KERAJAAN YANG TAK TERGONCANGKAN
Ibrani 12:25-29
Kita sedang menghadapi keadaan
yang buruk. Kondisi perekonomian secara global sedang sakit. Bahkan Amerika
Serikat yang konon makmur itu sedang sakit serius. Kita semua harus tahu bahwa
memang tak ada yang kekal di dunia ini. Dalam membangun ekonomi yang tangguh
sekalipun, selalu ada titik lemah dimana nanti dari sanalah muncul masalah. Ini
menjadi pelajaran penting bagi kita gerajanya, bahwa hanya KerajaanNya saja
yang tak bisa goncang.
Marilah kita menyimak ayat ini: “Jagalah
supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang
menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita,
jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?” (25)
Kita sudah paham bahwa KEADAAN
dunia secara umum hari ini adalah dalam status menolak DIA, Tuhan YESUS. Dunia
menjadi anti Kristus dan firmanNya. Ini serius, karena jika kita menolak orang
yang memberitkan firmanNya, itu sarius hukumannya, apalagi kalau kita menolak
Dia yang telah berbicara keras sepanjang tahun ini? Tuhan telah menyerukan
kepada semua manusia untuk meninggalkan kekerasan dan kembali kepada kasih,
namun manusia ini lebih suka membantah dan menolak seruanNya.
Keadaan yang sama juga terjadi dalam
pribadi umat Allah. Sebagian kita
mengaku menjadi umatNya, namun kita lebih sering menolak Dia. Kita merasa bahwa
Duia tidak cukup kuat menolong kita. Banyak diantara kita tidak lagi percaya
bahwa Dia masih dapat melakukan mukjizat. Bahkan sangat banyak pendeta yang tak
lagi percaya terjadi kesembuhan ilahi. Pendeta-pendeta yang telah kedagingan
itu bahkan teriak-teriak di media massa
mengintimidasi orang-orang yang tidak melek theologi agar tak lagi percaya
mukjizat. Kemudia kini kita lihat banyak orang yang meragukan DIA dapat
menolong mereka lepas dari tekanan akibat beratnya persoalan ekonomi global
belakangan ini.
Ayat ini penting kita pahami: “Waktu
itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji:
"Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan
langit juga." Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada
perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal
tetap apa yang tidak tergoncangkan.” (26-27)
Sudah sejak dulu Allah
mengguncang dunia ini agar berbalik dari kekerasan hatinya. Namun entah dari
mana hati manusia di buat. Sesaat saja baik dan dalam sekejab setelah badai itu
surut, manusa kembali kekubangannya. Berbuat lagi seturut maunya. Kata Satu
Kali Lagi menunjuk pada klimaks dari kesulitan dalam seluruh tatanan hidup
sosial umat manusia, salah satu hal yang akan terguncang adalah ekonomi global.
Kita mengerti bahwa US
yang tak tersentuh resesi 100 tahun terakhir ini. Namun pada pertengahan tahun
ini kita semua kaget karean krisis justru di mulai dari sana. Ada
apa? Saya percaya ini suara Tuhan yang
sangat keras agar kita tak lagi mendewakan uang. Tak lagi menjadi
pemburu kemakmuran. Tak lagi mendewakan theologi kemakmuran seperti ulah
pendeta-pendeta materialistis yang memanfaatkan gereja sebagai lahan bisnis
baru untuk memperkaya diri. Kita harus melek dan sadar. Bangun dan bertobatlah
gereja Tuhan.
Lantas apa yang harus kita
lakukan? Apa sikap yang paling bijak dari umatNya. Ada kabar baik bagi kita gerejaNya yang
sejati: “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah
kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan
kepada-Nya, dengan hormat dan takut.” (28)
Namun demikian kita tak perlu
takut dan cemas, karena kita tinggal dalam satu Kerajaan yang Anti Guncangan,
yaitu Kerajaan Tuhan Yesus Kristus. Kalau kita hidup bener dan tetap melekat
kepada KerajaanNya, maka kita pasti bisa melewati krisis financial global ini.
Bangsa kita pun bisa melewatinya jikalau bangsa ini bertobat dari segala
kejahatannya. Atau paling tidak, jika gereja Tuhan di Indonesia mulai membenahi
dirinya. Meninggalkan segala kejahatannya dan berpaling kepada Kristus.
Mengapa saya mengatakan demikian?
Karena kebutuhan untuk Pembangunan dan pertumbuhan Gereja Tuhan tak terpengaruh
oleh keadaan ekonomi global. Karena sumber keuangan gereja Tuhan adalah SORGA
yang perbendaharaannya tak terbatas. Dalam Hagai 2:9 kita baca: “Kepunyaan-Kulah
perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” Bila
gereja menjadi penyembah yang bener, saya percaya gereja dapat menjadi saluran
berkat bagi pemulihan ekonomi bangsa.
Jadi kita
menyimpulkan dua point penting berikut ini:
- Tuhanlah yang bertanggungjawab atas pembangunan RumahNya: Hagai 2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Sehingga kita tak perlu takut jikalau nanti ada kelaparan, Tuhan akan memelihara kita seperti Dia memelihara Yakub dan keturunannya di Mesir, Elia di tepi Sungai Kerit, Abraham di tanah Filistin, dan sebagainya.
- Tuhan bahkan belum puas dengan keadaan gereja yang sekarang ini, karena Dia merancang kemegahan yang lebih hebat lagi: Hagai 2:10 “Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam." Sehingga kita gerejaNya, harus memiliki visi yang terus diperbesar/diperluas. Kita harus teus maju untuk memajukan kerajaanNya sehingga lebih berdampak dalam komunitas.
- Namun kita punya tanggung jawab yaitu untuk menguatkan hati: (Yet now be strong-KJV) Hagai 2:5-6 “Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut! Kita harus tetap kuat. Kita tidak boleh takut. Sebab Dia bersama kita. Roh Kudus ada di tengah-tengah kita. Amin
(Intisari Khotbah Pdt. Joshua MS
pada Ibadah Raya Hati Nurani Ministries, Minggu 16 November 2008.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar