Bagaimana Memenangkan Peperangan?
(1 Samuel 17:40-48)
Kita semua
telah mengerti bahwa dunia dimana kita tempati ini merupakan sarang “goliat”.
Sehari-hari kita menyebut goliath itu sebagai masalah. Tak ada seorang pun
manusia di bumi ini yang tidak pernah mengahadapi “goliat”. Entah dia bangsawan
atau gelandangan. Entah dia tua atau muda. Miskin atau kaya. Cantik atau jelek.
Pejabat atau rakyat jelata. Semuanya pastilah akan berhadapan dengan goliat.
Marilah
kita sebentar memberikan waktu mempelajari ciri-ciri goliat ini.
1.
Ayat
43: “Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku, maka engkau
mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para allahnya orang Filistin itu
mengutuki Daud.” Jadi goliat bersifat pressure (menekan). Maka kita akan
selalu bertemu dengan masalah yang mendakwa kekuatan kita. Dia akan membuat
kita takut dan merasa kerdil dengan cara membandingkan kita dengan hal yang
lemah. Salah satu cara maslah merusak kita adalah dengan melancarkan serangan
kata-kata dakwaan negatif.
2.
ayat
44: “Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Hadapilah aku, maka aku
akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada
binatang-binatang di padang." Jadi goliat selalu berusaha mengintimidasi.
Initmidasi yang dilancarkan olehnya tentu untuk membuat kita kecut dan tawar
hati.
Apakah
respon Daud ketika dia menerima dakwaan dan intimidasi dari Goliat? Apakah yang
saudara lakukan jika masalah menghadang saudara? Apa yang saudara sebagai orang
Kristen lakukan jika harus berhadapan dengan masalah? Tentu kita tahu bahwa
semua masalah, baik besar dana atau kecil, itu membutuhkan sikap yang benar
menghadapinya. Tidak ada yang kebal terhadap masalah. Baik orang Kristen maupun
orang non kristen, semuanya pasti berhadapan dengan goliath yang bernama
masalah. Tetapi sebagai orang Kristen tentu kita harus berbeda dengan orang
dunia. Sama seperti Daud berbeda dengan tentara Saul, demikian jugalah kita
seharusnya berbeda dengan orang dunia dalam menyelesaikan goliat!
Palaing
tidak kita dapat belajar 3 hal dari Daud dalam hal menghadapi Goliat. Mari kita
pelajari:
1.
Berperang dengan nama TUHAN
Kita baca: “Tetapi Daud
berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang
dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta
alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.” (Ayat 45). Persoalan
yang mendasar dari peperangan adalah otoritas. Kita tentu dapat mengerti bahwa
nama menjadi satu hal yang sangat penting. Di dunia ini pun nama seorang
jenderal dapat menjadi senjata yang ampuh dalam mengintimidasi. Lihat saja
misalnya nama Amerika dengan Goerge W. Bush. Namanya begitu dikenal karena
tekad bajanya memberantas teroris. Daud mengeti bahwa nama Allah adalah
otoritas tertinggi. Dia berperang dengan nama TUHAN bukan manusia. Dia maju
dengan nama Allah yang mengnatasi segalanya. Bila kita mau kuat dan menang,
kita harus pastikan kita dijalanNya dan bersamaNya. Namanya disebut Jehovah
Nissi yang berarti Tuhan Panji Kemenanganku. Keluaran 17:8-16 mengisahkan Musa
dan orang Israel berperang melawan Amalek. Ketika tangan Musa diangkat, maka
Israel menekan Amalek. Tetapi ketika tangan Musa menjadi penat dan turun maka
Israel tersudut. Demikian jugalah kita, ketika kita meninggikan nama Tuhan dan
menghadapi masalah dengan nama Tuhan maka kita akan dapat menekan dan
mengalahkan semua goliat-goliath yang menghadang di depan. Dan kita menjadi
pemenang.
2. Mengenakan
Otoritas dan Bertindak
Kita baca ayat
46a: “Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku
akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu;” Banyak kita
temukan orang mengetahui dia orang Kristen dan memiliki otoritas sebagai anak
Allah, tetapi enggan atau bahkan takut bertindak. Banyak orang menjadi budak
masalah bukan karena mereka lemah tetapi sebenarnya karena mereka tidak berani
bertindak dn melawan. Alkita mengatakan bahwa ktia harus melawan Iblis sebgai
biang pembawa masalah: “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis,
maka ia akan lari dari padamu!” (Yakobus 4:7). Daud mengerti hukum tunduk pada
Allah dan lawan Iblis. Anda juga tidak dapat melawan Iblis bila anda tidak
tunduk pada hukum Allah. Artinya anda tidak akan bisa menyelesaikan masalah
jika anda sendiri belum menyelesikan akar masalah dengan bertobat dari semua
dosa. Jadi yang penting adalah bertindak
dalam otoritas karena anda ada di pihakNya. Jika Allah di pihak kita siapakah
musuh kita? Adakah sesuatu yang terlalu sulit untuk Allah? Daud emngerti bahwa Allah
ada dipihak dia maka dia bertindak dalam otoritas yang penuh kuasa yaitu TUHAN.
3. Memperkatakan Nubuatan Propetik
Kita baca: “hari ini juga aku akan memberikan mayatmu
dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada
binatang-binatang liar,” (Ayat 46b). Nubuatan propetik artinya kata-kata
peneguhan dari firman Tuhan. Penting sekali kita memperkatakan firman yang
tertulis (logos) ketika kita menghadapi masalah. Maka penting kita mengerti
Alkitab dengan membacanya secara tekun sehingga kita dapat menggunakannya sebagai
senjata ketika Iblis sedang mendakwa dan mengintimidasi kita. Firman Tuhan adalah senjata peperangan yang
tajam bahkan lebih tajam dari pedang bermata dua. “Sebab firman Allah hidup dan
kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat
dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup
membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” (Ibrani 4:12). Jadi kenakanlah
Firman Allah sebagai senjata yang selalu siap sedia dalam mematahkan semua
dakwaan Iblis.
|4.
Beritakanlah INJIL
Satu yang sangat
luar biasa dari sikap Daud adalah kesungguhan hatinya untuk mengabarkan
keagungan TUHAN. Setiap kali Daud berperang dia selalu membertikan
kebesaranNya. Untuk menjadi pemenang kita harus meneladani sikap Daud yang sungguh
sungguh memberitalkan kebesaranNya. Kekristenan akan menjadi tidak berarti jika
Injil tidak lagi diberitakan. Orang Kristen pun tidak ada berarti apa-apa
jiklau Injil tidak lagi dimasyurkan. Jadi untuk menjadi pemenang dalam setiap
peperangan dalam menghadapi setiap Goliat di bumi sementara ini, beritakanlah
Injil. Saksikanlah dengan sungguh-sungguh bahwa Tuhan Yesus telah mengalahkan
dunia dan iblis. Katakanlah dengan sungguh bahwa sebagai orang yang percaya
kepadaNya, kita pun akan mengalahkan semua goliat yang bernama maslah yang
disemburkan iblis dalam keangkuhan dan kearoganannya. Bersama Kristus kita
cakap menaggung segala perkara dan dalam namaNya kita menang. Haleluyah!!
Intisari khotbah
Pdt. Joshua MS, S.Th dalam Ibadah Raya Hati Nurani Ministries Chapter Induk
Semper, Minggu 3 Desember 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar