Belajar dari Masa Lalu
1 Korintus 10:1-10
Kadang-kadang kita berlaku tidak
bijak dengan mencoba membuang sama sekali masa lalu kita. Tetapi sebenarnya
selalu ada sisi baik yang dapat kita ambil dari masa lalu sekalipun itu masa
lalu yang buram. Pengalaman Israel
adalah contoh bagi kita hari ini. Gereja adalah Israel rohani “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus,
maka kamu juga adalah keturunan Abraham” (Galatia 3:29) yang berhak
menerima janji-janji Allah dan harus belajar dari Israel jasmaniah agar tidak lagi
melakukan kesalahan yang sama: “Karena
itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga
janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang
hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham.
Sebab Abraham adalah bapa kita semua,” (Roma 4:16) Israel jasmani yang kita pelajari
sejarahnya hari ini memberikan pelajaran penting agar kita sebagai Israel
Rohani tidak lagi terperosok dalam lubang yang sama. Karena seorang yang bijak
tidak akan jatuh pada lubang yang sama.
Ketika Israel
keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian, mereka semua di baptis dalam Awan
dan dalam Laut. Ini memberi arti bahwa untuk menjadi umat Allah kita pun harus
melalui baptisan air dan baptisan Roh sebagai tanda pertobatan. Baptisan bukan
sebatas liturgi gereja namun adalah perintah Allah. Setiap orang yang percaya
kepada Injil, terbukti dari ketaatannya untuk menerima baptisan. “Jawab Petrus kepada mereka:
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima
karunia Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 2:38) Baik baptisan air atau pun
baptisan roh. Baptisan ini merupakan cara untuk kita menerima perlindungan
secara spiritual dari serangan musuh-musuh iman kita. (10:1-2) Aku mau, supaya kamu mengetahui,
saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan
awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa
mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
Israel
mendapatkan asupan makanan rohani yang sama. Ini bicara tentang gereja yang
harus memberikan makanan rohani yaitu firman Tuhan bagi jiwanya. (10:3) “Mereka semua makan makanan rohani yang
sama” Israel juga minum minuman rohani
dari Batu Karang yang teguh yaitu Yesus Kristus. (10:4) “dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab
mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu
ialah Kristus.” Ini bicara
tentang damai sejahtera, penghiburan, dan sukacita yang dikerjakan Roh Kudus
dalam gerejaNya. (II Korintus 1:5) “Sebab sama seperti kami mendapat bagian
berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami
menerima penghiburan berlimpah-limpah.” Namun
semuanya ini tidak membuat semua orang Israel yang keluar dari Masir tiba di
Tanah Perjanjian, dari hampir 1 juta orang keluar dari Mesir, Alkitab mencatat
hanya 2 orang yang tiba Di Kanaan. (10:5) “Tetapi
sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari
mereka, karena mereka ditewaskan di padang
gurun.” Ini menggenapi ayat yang mengatakan banyak yang terpanggil
tetapi sedikit yang terpilih: “Sebab
banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” (Matius
22:14) Karena memang jalanmenuju
surga itu begitu sempit dan sesak dan setiap orang harus berjuang dengan keras
untuk memasukinya: “karena
sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit
orang yang mendapatinya." (Matius 7:14)
Sejarah Israel
di catat untuk menjadi pelajaran berharga bagi kita supaya kita jangan
mengingini segala yang JAHAT yang telah mereka lakukan. Marilah kita belajar
dari kesalahan Israel
jasmaniah agar kita sebagai Israel Rohani dapat melewati padang gurun dan tiba di Kanaan. Berikut ini
adalah kejahatan Israel jasmaniah yang juga sedang dipasang Iblis untuk
menjebak Israel Rohani agar tidak pernah sampai di Tanah Kanaan yang merupakan
lambang surga yang kita impikan siang dan malam.
1. Dosa
Penyembahan Berhala (mempersekutukan Tuhan dengan ilah lain). Dosa sinkritisme
adalah bau busuk yang sangat jahat di mataNya sebab Tuhan tidak dapat
disandingkan atau disamakan dengan ialah apapun. (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala,
sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka
duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan
bersukaria." Kalau kita baca Keluaran 32 kita melihat kejahatan
Israel saat Musa menghadap Allah di atas gunung, mereka segera saja berpaling
pada berhala buatan tangan mereka yagn tidak dapat berbuat apa-apa. Dosa besar
generasi ini adalah mencoba membawa
berhala kedalam gereja. Berhala itu adalah mamon atau yang kita sering
sebut dengan UANG. Percayalah bahwa gereja dapat berjalan tanpa uang. Uang
hanyalah sarana untuk mendukung gereja namun tanpa uang gereja dapat tepa
hidup. Oleh sebab itu, bertobatlah dari dosa yang hendak memperalat Tuhan untuk
memperoleh uang hai kamu sekalian yang menyatakan diri pelayan Tuhan.
2. Dosa
Percabulan atau peyimpangan seksual. (10:8) Janganlah
kita melakukan percabulan,
seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari
telah tewas dua puluh tiga ribu orang. Bilangan 25 :1-18). Percabulan
dapat berarti kehidupan seksual yang menyimpang seperti homosex, lesbian. Namun
Alkitab pada perikop ini lebih menekankan kepada pernikahan campur dengan orang
yang tak seiman. Karena pernikahan inilah yang menjerat gereja sehingga
berbalik dari Allah dan menyembah berhala. Kita semua tahu bahwa pernikahan
dengan orang yang tidak seiman adalah kebodohan dan kebohongan yang semu.
Percuma saja mereka mencoba untuk bertahan, tetapi sejatinya mereka telah
terseret. Toleransi yang selama ini digembar-gembor mulut pelaku kawin campur
adalah kebohongan dan kepalsuan. Perlu
diingat bahwa kita harus membatasi pernikahan campur adalah dosa hanya bagi
orang yang telah menjadi percaya namun menikah dengan orang yang tak seiman
saja. Jadi jaga dan ajarlah anak saudara tentang pernikahan kudus yang
diberkati Tuhan. ( Bacalah Bilangan 25 :1-18).
3. Dosa
Mencobai Tuhan. (10:9) “Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang
dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.” Dalam terjemahan KJV
kita sedikit lebih membuat arti mencobai Allah lebih fokus: “Neither let us tempt Christ, as some of them also
tempted, and were destroyed of serpents.” Tempt berarti menggoda atau
menantang. Kita baca dalam Bilangan 21:5-6: “Lalu
mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami
keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak
ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
Lalu TUHAN menyuruh ular-ular
tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang
Israel yang mati.” Siapakah kita
sehingga harus menantang Tuhan dan hamba yang diurapiNya. Ini pelajaran penting
agar jangan sekali-kali kita menantang Allah dengan maksud untuk
merendahkanNya. Pelajaran ini juga mengingatkan kita agar tidak menentang pra
pemimpin rohani yang telah diurapiNya sebab mereka dijaga seperti biji mataNya:
“Sebab beginilah firman TUHAN
semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai
bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu -- sebab siapa yang menjamah kamu,
berarti menjamah biji mata-Nya .” (Zakaria 2:8)
4. Bersungut-sungut.
Bersungut-sungut diambil dari kata murmur yang berarti berbisik-bisik dengan
nada negatif, atau yang sering kita dengar kata keren yaitu bergosip. Jangan
pernah menggosipkan Tuhan dengan membisik-bisikkan sesuatu tentang Dia. Israel
mempercakapkan Allah dan hambaNya dengan nada negatif. (10:10) “Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang
dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.” Belajarlah
untuk menerima dengan sabar segala hal baik itu penderitaan atau kesukaran
dalam hidup ini tanpa harus mempercakapkan ini sebagai ketidakadilan Tuhan.
Ingat bahwa Tuhan itu adil dan tidak ada sedikit pun ketidakadilan melekat
kepadaNya. Percayalah bawah semua yang terjadi diijinkanNya untuk medatangkan
kebaiakan bagi kita (Roma 8:28). Percayalah bahwa Allah tidak membawa kita ke
jurang, walau untuk sementara kita merasa dibiarkan tinggal dalam pengapnya
ujian kehidupan kita. Amen.
INTISARI khotbah Pdt. Joshua MS dalam Ibadah Raya Bulan
Baru, Minggu 3 Februari 2008. Hati Nurani Ministries Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar