Rabu, 10 April 2013

DASAR DASAR PERNIKAHAN KRISTEN


Pencarian Oleh Jiwa
Kejadian 2:18-25

Latar belakang terjadinya pernikahan adalah merupakan kreasi dari Sang Pencipta. Pernikahan bukan rekayasa manusia atau produksi dari sebuah kebudayaan manusia. Alkitab mencatat bahwa Allah memulai sejarah manusia di Taman Eden dengan sebuah pernikahan, Pelayanan Yesus di awali dengan mengikuti sebuah Pesta Pernikahan di Kana, dan kelak pada Zaman Baru, akan dimulai dengan Pernikahan Rohani antara Gereja dengan Kritus. Jadi pernikahan sungguh merupakan kreasi agung dari Sang Pencipta.


Alasan Pernikahan yang Salah yang Justru adalah Alasan Orang Menikah?

·         KOMPROMI IMAN.
“Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Korintus 6:14)
·         DORONGAN KEBUTUHAN SEKSUAL
“Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.” (1 Korintus 7:9)
·         MENGHINDARI MASALAH.
Ada banyak orang berpikir bahwa dengan menikah maka masalahnya akan selesai karena ada pasangan yang akan menolong. Karena hanya Tuhanlah tempat untuk melarikan diri agar masalah diselesaikan:
“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” (Ibrani 4:16)
·         DEMI STATUS
Status dalam masyarakat sering kali mendorong seseorang untuk menikah. Usia seringkali menjadi alasan untuk menikah.
·         DEMI HARTA
Banyak orang berpikir bahwa menikah dengan orang yang berlimpah harta akan bahagia, tetapi banyak harta tidak menjadi jaminan hidup bahagia.
“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Timotius 6:10)
“Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.” (Amsal 10:22)

DASAR PERNIKAHAN KRISTIANI

1.      INISIATIP dari SURGA
(2:18) “TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
2.      SEPADAN. Arti sederhana dari sepadan adalah dengan membandingkan derajat manusia dengan binatang. Arti sepadan tidak berkaitan dengan harta, status, suku dan bangsa.
(2:20) “Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang  sepadan dengan dia.”
3.      JODOH DI TANGAN TUHAN. Namun banyak manusia memilih sendiri oleh karena kekerasan hati sehingga keluarganya penuh dengan penderitaan.
(2:21-22) “Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.”
o   TIDUR NYENYAK berarti Allah yang mempersiapkan JODOH yang terbaik
o    TIDUR NYENYAK juga berarti seseorang yang mendiamkan tubuh dan membiarkan jiwa mencari: “Lihatlah, ini yang kudapati, kata Pengkhotbah: Sementara menyatukan yang satu dengan yang lain untuk mendapat kesimpulan,  yang masih kucari tetapi tidak kudapati, kudapati seorang laki-laki di antara seribu, tetapi tidak kudapati seorang perempuan di antara mereka.” (Pengkhotbah 7:27-28)
(KJV)  Which yet my soul seeketh, but I find not: “APA yang dicari oleh jiwaku tidak kutemukan.
o   DibawaNya berarti Allah yang mempertemukan JODOH
4.      PENGAKUAN. Artinya seseorang harus menerima dari dasar jiwa apa adanya pasangannya.
(2:23) “Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar