Minggu, 21 April 2013

KUNCI BERTUMBUH & BERBUAH LEBAT


KUNCI BERTUMBUH & BERBUAH
 (Yohanes 15:1-8)

Minggu yang lalu kita sudah mendengar tentang buah-buah Kristiani. Ada tiga buah-buah Kristiani yaitu buah pertobatan, buah jiwa-jiwa, dan buah pelayanan. Kita belajar bahwa bila kita tidak berbuah maka kita bukanlah pengikut Kristus yang sejati. Dan bagi yang tidak berbuah telah tersedia kapak untuk menebang untuk akhirnya dicampakkan keperapian yang menyala-nyala. “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” (Matius 3:10)


Lantas bagaimana supaya kita dapat bertumbuh dan akhirnya menghasilkan buah? Kita akan belajar hari ini dari Yohanes 15:1-8. Paling tidak saya mempelajari ada tiga kunci yang kita peroleh untuk dapat bertumbuh dan berbuah.

1.      Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya

Saya lahir dan besar di desa. Ayah saya saya adalah seorang petani. Keluarga kami mempunyai beberapa tempat kebun kopi. Secara rutin ayah dan ibu  mengajak kami anak-anaknya untuk menyiangi pohon-pohon kopi dari tunas-tunas yang tumbuh di antara dahan-dahan. Ayah saya selalu berkata bahwa jikalau terlalu banyak tunas akan membuat pohon kopi tidak berbuah lebat. Jadi tunas-tunas yang diperkirakan tidak akan produktif harus segera di potong agar ranting yang lain dapat berbuah. Pelajaran ini akhirnya membuka pikiran saya ketika belajar arti dipotongNya.


Allah sebagai pemilik dari kebun anggur tentu akan bertindak bijak agar kebunnya dapat bertumbuh dan berbuah banyak. Salah satunya adalah dengan cara memotong ranting-ranting yang tidak produktif. Kalau kita mau bertumbuh dan berbuah banyak, kita harus mengijinkan Tuhan memotong apa saja dari dalam diri kita yang tidak produktif. Saya pernah membaca sebuah buku tentang seseorang yang membuang semua ijazah sarjananya ke laut ketika dia akan pulang kekampungnya. Dia memilih untuk membuang semua hal yang dpat membuat dia sombong dan tinggi hati sehingga menghalangi dia bertumbuh dalam pelayanan. Dia sadar bahwa karena kesombongan, Allah akan sulit memakainya dalam pelayanan. Rasul Paulus mengatakan: “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,” (Filifi 3:8) Banyak ranting dalam hidup kita yang seharusnya di potong agar kita berbuah banyak. Apakah itu status, suku, adat, harta, dan lain sebagainya. Jikalau itu menghambat kita berbuah, ijinkan Allah memotongnya.

2.      dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

ada kalanya ranting yang sudah berbuahpun digelayuti oleh berbagai-bagai parasit. Suatu saat, saya diajari oleh ayah saya untuk memotong benalu yang melekat pada dahan pohon kopi. Saya bertanya mengapa? Ayah saya menjelaskan bahwa benalu itu akan merampas zat-zat yang dibutuhkan oleh ranting sehingga dia tidak dapat berbuah banyak. Memeng ketika saya perhatikan, pohon-pohon kopi yang ditumbuhi benalu berwarna lain, tidak segar dan buahnya relatif sedikit jika dibanding pohon lain yang tidak ditempeli benalu.

Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa ada benalu rohani yang melekat dalam diri kita sehingga kita tidak dapat berbuah lebih banyak lagi. Seharusnya kita dapat lebih produktif dalam kehidupoan kita, tetapi kita menjadi heran mengapa kita seolah-olah tidak bisa bergerak maju danberkembang. Sepangjang tahun pelayanan atau karir kita seolah-olah mentok. Kita tidak dapat maju lebih kedepan. Inilah saat yang tepat kita untuk mengoreksi diri kita. dan jikalau kita telah sadar ada benalu dalam diri kita, ijinkan Tuhan membersihkannya. Dalam terjemahan Raja Yakobus, disebutkan: “…and every branch that beareth fruit, he purgeth it, that it may bring forth more fruit,”  (John 15:2b). Ijinkanlah Allah menyingkirkan parasit yang menggerogoti moral, mental, dan bahkan roh kita, sehingga kita dapat lebih banyak lagi menghasilkan buah. 

Dengan apakah kita dapat dibersihkanNya? Dengan apakah Allah dapat menyingkirkan benalu yang menggerogoti kebidupan kita? yaitu dengan firmanNya yang hidup dan berkuasa. Jadi hendaklahkita sekalian memberikan waktu untuk membaca Alkitab, mendengarkan khotbah pengajaran, dan  memberi diri untuk menjadi pelaku firman. “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 15:3)

3.      Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Kita mengerti bahwa kita adalah ranting liar. Kita adalah umat  yang seharusnya binasa karena dari garis keturunan jasmaniah tidak ditemukan alasan untuk diselamatkan. Hanya karena anugerah Tuhan Yesus Kristuslah, kita akhirnya beroleh tempat dalam kerajaan Allah. Kita yang secara garis keturunan bukan umat pilihan, tetapi tunas liar telah dicangkokkan kepada Pokok Anggur yang sejati yaitu Tuhan Yesus. “Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,” (Roma 11:17)

Agar kita tetap bertumbuh dan berbuah di dalam kehidupan Kristiani, kita haruslah tetap tinggal di dalam Dia dan Dia didalam kita. ini menjadi penting karena ada banyak orang merasa bahwa dia tinggal di dalam Tuhan tetapi tidak sadar bahwa Allah tidak tinggal di dalam dia. Kita baca sebuah terjemahan: “Stay joined to me, and I will stay joined to you.” (CEV).  Jadi Allah haruslah tetap ikut serta dalam hidup kita senantiasa dalam segala hal. Baik dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari, ataupun dalam kehidupan rohaniah.  Kita harus tetap menjadi bagianNya dan Dia menjadi bagian hidup kita. memenuhi hidup kita senantiasa sehingga ketika orang dunia melihat, mereka tahu bahwa kita adalah manusia rohani yang didiami oleh Allah. Puji Tuhan, haleluyah.

(Intisari Khotbah, Pdt. Joshua Mangiring Sinaga, S.Th pada Ibadah Raya Minggu, 22-10-06 Hati Nurani Ministries Chapter Induk SEMPER Jakarta Utara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar