Mukjizat di Balik
SUKACITA
Oleh: Ps Joshua Mangiring Sinaga, M.Th
Kalau kita
mempelajari dengan cermat, maka sukacita itu tidak sama dengan senang atau
gembira. Sukacita adalah satu hal yang lebih dalam dari sekedar tertawa dan
sejenisnya. Sukacita merupakan suatu hal yang spiritual.
Mari kita
membaca ayat terkenal berikut ini: “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi
kukatakan: Bersukacitalah!” (Filifi 4:4). Kalau saja
sukacita sama dengan tertawa, maka tentunya Alkitab tak akan mengeluarkan ayat
ini: “ada waktu
untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu
untuk menari.” (Pengkhotbah 3:4). Jadi dapatlah kita
simpulkan sementara bahwa Sukacita itu adalah sesuatu yang lebih dari sekedar
tertawa.
Memang Bahasa Indonesia kurang dapat
menjelaskan masalah ini. Tapi kalau kita belajar dari Bahasa Inggris, maka kita
akan menemukannya. Sukacita diterjemahkan dari kata REJOICE. Rejoice merupakan
sebuah kekuatan yang mengalir dari dalam keluar. Rejoice berhubungan dengan
kekuatan (power) yang mengalir dari dalam hati oleh karena di dipenuhi oleh Roh
Allah. Kita baca: “Barangsiapa
percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya
akan mengalir aliran-aliran air hidup." (Yohanes
7:38) Maka jelas sekarang bahwa sukacita adalah karya Roh Kudus dalam diri
setiap orang percaya yang di penuhi Roh Kudus. “ tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang
akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala
sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 14:26).
Sukacita
tidak berhubungan dengan apa pun yang dari luar. Sukacita tidak dipengaruhi
oleh material apa pun dari luar. Sukacita itu bersifat tetap dan bukanlah hasil
rangsang panca indera manusiawi. Sukacita itu adalah hal yang spiritul yang
dihasilkan karena Roh Kudus memenuhi hati seseorang. Sukacita tidak sama dengan
gembira atau tertawa, walaupun kadang-kadang ekpresi luar seseorang yang
bersukacita dapat berupa senyum, tertawa, dan menjerit. Sekacita juga tidak
selalu terekspos dengan gembira atau tertawa, orang yang bersukacita
kadang-kadang juga lewat linangan air mata.
Dalam
Bahasa Inggris kata happy, adalah sebuah ekspresi hati seseorang akibat
rangsangan panca indera terhadap sesuatu yang berada di luar dirinya. Misalnya seseorang
akan tertawa jika dia melihat Mr. Bean melawak di televisi. Tetapi tertawa
bukan berarti seseorang sedang bersukacita. Senang itu karena sesuatu dari luar
dan sifatnya temporer. Hanya sesaat dan akan hilang jika sudah berlalu.
Dalam
Alkitab kita menemukan paling tidak ada 254 ayat yang menulis SUKACITA. Betapa
luar biasa banyak bila debanding dengan kata SENANG yang hanya ditulis 54 kali.
Mari kita mempelajari mukjizat apa yang terjadi jika seseorang mengalami
SUKACITA akibat kepenuhan Roh KUDUS.
- Sukcita memulihkan keluarga
Zaman
modern ini, perceraian, perjinahan, perselingkuhan sudah menjadi begitu biasa.
Bahakan rumors yang berkembang adalah: kita menikah untuk bercerai. Sebuah
kejatuhan dari kesakralan sebuah pernikahan sedang memabukkan dunia modern. Apa
kuncinya agar rumah tangga kita dapat terhindar dari kehancuran?
Kita
baca: “Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan
isteri masa mudamu.”
(Amsal 5:18) Sejak semula Allah memiliki tujuan yang mulia dalam pernikahan.
Allah merancang pernikahan sekali sampai mati. Allah tidak menemukan kata cerai
dalam pernikahan. Allah tidak mentolerir perjinahan dan percabulan dalam rumah
tangga. Allah bahkan di catat sangat benci perceraian (Maleakhi 2:16). Allah
yang merancang sebuah keluarga dengan berkat anak-anak ilahi. Keturunan yang
memuliakan nama Tuhan. Tuhan merancang pernikahan tanpa kemandulan dan
keguguran. Sukacita bersama istri masa muda, yaitu istri satu-satunya yang
dinikah sejak semula, akan melahirkan mukjizat yang dahsyat. Pemulihan
keluarga.
- Sukacita menahan penderitaan
Adalah
satu hal yang mustahil untuk tertawa di atas dukacita. Tetapi kita dapat
bersukacita walau kita sedang berdukacita. Karena yang mengerjakan sukacita
adalah Roh Allah yang memenuhi kita. Itulah sebabnya Paulus berpesan untuk
bersukacita senantiasa. Hanya jika kita penuh Roh Kudus maka kita dapat
bersukacita walau kita harus mengalami aniaya. Sukacita ini yang memampukan
kita dapat tenang walaupun berbagai-bagai kesusahan, kesengsaraan, kemiskinan,
sakit penyakit menggerogoti hidup kita. Kita baca: “Selagi
dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan
meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.” (2 Korintus 8:2)
- Sukacita menjaga kesehatan
Kita
baca ayat ini: “Being cheerful keeps you healthy. It is slow
death to be gloomy all the time.” (Proverbs 17:22. TEV). Hati yang riang tentu sulit terjadi jika kita
sakit. Namun oleh karena sukacita oleh Roh Kudus, hati kita dapat gembira.
Inilah yang membantu proses kesembuhan cepat. Sebuah penelitian medis
menyimpulkan bahwa orng yang yang riang selalu lebih cepat sembuh dibanding
dengan orang yang pemurung. Jadi sukacita itu yang menjaga kesehatan kita.
sukacita itu juga membuat kita “awet muda” tanpa harus mengluarkan uang banyak
untuk mengikuti terapi. Sukacita mengalirkan kuasa keembuhan dalam diri kita.
Jadi tunggu apalagi, mintalah Roh Kudus memenuhi anda dengan sukacita. Sehingga
anda semua akan mengalami mukjizatNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar