Jumat, 11 Januari 2013

RAHASIA KEMENANGAN DAUD ATAS RAKSASA GOLIAT


Bagaimana Memenangkan Peperangan?
(1 Samuel 17:40-48)

Kita semua telah mengerti bahwa dunia dimana kita tempati ini merupakan sarang “goliat”. Sehari-hari kita menyebut goliath itu sebagai masalah. Tak ada seorang pun manusia di bumi ini yang tidak pernah mengahadapi “goliat”. Entah dia bangsawan atau gelandangan. Entah dia tua atau muda. Miskin atau kaya. Cantik atau jelek. Pejabat atau rakyat jelata. Semuanya pastilah akan berhadapan dengan goliat. 


Marilah kita sebentar memberikan waktu mempelajari ciri-ciri goliat ini.

1.      Ayat 43: “Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud.” Jadi goliat bersifat pressure (menekan). Maka kita akan selalu bertemu dengan masalah yang mendakwa kekuatan kita. Dia akan membuat kita takut dan merasa kerdil dengan cara membandingkan kita dengan hal yang lemah. Salah satu cara maslah merusak kita adalah dengan melancarkan serangan kata-kata dakwaan negatif.

2.      ayat 44: “Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang." Jadi goliat selalu berusaha mengintimidasi. Initmidasi yang dilancarkan olehnya tentu untuk membuat kita kecut dan tawar hati.

Apakah respon Daud ketika dia menerima dakwaan dan intimidasi dari Goliat? Apakah yang saudara lakukan jika masalah menghadang saudara? Apa yang saudara sebagai orang Kristen lakukan jika harus berhadapan dengan masalah? Tentu kita tahu bahwa semua masalah, baik besar dana atau kecil, itu membutuhkan sikap yang benar menghadapinya. Tidak ada yang kebal terhadap masalah. Baik orang Kristen maupun orang non kristen, semuanya pasti berhadapan dengan goliath yang bernama masalah. Tetapi sebagai orang Kristen tentu kita harus berbeda dengan orang dunia. Sama seperti Daud berbeda dengan tentara Saul, demikian jugalah kita seharusnya berbeda dengan orang dunia dalam menyelesaikan goliat!

Palaing tidak kita dapat belajar 3 hal dari Daud dalam hal menghadapi Goliat. Mari kita pelajari:

1. Berperang dengan nama TUHAN

Kita baca: “Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.” (Ayat 45). Persoalan yang mendasar dari peperangan adalah otoritas. Kita tentu dapat mengerti bahwa nama menjadi satu hal yang sangat penting. Di dunia ini pun nama seorang jenderal dapat menjadi senjata yang ampuh dalam mengintimidasi. Lihat saja misalnya nama Amerika dengan Goerge W. Bush. Namanya begitu dikenal karena tekad bajanya memberantas teroris. Daud mengeti bahwa nama Allah adalah otoritas tertinggi. Dia berperang dengan nama TUHAN bukan manusia. Dia maju dengan nama Allah yang mengnatasi segalanya. Bila kita mau kuat dan menang, kita harus pastikan kita dijalanNya dan bersamaNya. Namanya disebut Jehovah Nissi yang berarti Tuhan Panji Kemenanganku. Keluaran 17:8-16 mengisahkan Musa dan orang Israel berperang melawan Amalek. Ketika tangan Musa diangkat, maka Israel menekan Amalek. Tetapi ketika tangan Musa menjadi penat dan turun maka Israel tersudut. Demikian jugalah kita, ketika kita meninggikan nama Tuhan dan menghadapi masalah dengan nama Tuhan maka kita akan dapat menekan dan mengalahkan semua goliat-goliath yang menghadang di depan. Dan kita menjadi pemenang.

2. Mengenakan Otoritas dan Bertindak

Kita baca ayat 46a: “Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu;” Banyak kita temukan orang mengetahui dia orang Kristen dan memiliki otoritas sebagai anak Allah, tetapi enggan atau bahkan takut bertindak. Banyak orang menjadi budak masalah bukan karena mereka lemah tetapi sebenarnya karena mereka tidak berani bertindak dn melawan. Alkita mengatakan bahwa ktia harus melawan Iblis sebgai biang pembawa masalah: “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” (Yakobus 4:7). Daud mengerti hukum tunduk pada Allah dan lawan Iblis. Anda juga tidak dapat melawan Iblis bila anda tidak tunduk pada hukum Allah. Artinya anda tidak akan bisa menyelesaikan masalah jika anda sendiri belum menyelesikan akar masalah dengan bertobat dari semua dosa.  Jadi yang penting adalah bertindak dalam otoritas karena anda ada di pihakNya. Jika Allah di pihak kita siapakah musuh kita? Adakah sesuatu yang terlalu sulit untuk Allah? Daud emngerti bahwa Allah ada dipihak dia maka dia bertindak dalam otoritas yang penuh kuasa yaitu TUHAN.

3. Memperkatakan Nubuatan Propetik

Kita baca: “hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar,” (Ayat 46b). Nubuatan propetik artinya kata-kata peneguhan dari firman Tuhan. Penting sekali kita memperkatakan firman yang tertulis (logos) ketika kita menghadapi masalah. Maka penting kita mengerti Alkitab dengan membacanya secara tekun sehingga kita dapat menggunakannya sebagai senjata ketika Iblis sedang mendakwa dan mengintimidasi kita.  Firman Tuhan adalah senjata peperangan yang tajam bahkan lebih tajam dari pedang bermata dua. “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” (Ibrani 4:12). Jadi kenakanlah Firman Allah sebagai senjata yang selalu siap sedia dalam mematahkan semua dakwaan Iblis.

|4. Beritakanlah INJIL

Satu yang sangat luar biasa dari sikap Daud adalah kesungguhan hatinya untuk mengabarkan keagungan TUHAN. Setiap kali Daud berperang dia selalu membertikan kebesaranNya. Untuk menjadi pemenang kita harus meneladani sikap Daud yang sungguh sungguh memberitalkan kebesaranNya. Kekristenan akan menjadi tidak berarti jika Injil tidak lagi diberitakan. Orang Kristen pun tidak ada berarti apa-apa jiklau Injil tidak lagi dimasyurkan. Jadi untuk menjadi pemenang dalam setiap peperangan dalam menghadapi setiap Goliat di bumi sementara ini, beritakanlah Injil. Saksikanlah dengan sungguh-sungguh bahwa Tuhan Yesus telah mengalahkan dunia dan iblis. Katakanlah dengan sungguh bahwa sebagai orang yang percaya kepadaNya, kita pun akan mengalahkan semua goliat yang bernama maslah yang disemburkan iblis dalam keangkuhan dan kearoganannya. Bersama Kristus kita cakap menaggung segala perkara dan dalam namaNya kita menang. Haleluyah!!

Intisari khotbah Pdt. Joshua MS, S.Th dalam Ibadah Raya Hati Nurani Ministries Chapter Induk Semper, Minggu 3 Desember 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar