ALLAH SANG KREATOR
Ps. Joshua Mangiring Sinaga, S.Th
Marilah kita membaca ayat luar
biasa ini: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah
mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan
engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." (Yeremia
1:5)
Mari kita membedah ayat ini
dengan seksama:
- (Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau). YHWH adalah Sang Creator yang sesungguhnya. Dia yang menciptakan (BARA – menjadikan dari yang tidak ada; creation from nothing.) Bandingkan dengan: “Mazmur 139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.”
Konsep BARA
hanyalah dapat di kerjakan oleh Allah. Manusia adalah mahluk paling istimewa
dalam proses Bara. Manusia adalah pusat segala ciptaanNya. Perhatikan betapa
istimewanya proses penciptaan manusia. Manusia diciptakan melalui proses pasca
bara, artinya setelah melalui proses bara maka manusia dicipta. Yang istimewa,
hanya manusia yang dihembusi nafas (ruah, roh) oleh Sang Creator.
Keistimewaan
manusia dapat dilihat dari:
-
Dari jutaan sel sperma tersaring hingga menjadi 200
ribu sel yang kuat. Dari 200 ribu sel tersebut hanya satu yang terpilih untuk
membuahi sel ovum dan menjadi zigote.
-
Sidik jari setiap manusia di buat unik berbeda
seluruhnya
-
Otak manusia diciptakan sangat luat biasa. Bila dirangkai
menjadi sebuah sistem komputer, maka perangkat hardwarenya akan sebesar Gedung
Putih (White House) di Washington.
-
Dan ada demikian banyak lagi keistimewaan manusia yang
diciptakan Tuhan.
- (dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau). Dalam proses penciptaan, terkandung janji keselamatan. Artinya Allah tidak “mengerjakan” sesuatu secara serampangan. Dan janji keselamatan bukan ada setelah kejatuhan manusia kedalam dosa. Janji keselamatan bukan janji serep, atau janji apabila terjadi sesuatu diperjalan. Janji keselamatan itu sudah ada sejak semula. Janji itu sudah ada sejak kekelalan, sejak penciptaan manusia. Tidak sama seperti manusia yang selalu bereaksi setelah ada aksi. Bahkan rumus fisika mengatakan aksi = -reaksi. Allah tidak bekerja dengan sistem itu. Dia bekerja dalam kesempurnaan dalam kekekalan sehingga seluruh rencanaya penciptaanNya pasti terwujud dan selesai.
- (Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa). Dalam proses penciptaan ada Visi dan Misi yang jelas. Kebanyakan dari kita gagal bukan karena kita kurang pintar, tetapi yang menjadi akar dari kegagalan kita adalah ketiadaan Visi/Misi. Amsal menulis: Amsal 29:18 “Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.” Dalam penciptaan, Allah memiliki tujuan yang jelas. Dia hendak melaksanakan tujuan itu dan tidak ada unsusr apapun yang dapat menggagalkannya.
Karena Allah bekerja dengan visi dan misi yang
sempurna, maka berbahagialah setiap manusia yang ada didalam rencana visi dan
misiNya.
INTISARI Khotbah IR Minggu, 25
February 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar