MENUJU
KESEJAHTERAAN YANG MELIMPAH-LIMPAH
(MAZMUR
37:1-7)
Banyak
sikap positif yang mengantar Daud pada puncak sukses. Sikap itu juga yang
memastikan ia tetap berada dipuncak kepemimpinan bahkan ketika tekanan berart
melanda. Ada dua sikap Daud dalam perikop yang kita pelajari ini yang telah
menuntun dia menemukan kesejahteraan yang lemimpah-limpah. Keduanya adalah:
1.
Daud
Bukan Pemarah. Kata marah (charah)
berarti: to be hot (emosi yang memanas), to furious (sangat marah), to burn
(terbakas emosi), to be kindled (tersulut
emosi). Seorang pemarah dikendalikan amarah sedangkan seorang yang sehat selalu
dapat mengendalikan amarahnya. (37:1a). Amarah yang tidak terkendali adalah
jalan tol menuju kejahatan (37:8)
2.
Daud
menjaga Hati. Daud bukan tipe orang yang iri (dengki) dengan kesuksesan orang.
Daud menjaga hatinya agar tidak terganggu dengan kemilau pencapaian orang lain
sekalipun untuk itu ada alasannya. (37:b). kata iri hati dari kata qana’(Hiphil): berarti To Provoke, (Merangsang, Memancing.) Perhatikan dengan pasti bahwa iri
hati adalah semacam rangsangan (stimulus) menuju kejahatan.
Lantas
teladan apa yang diajarkan oleh Daud agar kita sampai kepada pencapaian hidup
sejahtera yang melimpah-limpah (sukses)? Berikut ini kita mempelajari 5 (hal)
yang menjadi teladan hidup sukses dari Daud yangmasih relevan untuk kita pada
zaman ini:
1.
Daud
adalah Pribadi yang “pede”. (37:3a) Kata
percayalah (batach) berarti: to be confident (pede), make secure
(nyaman). Daud merasa nyaman dalam
menjalani kehidupannya. Ia percaya apda apa yang dijalankannya. Itu telihat
dari keseriusannya menapaki karirnya dari nol hingga puncak. Ia adalah Raja
Israel terbesar sepanjang sejarah yang memulai karir kepemimpinannya dari titik
nol.
2.
Daud
adalah hamba yang setia (37:3b). kata setia (shakan)
berarti: to settle down: duduk manis, to abide: tinggal, to dwell: tinggal, to
tabernacle: menjadi bait, to reside: berada. Setia berarti menetap. Apapun
persoalannya, ia tetap tinggal disana.
3.
Sukacita mengisi hati Daud. (37:4) dan
bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang
diinginkan hatimu. Sukacita menjadi energi yang memastikan Daud dapat melewati
masa-masa sulit. Sukacitaitu juga mengerjakan kesembuhan bagi tubuh yang sakit.
Dengan sukacita, kita juga dapat mengerjakan proses pencapaian menuju sukses.
4.
Daud
seorang yang Commit. (37:5). Kata serahkanlah (galal) berarti: to roll down
(meleleh) yang dapat diartikan sebagai, Apapun yang terjadi, Sekali ikut Tuhan, selamanya mengikut Dia,
atau Sekali melayaniNya, sampai mati melayani. Komitmen adalah keputusan untuk
melakukan apa yang telah disepakati apapun perseoalan yang terjadi selam proses
itu terjadi.
Ringkasan
Khotbah Pdt Joshua Mangiring Sinaga, M.Th pada Ibadah Raya Bulan Baru Bethany
Pulomas, Minggu, 07 Oktober 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar