Senin, 03 Juni 2013

MUKJIZAT ITU NYATA



Mukjizat  Itu Nyata
(Lukas 1:26-38)

Mukjizat (miracle)  adalah peristiwa di mana hal yang tidak mungkin tapi telah menjadi kenyataan. Jadi mukjizat itu bersifat supranatural dan berada di luar kemampuan manusiawi. Hari ini kita akan mendengarkan mukjizat terbesar sepanjang peradaban manusia. Mukjizat itu adalah peristiwa kelahiran Yesus Kristus oleh seorang perawan bernama Maria. Mengapa menjadi mukjizat? Karena kelahiran Yesus bukan merupakan peristiwa biasa seperti biasanya seorang manusia lahir. Yesus lahir karena campur tangan Allah. Peristiwa natal menjadi mukjizat terbesar karena pada saat itu dan hanya saat itulah Allah mengambil rupa sebagai manusia yang lahir ke dunia ini dalam wujud bayi kecil tak berdosa.


Kita akan mengerti hari ini bagaimana peristiwa itu bisa terjadi. Sebagaimana kita mengerti bahwa Allah membutuhkan peranan umatNya untuk menyatakan kemuliaanNya. Walau Dia Mahakuasa, namun Allah memerlukan keberadaan umatNya untuk menyatakan mukjizat itu. Tokoh paling menyentuh pada peristiwa Natal adalah seorang gadis perawan bernama Maria. Seorang perempuan Ibrani yang berhati lembut.

Suatu hari malaikat turun dari Sorga dan menjumpai Maria. Malaikat itu berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Ayat 28. Adalah suatu hal yang istimewa jikalau Allah mengutus Malaikat Gabriel menemui Maria di desanya Galilea karena pada saat itu ada masa hampir 400 tahun Allah tidak lagi mengunjungi umatNya karena ketegaran hati dan dosa-dosa yang tak terlukiskan dilakukan Israel. Peristiwa Gabriel mengunjungi Maria tentu merupakan karunia yang besar.

Malaikat Gabriel kemudian berkata: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Ayat 30-33. Mukjizat selalu diawali ketika Allah hadir dan bersama umatNya. Yesus adalah Imanuel yang berarti Allah bersama umatNya. Ketika malaikat hadir, maka mukjizat sedang terjadi. Mukjizat terjadi oleh karena Allah dan umat yang merespon dengan hati yang percaya. Bila tiada bersama denganNya, maka mukjizat hanya akan menjadi harapan-harapan yang  semu semata.

Namun ada penghalang terbesar yang membuat mukjizat tidak pernah terjadi. Penghalang itu adalah pikiran. Ketika Malaikat Gabriel menyampaikan berita suukacita itu, Maria bergumul dengan pikirannya yang mengatakan: “"Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Ayat 34. Pikiran adalah penghalang dan merupakan jerat yang  menghalangi kita menerima mukjizat.  Pikiran kita menjadi medan peperangan yang setiap saat berusaha di serong oleh Iblis agar tidak percaya dan ragu-ragu. Paulus berpesan agar kita menawan segala pikiran kita dan menaklukkannya kepada Kristus dan kita kenakan pikiran Kristus. (2 Korintus 10:5). Karena dengan pikiran yang diperbaharui oleh Kristuslah kita dapat menjadi percaya bahwa Allah sanggup melakukan segala hal bahkan yang paling mustahil sekalipun menurut pikiran manusiawi kita.

Agar pikiran kita sejalan dengan Allah, maka kita harus mengijinkan Allah memperbaharui pikiran kita. “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2) Hanya dengan pikiran yang dibaharuilah, kita dapat menjadi orang yang percaya dan menikmati karunia Allah yaitu mukjizat.

Maria adalah perempuan yang telah mengalami pembaruan pikiran sehingga dengan sungguh-sungguh dia berkata: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Tahukan anda betapa berat pergumulan pikiran maria ketika Malaikat Gabriel berkata bahwa dia akan mengadung dan melahirkan seorang Anak? Kita mengerti bahwa tradisi Yudaisme begitu keras terhadap perempuan-perempuan Ibrani yang hali diluar pernikahan. Bagian untuk perempuan seperti ini adalah hukum rajam dengan batu hingga mati? Aib yang tak tertutupi ini juga membuat seluruh keluarga akan menjadi malu karena tercoreng muka di hadapan umum. Inilah yang saya sebutkan dengan pikiran yang telah diperbaharui Kristus sehingga Maria dapat mengaminkan ayat: “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Ayat 37

Rumus sederhana untuk menerima mukjizat adalah: kenali diri + gerakkan iman = mukjizat.  Maria mengenal siapa dirinya dengan mengatakan: “I’am the Lord servant.” Kita juga harus mengetahui bahwa kita adalah hamba Allah yang harus percaya sepenuh pada apa yang difirmankanNya.  Maria telah menggerakkan imannya dengan berkata: “May it happen to me as you have said.” Demikian juga persoalan untuk menerima mukjizat adalah apakah kita telah percaya apa yang dikatakanNya? Banyak sekali kita gagal karena kita hanya sekedar berwacana namun tak berani untuk percaya wacana itu menjadi nyata. Itulah mengapa banyak di antara kita menjadi kristen teori yang melewatkan begitu banyak karunia untuk menikmati mukjizat.

Jadi sekarang janganlah kita bersusah-susah untuk berkenan di mata manusia, karena itu akan membuat kita seteru Allah.  (Galatia 1:10). Seperti Maria yang memilih untuk mengakui Allah dan menggerakkan imannya. Dia tidak membiarkan pikirannya menghalangi dia mengalami karunia terbesar yaitu kelahiran Juruselamat manusia melalui rahimnya. Maria telah memberikan teladan yang luar biasa bagi kita tentang bagaimana mengalirkan mukjizat. Amen

Intisari khotbah Pdt. Joshua MS. S.Th Pada Perayaan natal Keluarga Besar SLTPN 65 Sunter Jakarta Utara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar