MENJADI SEPERTI ANAK
KECIL
Matius 18:1-10
Sudah jadi rahasia umum bahwa
setiap manusia menginginkan yang lebih. Isteri yang lebih cantik. Harta yang
lebih banyak. Umur yang lebih panjang. Dan lain sebagainya. Para
murid Yesus ternyata tak berbeda. Mereka juga ingin tahu siapa yang terbesar di
dalam Kerajaan Sorga? Saya percaya ada indikasi motivasi rivalitas di antara
para murid. Para murid ingin mendapatkan
sesuatu yang lebih dari yang lain? Coba bandingkan dengan ayat berikut: “Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya
itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah
perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang
seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
(Matius 20:20-21)
Yesus
tidak menyangkal bahwa ada semacam tingkatan penghuni Kerajaan Sorga. Bahkan
Yesus secara tidak langsung pernah menegaskannya: “Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah
tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang
terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.” (Matius 11:11)
Mari
kita mempelajari ayat ini: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga.” (Matius 18:3). Hal pertama yang akan kita pelajari
adalah bagaimana masuk ke dalam Kerajaan Sorga? Dan yang kedua adalah bagaimana
untuk mendapatkan posisi yang terbesar?
Marilah kita membahas dan
menjawab pertanyaan pertama. Bagaimana caranya masuk Kerajaan Sorga? Kata
pertama yang dikatakan Yesus adalah bertobat. Namun secara khusus kita akan
membahas lebih dalam arti bertobat di sini. Kata bertobat dalam KJV adalah
Convert yang berarti BERUBAH: “And said, Verily I say unto you, Except ye be converted, and become as little
children, ye shall not enter into the kingdom of heaven.”
Kata berubah dalam bahasa Yunani
adalah metamorphose. Kata metamorphose akrab kita kenal dalam istilah biologi
yaitu prosese perubahan larva menjadi kupu-kupu yang indah. Di awali dari telor
menjadi kepompong ke ulat dan akhirnya kupu-kupu. Jadi yang di maksudkan Yesus
dengan kata bertobat adalah perubahan dari manusia lama menjadi manusia baru.
Dimana seseorang meninggalkan bentuk lamanya yang berdosa menjadi bentuk yang
baru yang indah dan kudus. Tentu perubahan di sini tidaklah terjadi secara
fisik seperti proses metamorphose kupu-kupu. Yang dimaksudkan di sini adalah
perbuhahan secara rohani.
Jadi yang di maksudkan Yesus
dengan kata bertobat adalah peruabahan dari manusia lama menjadi manusia baru.
Dimana seseorang meninggalkan bentuk lamanya yang berdosa menjadi bentuk yang
baru yang indah dan kudus. Tentu perubahan di sini tidaklah terjadi secara
fisik seperti proses metamorphose kupu-kupu. Yang dimaksudkan di sini adalah
perbuhahan secara rohani. Perubahan inilah yang disebutkan Yesus dengan proses
Lahir Baru: “Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak
dapat melihat Kerajaan Allah." (Yohanes 3:3)
Lahir
baru adalah tahapan pertama dalam proses metamorphose seseorang menjadi manusia
rohani. Kelahiran baru ini dimulai tahapan dengan seseorang menyadari dosanya
dan kemudian mengakuinya dihadapan Tuhan. Proses selanjutnya adalah seorang
menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi untuk
pengampunan segala dosanya. Bertobat berarti seseorang telah berubah menajdi
ciptaan baru dan berpaling dari manusia lama yang berdoa menjadi manusia baru
yang dikuduskan oleh Tuhan Yesus. Nah sekarang tidak ada jalan lain menuju
manusia baru selain bertobat dari segala dosa dan menerima Tuhan Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat. Tanpa bertobat seseorang tak mungkin melihat Kerajaan
Sorga apalagi memasukinya.
Kata
kedua adalah menjadi seperti anak kecil. “…and become as little
children.” (KJV). Kita pasti mengerti yang dimaksudkan disini bukalah perubahan
pisik bukan? Yesus sedang berbicara tentang karakter anak kecil. Konteks
terdekat dari ayat ini tentu terkait dengan motivasi atau rivalitas yang saya
sebutkan tadi di atas. Seseorang haruslah menjadi seperti anak kecil yang tidak
terlibat dalam dosa kesombongan. Seseorang harus rendah hati jika hendak
melihat Kerajaan Sorga.
Tidak ada dosa di dalam sorga
walaupun dosa “suci” seperti rivalitas tadi. Dosa terselubung karena terbungkus
rapi. Dosa yang seperti tak terdetek karena terbungkus dalam jubah rohani.
Seseorang harus benar-benar bersih dan tulus seperti seorang anak kecil.
Seseorang tidak boleh terlibat dalam dosa kesombongan rohani. Seseorang harus
bebas dari keangkuhan spiritual jika hendak masuk Kerajaan Sorga.
Ada satu hukum rohani yang kontra dengan
hukum duniawi. Seseorang harus merendahkan diri untuk menjadi yang terbesar
secara rohani. Jadi kita mengerti sekarang mengapa Allah begitu serius dengan
urusan hati. Allah tidak melihat bentuk pisik seperti kebiasaan manusia. Allah
menaruh perhatian lebih kepada hati di banding hal-hal yang jasmaniah.
Sebaliknya, manusia sering terkesan dan tertipu karena penampilan luar.
Misalnya kisah Nabi Samuel yang terpesona dengan penampilan pisik Eliab kakak
tertua Daud. Manusia melihat muka tetapi Allah melihat hati (1 Samuel 16:7).
Seorang anak kecil memiliki hati
yang bersih dari sampah yaitu dendam, dengki, dan semacamnya. Yesus berfirman:
“Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi
seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.” (4)
Yesus berkata: “Dan barangsiapa
menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku." (5).
Seharusnya kita mengubah sikap kita menjadi hati yang senang menerima. Karena
dunia sekarang penuh dengan penolakan. Gereja bahkan bertengkar dan saling
melukai karena tidak dapat menerima perbedaan. Bila kita hendak melihat
kemualiaanNya, marilah kita bertobat dan menerima seorang akan yang lain. Amin
Intisari Khotbah Pdt. Joshua MS
dalam Ibadah Raya Bulan Baru Hati Nurani Ministries Jakarta, 2 Agustus 2009
Makasih sudah disetujui komen saya. Infokan saya bila anda berkenan untuk tukar link. Terima kasih lagi sebelumnya. Renungan Rohani Online
BalasHapusMakasih sudah disetujui komen saya. Infokan saya bila anda berkenan untuk tukar link. Terima kasih lagi sebelumnya. Renungan Rohani Online
BalasHapus