Yang ditinggalkan Ketika Yesus Terangkat ke Sorga
Kisah Para Rasul
1:6-11
Dalam rangka peringatan hari
kenaikan Yesus Kristus saat dimana DIA harus kembali kepada KEMULIAAN-NYA di
Sorga! Dia memang harus “meninggalkan” umatNya. Namun demikian Dia tidak pergi
begitu saja, tetapi meninggalkan “perbekalan” yang lebih dari cukup kepada
murid-muridNya. Lukas mencatat: “Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di
situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan
Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.” (Kisah 1:6-7)
Satu hal yang paling sering
mengusik semua orang termasuk manusia adalah WAKTU (Kronos). Demikian jugalah
yang mengganjal hati para murid-murid Kristus termasuk kita di saat ini. Namun
Yesus mengatakan agar kita tidak perlu cemas, bingung, resah, khawatir karena
waktu. Orang yang beriman tidak perlu bertanya kapan Dia datang kembali karena lambat
atau cepat, Dia pasti kembali. Demikian juga halnya mengenai doa, kita tidak
perlu tanya kapan Dia jawab doa karena doa kita pasti dijawab tetapi menurut
waktuNya (Kairos). Rumusnya adalah SABAR: “Bersukacitalah dalam pengharapan,
sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” (Roma 12:12)
SABAR memang bukanlah perkara gampang karena kita tahu bahwa segera
bagi Tuhan itu berbeda dengan segera bagi kita. Sudah lebih 2000 tahun Yesus
“pulang” ke sorga dan Tuhan mengatakan Dia akan segera datang. Hanya imanlah
yang dapat membuat kita tetap sabar
menunggu Dia.
Hal yang kedua yang kita pelajari
hari ini adalah tentang Roh Kudus: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh
Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di
seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (ayat 8) Roh Kudus di utus
salah satunya untuk tugas penginjilan yang penuh kuasa. Kehadiran Roh Kudus
menjadi kunci keberhasilan pemberitaan Injil karena akan disertai dengan kuasa.
Jadi apabila kita merindukan penginjilan berhasil, kita harus menerima pencurahan
Roh Kudus. Saya mempelajari ada beberapa cara kita dapat menerima pengurapan
Roh Kudus yaitu antara lain melalui:
·
Penumpangan Tangan Hamba-HambaNya. Dua kali
Rasul Paulus mengingatkan Timotius untuk mengobarkan karunia Roh Kudus yang ada
padanya. Karunia Roh Kudus itu diterimanya melalui penumpangan tangan para
penatua termasuk Paulus: “Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada
padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan
sidang penatua.” (I Timotius 4:14); “Karena itulah kuperingatkan
engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan
tanganku atasmu.” (II Timotius 1:6)
- Baptisan air. Babtisan air sering kali menjadi pintu gerbang pengurapan Roh Kudus dalam diri orang percaya. Petrus menuliskan urutan yang lajim dalam menerima karunia Roh Kudus yaitu Pertobatan yang disusul dengan kerelaan untuk menerima baptisan air: “Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 2:38)
- Hembusan nafas Yesus Kristus. Ini artinya Yesus Kristus sendiri tanpa media lain lansung mencurahkan RohNya kepada orang yang dikasihiNya: “Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.” (Yohanes 20:22)
- Dalam suasana persekutuan/kebaktian yang penuh kuasa. Ingatkah kita tentang suasana hari pentakosta yang sangat sarat dengan kuasa? Hari ini pun kita sering kali menemukan Roh Kudus dicurahkan ditengah-tengah ibadah yang penuh tekun dan sungguh-sunguh. (Kisah 2; Pentakosta)
Bagian ketiga yang kita pelajari
adalah tentang metoda kenaikanNya yang dikatakan para malaikat adalah metode
yang sama kelak saat Dia kembali menjemput umatNya: “Sesudah Ia
mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan
menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu
Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu
berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan
kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik
ke sorga.” (Ayat 9-11)
Sekali lagi, seperti caranya Yesus
Kristus terangkat ke sorga, demikian juga Dia akan datang kembali dengan cara
yang sama. Jadi kita mengetahui bahwa kelak Yesus Kristus akan datang kembali
menjemput kita orang percaya dengan cara:
·
Menginjakkan kaki di luar tembok kota Yerusalem yaitu Betania (Lalu Yesus membawa mereka ke
luar kota
sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Lukas
24:50) Itulah sebabnya kita harus bedoa selalu untuk Israel dan Yerusalem. Bukan hanya
karena Israel
adalah aliran pertama berkat ilahi, tetapi karena dari sanalah nanti Tuhan
Yesus akan datang kembali menjemput semua gerejaNya.
·
Pada kedatanganNya yang kedua nanti, Dia hanya
menjumpai murid-muridNya dan orang percaya saja karena yang mengantarkan Dia
terangkat hanyalah murid-muridNya dan orang percaya. Kelak Dia tidak datang
lagi untuk semua manusia, tetapi khusus hanya bagi murid-muridNya yaitu orang
yang percaya dan setia kepadaNya. Maranatha, datanglah segera ya Tuhan Yesus.
Catatan khotbah Pdt. Joshua Mangiring
Sinaga dalam Ibadah Raya Hari Kenaikan Kristus Yesus 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar