LEBIH DARI PEMENANG
Roma 8:31-39
Persoalan tidak akan pernah
berhenti selama kita masih tinggal dalam dunia ini. Persoalan adalah warisan
yang wajib dialami oleh siapa saja yang menumpang hidup di alam ini. Tidak
terkecuali dengan orang Kristen. Menjadi Kristen tidak digaransi akan bebas
dari persoalan. Tetapi hari ini kita akan mengerti bahwa terdapat perbedaan
menyolok antara orang percaya dengan orang dunia dalam menelesailan
persoalannya.
Kita membaca Roma 8:31 “Sebab itu apakah yang akan kita
katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan
melawan kita?” Rasul Paulus mengeri keadaan yang mendesak orang percaya di
Roma. Mulai dari tekanan politis hingga persoalan sosial lainnya. Orang kristen
di Roma menghadapi siksaan yang sangat mengerikan karena mereka langsung
berhadapan dengan pemerintahan yang anti Kristen. Namun Paulus menekankan
posisi orang percaya yang sangat istimewa. Orang percaya tidak hanya sekedar
bertahan hidup tetapi mereka menang bahkan lebih dari pemenang. Mengapa
demikian? Karena ALLAH di pihak orang percaya.
Jika Allah di pihak kita? Ini
terhubung dengan konteks yaitu ayat sebelumnya: Roma 8:29 “Sebab semua orang
yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka
itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga
dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.”
Allah telah mentakdirkan
(predestinate -KJV) kita sejak semula untuk menyesuaikan diri dengan citra
Allah. Takdir kita adalah menjadi satu citra denganNya. Citra Allah salah
satunya adalah PEMENANG. Allah menang terhadap segala persoalan dalam bentuk
apapun dan sudah mentakdirkan kita yaitu orang yang percaya kepadaNya menang
juga dalam menghadapi segala persoalan. Perhatikan bahwa kata takdir tadi
merupan satu hal yang permanen dan tak dapat di gugat oleh apapun. (Rome 8:29 For whom he did foreknow, he also did predestinate
to be conformed to the image of his Son, that he might be the firstborn among
many brethren. -KJV)
Jadi siapakah yang dapat melawan
kita? Kita semua tahu bahwa Allah bahkan telah merelakan AnakNya sebgai tumbal
dari penebusan kita. Apakah Dia tidak akan mengerahkan segalanya untuk
melindungi kita? Kalau saja yang termahal telah diberikanNya yaitu PutraNya
sendiri mati di kayu salip, apakah Dia tidak akan melakukan apapun untuk
melindungi kita? Dalam Roma 8:32 kita membaca: “Ia, yang tidak
menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua,
bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita
bersama-sama dengan Dia?”
Memang ada oknum yang akan mendakwa
kita. Sama seperti dalam ruang persidangan, demikianlah kehidupoan kita selam
menumpang di dunia ini. Kita sedang adal dalam arena persidangan di mana para
pendakwa akan menggugat kemenangan kita. Para
pendakwa akan mendakwa kemenangan kita. Berbagai macam cara dari musuk kita
yaitu Iblis akan mencoba mencuri apa yang kita miliki yaitu kemenangan kita.
Paulus menulis dalam Roma 8:33
“Siapakah yang akan menggugat
orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan
menghukum mereka?”
Sekali lagi kita mendapatkan
konfirmasi kemenangan kita. Kemenangan itu kita peroleh semata-mata karena
Allah telah membenarkan kita oleh iman pada Yesus Kristus. Sekali lagi
kemenagna ini kita peroleh hanya karena Roh Allah adal di dalam kita. Buka karena
kekuatan atau kepandaian kita, namun karena Roh Allah: Habakuk 4:6 “Maka
berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya:
Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku,
firman TUHAN semesta alam.”
Allah telah mentakdirkan lantas
siapa yang dapat menggugat kemangan kita? Paulus membagi 2 kelompok besar
pendakwa kemenangan kita:
1.
OKNUM/anazir
Roma 8:38-39 “Sebab aku yakin,
bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah,
baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di
atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat
memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Kita tidak perlu takut akan
kematian, bahkan kehidupan yang kita jalani sekarang. Karena kematian tidak
berkuasa lagi atas orang percaya. Bahkan para malaikat pun tidak dapat
memisahkan kita dari kemenangan dalam Kristus. Termasuk pemerintah atau bahkan
kuasa-kuasa kegelapan. Semua itu tidak dapat mendakwa kemenangan yagn sudah
ditakdirkan bagai setiap orang yang telah memberi diriNya kepada Kristus Yesus.
2.
SENGSARA
Roma 8:35 “Siapakah yang akan memisahkan kita dari
kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau
ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?”
Yang paling sering membuat putus
asa tentu adalah sengsara dalam hidup. Mulai dari tekanan dari sesama hingga
aniaya karena nama Kristus. Belum lagi kekurangan dan kelaparan. Bencana
ancaman pembunuhan. Namun Kristus tak akan terpisahkan dari kita. Asalkan kita
melekatkan diri kepadaNya, maka kita pun akan menjadi satu citra denganNya
yaitu menang. Andai hari ini kita harus menahan lapar dan miskin, tetaplah
pegang Kristus maka kemenangan itu tak akan lepas dari kita.
Bila Allah yang membenarkan
lantas siapa yang dapat menghukum? Roma 8:34
kita baca: “Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah
bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita.” Yesus adalah
pembela dalam persidangan kehidupan kita. Siapapun pendakwa kita, dia akan
berhadapan dengan Tuhan Yesus. Pernahkah anda melihat seorang pengacara yang
membela seseorang? Berbanggalah, karena Yesus Kristus kini adalah pembela yang
lebih hebat dari pengacara manapun. Dan karena sekarang Dialah pengacara kita
yang akan membela kita sampai menang. Ingat, sampai menang.
Jadi IMAN dalam Yesus Kristus
telah membawa kita kepada pentakdiran
yang mutlak untuk menang. Itu artinya kita lebih dari pemenang karena sejatinya
telah menang dalam iman kepada Kristus.
INTISARI khotbah Pdt. Joshua MS
dalam Ibadah Raya Hati Nurani Ministries Jakarta. Minggu, 20 Januari 2008