Selasa, 30 April 2013

LEBIH DARI PEMENANGAN


LEBIH DARI PEMENANG
Roma 8:31-39

Persoalan tidak akan pernah berhenti selama kita masih tinggal dalam dunia ini. Persoalan adalah warisan yang wajib dialami oleh siapa saja yang menumpang hidup di alam ini. Tidak terkecuali dengan orang Kristen. Menjadi Kristen tidak digaransi akan bebas dari persoalan. Tetapi hari ini kita akan mengerti bahwa terdapat perbedaan menyolok antara orang percaya dengan orang dunia dalam menelesailan persoalannya.


Kita membaca Roma 8:31 “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Rasul Paulus mengeri keadaan yang mendesak orang percaya di Roma. Mulai dari tekanan politis hingga persoalan sosial lainnya. Orang kristen di Roma menghadapi siksaan yang sangat mengerikan karena mereka langsung berhadapan dengan pemerintahan yang anti Kristen. Namun Paulus menekankan posisi orang percaya yang sangat istimewa. Orang percaya tidak hanya sekedar bertahan hidup tetapi mereka menang bahkan lebih dari pemenang. Mengapa demikian? Karena ALLAH di pihak orang percaya.

Jika Allah di pihak kita? Ini terhubung dengan konteks yaitu ayat sebelumnya: Roma 8:29 “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.”
Allah telah mentakdirkan (predestinate -KJV) kita sejak semula untuk menyesuaikan diri dengan citra Allah. Takdir kita adalah menjadi satu citra denganNya. Citra Allah salah satunya adalah PEMENANG. Allah menang terhadap segala persoalan dalam bentuk apapun dan sudah mentakdirkan kita yaitu orang yang percaya kepadaNya menang juga dalam menghadapi segala persoalan. Perhatikan bahwa kata takdir tadi merupan satu hal yang permanen dan tak dapat di gugat oleh apapun. (Rome 8:29 For whom he did foreknow, he also did predestinate to be conformed to the image of his Son, that he might be the firstborn among many brethren. -KJV)

Jadi siapakah yang dapat melawan kita? Kita semua tahu bahwa Allah bahkan telah merelakan AnakNya sebgai tumbal dari penebusan kita. Apakah Dia tidak akan mengerahkan segalanya untuk melindungi kita? Kalau saja yang termahal telah diberikanNya yaitu PutraNya sendiri mati di kayu salip, apakah Dia tidak akan melakukan apapun untuk melindungi kita?  Dalam Roma 8:32 kita membaca: “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”
Memang ada oknum yang akan mendakwa kita. Sama seperti dalam ruang persidangan, demikianlah kehidupoan kita selam menumpang di dunia ini. Kita sedang adal dalam arena persidangan di mana para pendakwa akan menggugat kemenangan kita. Para pendakwa akan mendakwa kemenangan kita. Berbagai macam cara dari musuk kita yaitu Iblis akan mencoba mencuri apa yang kita miliki yaitu kemenangan kita. Paulus menulis dalam Roma 8:33 “Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?”

Sekali lagi kita mendapatkan konfirmasi kemenangan kita. Kemenangan itu kita peroleh semata-mata karena Allah telah membenarkan kita oleh iman pada Yesus Kristus. Sekali lagi kemenagna ini kita peroleh hanya karena Roh Allah adal di dalam kita. Buka karena kekuatan atau kepandaian kita, namun karena Roh Allah: Habakuk 4:6 “Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.”

Allah telah mentakdirkan lantas siapa yang dapat menggugat kemangan kita? Paulus membagi 2 kelompok besar pendakwa kemenangan kita:

1.            OKNUM/anazir

Roma 8:38-39 “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Kita tidak perlu takut akan kematian, bahkan kehidupan yang kita jalani sekarang. Karena kematian tidak berkuasa lagi atas orang percaya. Bahkan para malaikat pun tidak dapat memisahkan kita dari kemenangan dalam Kristus. Termasuk pemerintah atau bahkan kuasa-kuasa kegelapan. Semua itu tidak dapat mendakwa kemenangan yagn sudah ditakdirkan bagai setiap orang yang telah memberi diriNya kepada Kristus Yesus.

2.            SENGSARA

Roma 8:35 “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” 

Yang paling sering membuat putus asa tentu adalah sengsara dalam hidup. Mulai dari tekanan dari sesama hingga aniaya karena nama Kristus. Belum lagi kekurangan dan kelaparan. Bencana ancaman pembunuhan. Namun Kristus tak akan terpisahkan dari kita. Asalkan kita melekatkan diri kepadaNya, maka kita pun akan menjadi satu citra denganNya yaitu menang. Andai hari ini kita harus menahan lapar dan miskin, tetaplah pegang Kristus maka kemenangan itu tak akan lepas dari kita.
Bila Allah yang membenarkan lantas siapa yang dapat menghukum? Roma 8:34 kita baca: “Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita.” Yesus adalah pembela dalam persidangan kehidupan kita. Siapapun pendakwa kita, dia akan berhadapan dengan Tuhan Yesus. Pernahkah anda melihat seorang pengacara yang membela seseorang? Berbanggalah, karena Yesus Kristus kini adalah pembela yang lebih hebat dari pengacara manapun. Dan karena sekarang Dialah pengacara kita yang akan membela kita sampai menang. Ingat, sampai menang.

Jadi IMAN dalam Yesus Kristus telah membawa kita kepada pentakdiran yang mutlak untuk menang. Itu artinya kita lebih dari pemenang karena sejatinya telah menang dalam iman kepada Kristus.

INTISARI khotbah Pdt. Joshua MS dalam Ibadah Raya Hati Nurani Ministries Jakarta. Minggu, 20 Januari 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar