Manusia yang Tuhan
Ciptakan
Kejadian 1:26-29
“Berfirmanlah Allah:
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di
bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.”
(26-27)
Ayat di atas begitu akrab dengan
kita bukan? Saking akrab kita sering menjadi lupa atau sedikit mengabaikannya.
Padahal BILA KITA MENELAAH AYAT INI, maka akan ada makna yang begitu dalam dari kedua ayat di atas. Saya mencoba menjelaskankanya dan mengajak agar saudara menikmati makna yang begitu dalam itu.
Makna mendalam yang saya pelajari itu adalah:
- Manusia adalah mahluk ciptaan ALLAH, sehingga “harus”
tunduk pada rencana penciptanya. Saya menberi tanda “…” untuk kata harus untuk
memberitahukan kepada kita semua bahwa dibalik keharusan itu, Allah mengijinkan
kita untuk tidak mentaatinya tentu dengan segala konsekwensinya. Ini yang kita
langsung temukan pada pasal 3 yaitu ketidaktaatan mahluk ciptaan kepada Sang
Pencipta. Adam memilih memberontak dan akhirnya menerima konsekwensi terusir
dari Taman Eden dan dari hadiratNya. Sejatinya, sebagai mahluk ciptaan, kita
harus paham sepaham-pahamnya bahwa kita dibuat untuk tujuan pencipta kita. Kita
bersyukur karena kita diciptakan ALLAH untuk tujuan yang sangat mulia. Jadi
seharusnyalah kita menundukkan diri kita pada rencana Sang Pencipta.
-
Manusia diciptakan melalui kesepakatan ILAHI, bukan
dari perencanaan setelah bangun tidur. Penciptaan manusia terencana sejak awal
sampai akhirnya sehingga kita merupakan hasil kreasi (creation) yang sempurna.
Proses penciptaan kita sejak dari hilir sampai hulu terencana sedemikian rapi
dan sempurna tanpa salah oleh ALLAH. Dapat kita bayangkan bagaimana ALLAH
merencanakan penciptaan kita di SORGA sehingga membutuhkan musyawarah yang
sangat serius “Let us make man in our
image, after our likeness” (KJV). Kesempurnaan penciptaan itu dapat kita
pahami ketika manusia pertama akhirnya memilih melangkah keluar dari
perencanaan semula, ALLAH dalam kasihnya kembali datang untuk meluruskan jalan
ciptaanNya. Dan sungguh ajaib, untuk pertama kalinya kita dapat melihat bahwa
ada Sang Pencipta rela mati agar ciptaanNya kembali kepada rencanaNya semula.
-
Manusia dijadikan dalam CITRA ALLAH (in our image),
bukan hasil evolusi dari binatang atau mahluk rendah lainnya. Teory evolusi Darwin bukan hanya
penghinaan atau penistaan agama, tetapi adalah penghinaan terhadap ALLAH karena Darwin
secara tidak langsung telah menggambarkan ALLAH seperti monyet! Oleh karena
kita satu gambar dengan Allah, maka seharusnyalah kita menghargai tubuh kita.
Kita harus memeliharanya dan menerimanya. Poin menerima begitu penting sehingga
kita tidak perlu lagi merasa kurang dengan tampilan tubuh kita. Kita tahu bahwa
banci dan homosek adalah penolakan terhadap hakikat penciptaan sejak awal. Saya
juga sangat tidak setuju dengan operasi untuk merubah bentuk tubuh kita.
Operasi kecuali untuk alasan kesehatan adalah pengingkaran terhadap ciptaan
Allah. Jadi sebagai orang Kristen, anda seharusnya tidak perlu operasi
payudara, operasi hidung, dan operasi
perubahan bentuk tubuh lainnya. Anda semua harus belajar menerima bentuk tubuh
yang telah Tuhan karuniakan. Itulah yang terbaik untuk anda, dan anda harus
paham bahwa Allah melihat anda sudah sangat baik. Contoh lain yang sederhana
yang tidak saya setujui adalah tindakan seseorang mencat rambutnya dengan
warna-warna lain. Seolah-olah rambut alami jelek bila dibanding dengan rambut
hasil cat. Padahal kalau dipikir-pikir, dengan mencat rambut seseorang telah
melakukan pemborosan uang, dan menyerempet bahaya karena bahan-bahan kimia yang
terkandung dalam pewarna rambut tersebut. Hal yang sama juga berlaku baru orang
tua yang beruban, janganlah anda repot mencatnya seperti warna ketika anda
masih muda. Terimalah rambut putih itu sebagai bagaian dari proses alam yang
tentu baik dipemandangan Allah. Raja Salomo menulis dalam Amsal 20:29: “Hiasan orang muda ialah kekuatannya,
dan keindahan orang tua ialah uban.” Bukankah dengan beruban, wibawa sebagai
orang yang diberkati TUHAN dengan kebahagiaan dan umur panjang melekat dalam
diri anda? Pertanyaannya adalah apakah termasuk dosa atau pemberontakan kepada kodrat
jika seeorang mencat rambut? Jawabannya kembali kepada hati nurani anda
masing-masing.
-
Manusia dijadikan seperti ALLAH (after our likeness)
menggambarkan keagungan dan keistimewaannya: “2:7 ketika itulah TUHAN Allah
membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke
dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Hanya
manusia yang diciptakan dengan roh. Semll..,ua ciptaan lain tidak memiliki roh.
Hanya manusia yang diciptkan disertai roh, yaitu nafas hidup yang dialirkan
dari mulut ALLAH. Oleh karena itulah kodrat manusia jauh lebih tinggi dari
binatang dan tumbuh-tumbuhan, itu jugalah sebabnya, kita tidak boleh bermoral
atau berahlak serendah binatang. Moral kita harus lebih tinggi dari binatang,
karena keberadaan kita memang lebih tinggi dari binatang bukan. Penyimpangan
psikologis seperti banci dan homosek tentulah dampak dari pemberontakan manusia
yang hendak menentang kodratnya yang mulia. Dengan menjadi seorang banci atau
homosek, seseorang telah merendahkan kodratnya yang mulia dan tentulah sama
dengan pemberontakan terhadap Sang Pencipta.
Intisari khotbah Pdt. Joshua MS
dalam Ibadah Raya Hati Nurani Ministries Jakarta, Minggu, 15 Juni 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar