Pencarian Oleh Jiwa
Kejadian 2:18-25
Latar belakang terjadinya pernikahan adalah merupakan
kreasi dari Sang Pencipta. Pernikahan bukan rekayasa manusia atau produksi dari
sebuah kebudayaan manusia. Alkitab mencatat bahwa Allah memulai sejarah manusia
di Taman Eden dengan sebuah pernikahan, Pelayanan Yesus di awali dengan
mengikuti sebuah Pesta Pernikahan di Kana, dan kelak pada Zaman Baru, akan
dimulai dengan Pernikahan Rohani antara Gereja dengan Kritus. Jadi pernikahan
sungguh merupakan kreasi agung dari Sang Pencipta.
Alasan Pernikahan yang
Salah yang Justru adalah Alasan Orang Menikah?
·
KOMPROMI IMAN.
“Janganlah
kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak
percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Korintus 6:14)
·
DORONGAN
KEBUTUHAN SEKSUAL
“Tetapi kalau
mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin
dari pada hangus karena hawa nafsu.” (1 Korintus 7:9)
·
MENGHINDARI
MASALAH.
Ada banyak orang berpikir bahwa dengan
menikah maka masalahnya akan selesai karena ada pasangan yang akan menolong.
Karena hanya Tuhanlah tempat untuk melarikan diri agar masalah diselesaikan:
“Sebab itu
marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya
kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan
kita pada waktunya.” (Ibrani 4:16)
·
DEMI STATUS
Status dalam masyarakat sering kali mendorong
seseorang untuk menikah. Usia seringkali menjadi alasan untuk menikah.
·
DEMI HARTA
Banyak orang berpikir bahwa menikah dengan
orang yang berlimpah harta akan bahagia, tetapi banyak harta tidak menjadi
jaminan hidup bahagia.
“Karena akar
segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang
telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Timotius 6:10)
“Berkat
TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.” (Amsal 10:22)
DASAR PERNIKAHAN KRISTIANI
1. INISIATIP dari SURGA
(2:18)
“TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan
dia.”
2. SEPADAN. Arti sederhana dari
sepadan adalah dengan membandingkan derajat manusia dengan binatang. Arti
sepadan tidak berkaitan dengan harta, status, suku dan bangsa.
(2:20)
“Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara
dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai
penolong yang sepadan
dengan dia.”
3. JODOH DI TANGAN TUHAN. Namun banyak manusia
memilih sendiri oleh karena kekerasan hati sehingga keluarganya penuh dengan
penderitaan.
(2:21-22)
“Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia
tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat
itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu,
dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia
itu.”
o
TIDUR NYENYAK berarti Allah yang mempersiapkan JODOH yang terbaik
o
TIDUR NYENYAK juga berarti seseorang yang mendiamkan tubuh dan membiarkan jiwa
mencari: “Lihatlah, ini yang kudapati, kata
Pengkhotbah: Sementara menyatukan yang satu dengan yang lain untuk mendapat kesimpulan, yang masih kucari tetapi tidak kudapati,
kudapati seorang laki-laki di antara seribu, tetapi tidak kudapati seorang
perempuan di antara mereka.” (Pengkhotbah 7:27-28)
(KJV) Which yet my soul seeketh, but I find
not: “APA yang dicari oleh jiwaku tidak kutemukan.
o DibawaNya berarti Allah yang
mempertemukan JODOH
4. PENGAKUAN. Artinya seseorang harus
menerima dari dasar jiwa apa adanya pasangannya.
(2:23)
“Lalu
berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar