PERBUATAN BAIK (Well Doing)
(Galatia
6:1-10)
Hampir semua umat
kristiani mengerti bahwa keselamatan bukan karena perbuatan baik, tetapi
mungkin banyak diantaranya yang lupa bahwa perbuatan baik itu berdampak luar biasa dalam
keselamatan. Orang bukan Kristen pun dapat menceritakan dampak ini karena
perbuatan baik memang sifatnya universal.
Perbuatan baik itu bahkan dimegerti oleh semua manusia termasuk mereka yang
masih hidup primitif.
Dalam Alkitab
kita belajar bahwa ada saatnya atau katakanlah kadang-kadang, kebaikan itu
adalah sebuah celah keselamatan menjangkau seseorang. Dalam Kisah Para Rasul 10:1-48 yang memuat
tentang seorang Kornelius yang murah hati. Lukas menulis bahwa kebaikan dan
segala perbuatan amalnya telah terdengar sampai ke sorga. Allah pun akhirnya
mengutus Simon yang sering di sebut Petrus, seorang Rasul Kristus untuk
menyampaikan Kabar Baik itu kepada Kornelius. Akhirnya kita mengerti Kornelius
dan keluarganya diselamatkan.
Sekali lagi saya
sampaikan, sedekah Kornelius tidak menyelamatkannya kelak dari penghakiman
karena kebaikan manusia memang tak sempurna dan tak layak untuk membayar sebuah
keselamatan. Dalam terjemahan lama LAI dikatakan bahwa segala kebenaran umat
manusia tak lebih dari kain larah (kain lap) yang kotor dan usang. Yesaya 64:6 “Tetapi kami sekalian seperti seorang
najis jua dan segala kebenaran kami seperti sehelai kain yang larah, sebab itu
kami sekalianpun luruh seperti daun dan kami dibawa oleh kejahatan kami seperti
diterbangkan oleh angin.” Namun, perbuatan baik yang dengan tulus dikerjakan
oleh seseorang sering kali menjadi jalan dan atau alasan Allah untuk
menyelamatkan seseorang.
Rasul Paulus
memahami ini dengan baik sehingga dia menulis kepada Jemat di Galatia: “Janganlah
kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan
menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (9) dalam Terjemahan KJV kita baca: “And let us not be weary in well doing: for in
due season we shall reap, if we faint not.” Terjemahan bebas: “Dan janganlah
kita menjadi bosan, jemu, capek, letih berbuat baik; karena pada masanya kita akan
mendapat (reap) hak (due), apabila kita redup (faint).” Persoalan yang
mengemuka adalah, kita sering menjadi kewalahan dan berhenti berbuat baik.
WUJUD NYATA PERBUATAN BAIK
1.
Pengampunan. “Saudara-saudara, kalaupun
seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus
memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga
dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.” (1)
Pengampunan
adalah jalan yang paling mudah untuk
membuat kita mampu menerima seseorang dan sekaligus menuntun seseorang
tadi kembali kepada jalan yang benar. Rasul Paulus menekankan agar dalam
kehidupan rohani, kita bertindak dalam kelembutan untuk menuntun seseorang yang
berdossa kembali kejalan yang benar. Ingatlah bahwa penghakiman tidak akan
pernah membuat orang lebih baik. Bahkan kita semua tahu, penjara tidak pernah
membaut orang jahat menjadi lebih baik bukan? Kekerasan pun tidak membua orang
jera berbuat jahat. Perang tidak pernah menyelesaikan masalah. Pengampunan
adalah kebaikan yang berdampak sangat luas pada pemulihan hubungan sosial umat
manusia.
2.
Saling Menolong. “Bertolong-tolonganlah
menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. 6:3 Sebab kalau
seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia
menipu dirinya sendiri.” (2)
Kita perlu tahu
bahwa gotong royong itu prinsif Alkitab. Kita tahu bahwa kita perlu orang lain
dan tidak bisa hidup sendiri. Kita adalah mahluk sosial yang perlu orang lain.
Persoalan pelik yang dihadapi manusia di zaman maju ini adalah meningkatnya
egoisme. Manusia berkembang denan menutup diri dari komunitasnya. Mereka
sebagian hanya berhubungan dengan komunitas tertentu. Ini sangat berbeda dengan
yang diajarkan oleh Alkitab agar kita saling menolong. Bagaimana kita bisa
saling menolong jika pintu pagar rumah kita berpagar tinggi dengan gembok
besar? Dalam Terjemahan CEV kita baca: “You obey the law of Christ when you
offer each other a helping hand. (2) (Ketaatanmu pada hukum Kristus adalah ketika
engkau bergandengan tangan dengan yang lain.)
3.
Berbagi. “Dan baiklah dia, yang menerima
pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang
yang memberikan pengajaran itu.” (6)
Kita sering lupa
untuk membagikan apa yang kita miliki kepada orang lain, termasuk keselamatan
kita. Kita sudah mendapatnya, maka seharusnya kita siap untuk sheering kepada orang
lain. Ingat bahwa setiap kita yang telah diselamatkan telah menjadi penginjil
yang wajib membagi kesaksian keselamatan kita kepada sesama. Hal lain yang
perlu kita bagi tentu adalah berkat materi yang kita miliki. Kita tidak boleh
menggenggam erat berkat dan menutup hati untuk saudara kita yang kekurangan.
Kita harus murah hati dan rela berbagi dengan sesama yang berkekurangan.
PRINSIP-PRINSIP PERBUATAN BAIK
“Janganlah
kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan
menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (9)
1.
Jangan menjadi bosan, jemu,
letih berbuat baik. Tantangannya adalah ketika perbuatan baik itu tidak
direspon atau diapresiasi (dihargai) oleh orang, kita sering merasa telah
menjadi sia-sia segala perbuatan baik kita. Ingat, sekalipun kabaikan kita tak
direspon atau diapresiasi orang, ada Allah yangg mengingatnya dana akan
menagganjar kelak denga pantas kepada kita.
2.
Ada masanya.
Persoalannya adalah kita sering tidak sabar menunggu saat menuai dari benih
kebaikan yang telah kita tabur, padahal waktuNya bakanlah waktu kita. Sering
kali allah telah siap dengan berkat, namun keburu kita telah menjadi jemu dan
berhenti berbuat baik. Akhirny abenih kebaikan yang telah kita tabur harus mati
di tengah jalan.
3.
Jika tidak menjadi lemah,
redup, kita berhak mendapat upah. Kalau saja kita tetap tekun seperti
Kornelius, maka kita berhak menerima upah dari kebaikan itu. Janji Tuhan adalah
ya dan amen. Tidak ada kebohongan atau manipulasi dari Allah bagi yang setia
dalam kebaikan.“Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah.
Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan
Allah.” (II Korintus 1:20)
MENGAPA KITA TIDAK BOLEH JEMU BERBUAT BAIK?
1.
Karena ada saatnya kelak kita
tidak lagi punya kesempatan untuk berbuat itu. Contoh paling nyata adalah kisah
antara anak dan orang tua. Seringkali orang tua sadar dan ingin menyelamatkan
anak ketika sudah terlanjur jatuh dalam lingkaran setan narkoba. Dulu ketika
semua masih berjalan normal, orang tua tidak punya waktu untuk anak-anak,
akhirnya anak-anak mencari perhatian dari dunia luar. Mereka terjerumus dalam
pergaulan yang sesat. Mereka menjadi pecandu narkoba, pelaku kriminal, bahkan
hidup dalam perilaku sek bebas. Orang tua kemudia menangis dan menjerit namun
sayang sudah terlambat. Rasul paulus menulis: “Karena itu, selama masih ada kesempatan
bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada
kawan-kawan kita seiman.” (10) Sekarang kita balajar bahwa ada skala prioritas dalam
menerapkan perbuatan baik yaitu kawan-kawan seiman. Saya menterjemahkan kata
kawan-kawan seiman menjadi orang-orang terdekat. Jadi selalu di mulai dari
dalam bukan dari luar. Mulailah dari anggota keluarga kemudian dalam komunitas
gereja, masyarakat dan selanjutnya.
2.
Buah yang kita tuai selalu
berasal dari apa yang kita tabur. Paulus menulis: “Jangan sesat! Allah tidak
membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang
akan dituainya.” (7). Kita tidak akan mendapatkan buah apel dari pohon bambu?
Pohon bambu hanya menghasilkan sayur rebung dan selama-lamanya tak akan berbuah
apel. Jadi jika kita tidak pernah menabur kebaikan, jangan bermimpin menuai
kebaikan. Jika anda hanya menanam pohon bambu jangan bermimpi memanen buah
apel. “Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan
dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang
kekal dari Roh itu.” (8)
Ps Joshua Mangiring Sinaga, S.Th., M.Th
Gembala Jemaat Bethany Pulomas; Pendiri Yayasan Hati Nurani
Email : pastor.joshuams@hotmail.com;
Portal : http://joshuams.blogspot.com
Twitter : https://twitter.com/PastorJoshuaMS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar