dan tidak berhenti. Saya tetap menggerakkan iman saya dan anak itu hidup.
Bila anda mengalami
persoalan ekonomi, engkau harus belajar memberi. Berilah persepuluhan dan
persembahan khusus. Sebab dengan memberilah maka engkau akan di beri: “Berilah
dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang
dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang
kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38) Paulus
mengatakan: “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga,
dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” (II Korintus 9:6).
Jika anda ingin selalu
penuh berkat, kuncinya adalah anda mulai bergerak memberi. Iman anda akan
kelimpahan hanya akan majadi nyata jika anda melakukan firmannya dengan memberi
apa yang terbaik bagi Tuhan. Janganlah takut kebuttuhanmu. Perhatikan janda
tadi. Dia memberi dari semua yang ada padanya yaitu semua ransumnya, dan Allah
memenuhi terus tempayannya dengan tepung dan buli-bulinya dengan minyak. Jadi,
jagalah agar iman anda tetap bergerak. KEEP Moving.
(Intisari Khotbah Pdt.
Joshua Mangiring Sinaga, pada Kebaktian Buka Tahun 2009, Hati Nurani Ministries
Jakarta,
Minggu, 04 Januari 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar