Senin, 21 Januari 2013

Bagaimana menjadikan masa lalu menjadi berkat dimasa kini dan masa depan?


Belajar dari Masa Lalu
1 Korintus 10:1-10

Kadang-kadang kita berlaku tidak bijak dengan mencoba membuang sama sekali masa lalu kita. Tetapi sebenarnya selalu ada sisi baik yang dapat kita ambil dari masa lalu sekalipun itu masa lalu yang buram. Pengalaman Israel adalah contoh bagi kita hari ini. Gereja adalah Israel rohani “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham” (Galatia 3:29) yang berhak menerima janji-janji Allah dan harus belajar dari Israel jasmaniah agar tidak lagi melakukan kesalahan yang sama: “Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua,” (Roma 4:16) Israel jasmani yang kita pelajari sejarahnya hari ini memberikan pelajaran penting agar kita sebagai Israel Rohani tidak lagi terperosok dalam lubang yang sama. Karena seorang yang bijak tidak akan jatuh pada lubang yang sama.


Ketika Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian, mereka semua di baptis dalam Awan dan dalam Laut. Ini memberi arti bahwa untuk menjadi umat Allah kita pun harus melalui baptisan air dan baptisan Roh sebagai tanda pertobatan. Baptisan bukan sebatas liturgi gereja namun adalah perintah Allah. Setiap orang yang percaya kepada Injil, terbukti dari ketaatannya untuk menerima baptisan. “Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 2:38) Baik baptisan air atau pun baptisan roh. Baptisan ini merupakan cara untuk kita menerima perlindungan secara spiritual dari serangan musuh-musuh iman kita. (10:1-2) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Israel mendapatkan asupan makanan rohani yang sama. Ini bicara tentang gereja yang harus memberikan makanan rohani yaitu firman Tuhan bagi jiwanya. (10:3) “Mereka semua makan makanan rohani yang sama”  Israel juga minum minuman rohani dari Batu Karang yang teguh yaitu Yesus Kristus. (10:4) “dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.”  Ini bicara tentang damai sejahtera, penghiburan, dan sukacita yang dikerjakan Roh Kudus dalam gerejaNya. (II Korintus  1:5) “Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.”  Namun semuanya ini tidak membuat semua orang Israel yang keluar dari Masir tiba di Tanah Perjanjian, dari hampir 1 juta orang keluar dari Mesir, Alkitab mencatat hanya 2 orang yang tiba Di Kanaan. (10:5) “Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.” Ini menggenapi ayat yang mengatakan banyak yang terpanggil tetapi sedikit yang terpilih: “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”   (Matius  22:14)  Karena memang jalanmenuju surga itu begitu sempit dan sesak dan setiap orang harus berjuang dengan keras untuk memasukinya: “karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." (Matius 7:14)

Sejarah Israel di catat untuk menjadi pelajaran berharga bagi kita supaya kita jangan mengingini segala yang JAHAT yang telah mereka lakukan. Marilah kita belajar dari kesalahan Israel jasmaniah agar kita sebagai Israel Rohani dapat melewati padang gurun dan tiba di Kanaan. Berikut ini adalah kejahatan Israel jasmaniah yang juga sedang dipasang Iblis untuk menjebak Israel Rohani agar tidak pernah sampai di Tanah Kanaan yang merupakan lambang surga yang kita impikan siang dan malam.

1.      Dosa Penyembahan Berhala (mempersekutukan Tuhan dengan ilah lain). Dosa sinkritisme adalah bau busuk yang sangat jahat di mataNya sebab Tuhan tidak dapat disandingkan atau disamakan dengan ialah apapun. (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." Kalau kita baca Keluaran 32 kita melihat kejahatan Israel saat Musa menghadap Allah di atas gunung, mereka segera saja berpaling pada berhala buatan tangan mereka yagn tidak dapat berbuat apa-apa. Dosa besar generasi ini adalah mencoba membawa  berhala kedalam gereja. Berhala itu adalah mamon atau yang kita sering sebut dengan UANG. Percayalah bahwa gereja dapat berjalan tanpa uang. Uang hanyalah sarana untuk mendukung gereja namun tanpa uang gereja dapat tepa hidup. Oleh sebab itu, bertobatlah dari dosa yang hendak memperalat Tuhan untuk memperoleh uang hai kamu sekalian yang menyatakan diri pelayan Tuhan.

2.      Dosa Percabulan atau peyimpangan seksual. (10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. Bilangan 25 :1-18). Percabulan dapat berarti kehidupan seksual yang menyimpang seperti homosex, lesbian. Namun Alkitab pada perikop ini lebih menekankan kepada pernikahan campur dengan orang yang tak seiman. Karena pernikahan inilah yang menjerat gereja sehingga berbalik dari Allah dan menyembah berhala. Kita semua tahu bahwa pernikahan dengan orang yang tidak seiman adalah kebodohan dan kebohongan yang semu. Percuma saja mereka mencoba untuk bertahan, tetapi sejatinya mereka telah terseret. Toleransi yang selama ini digembar-gembor mulut pelaku kawin campur adalah kebohongan  dan kepalsuan. Perlu diingat bahwa kita harus membatasi pernikahan campur adalah dosa hanya bagi orang yang telah menjadi percaya namun menikah dengan orang yang tak seiman saja. Jadi jaga dan ajarlah anak saudara tentang pernikahan kudus yang diberkati Tuhan. ( Bacalah Bilangan 25 :1-18).

3.      Dosa Mencobai Tuhan.  (10:9) “Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.” Dalam terjemahan KJV kita sedikit lebih membuat arti mencobai Allah lebih fokus: “Neither let us tempt Christ, as some of them also tempted, and were destroyed of serpents.” Tempt berarti menggoda atau menantang. Kita baca dalam Bilangan 21:5-6: “Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.”  Siapakah kita sehingga harus menantang Tuhan dan hamba yang diurapiNya. Ini pelajaran penting agar jangan sekali-kali kita menantang Allah dengan maksud untuk merendahkanNya. Pelajaran ini juga mengingatkan kita agar tidak menentang pra pemimpin rohani yang telah diurapiNya sebab mereka dijaga seperti biji mataNya: “Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu -- sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya .” (Zakaria 2:8)

4.      Bersungut-sungut. Bersungut-sungut diambil dari kata murmur yang berarti berbisik-bisik dengan nada negatif, atau yang sering kita dengar kata keren yaitu bergosip. Jangan pernah menggosipkan Tuhan dengan membisik-bisikkan sesuatu tentang Dia. Israel mempercakapkan Allah dan hambaNya dengan nada negatif. (10:10) “Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.” Belajarlah untuk menerima dengan sabar segala hal baik itu penderitaan atau kesukaran dalam hidup ini tanpa harus mempercakapkan ini sebagai ketidakadilan Tuhan. Ingat bahwa Tuhan itu adil dan tidak ada sedikit pun ketidakadilan melekat kepadaNya. Percayalah bawah semua yang terjadi diijinkanNya untuk medatangkan kebaiakan bagi kita (Roma 8:28). Percayalah bahwa Allah tidak membawa kita ke jurang, walau untuk sementara kita merasa dibiarkan tinggal dalam pengapnya ujian kehidupan kita. Amen.

INTISARI khotbah Pdt. Joshua MS dalam Ibadah Raya Bulan Baru, Minggu 3 Februari 2008. Hati Nurani Ministries Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar