Senin, 18 Maret 2013

PESAN PASKAH YANG TERUTAMA ADALAH KASIH ALLAH


ALLAH ADALAH KASIH
( 1 Yohanes 4:7-21)

Pesan dan thema utama paskah tentu adalah kasih. Kasih yang telah menggerakkan Allah rela mati untuk menebus manusia dari jerat dosa dan maut. Dalam kitab Keluaran dijelaskan bahwa Paskah merupakan tindakan terus menerus untuk mengingat sejarah pembebasan Israel dari tanah perbudakan di Mesir. Paskah merupakan perayaan terus menerus (Misynah Pesakhim). Dalam bahasa Ibrani Pesakh (kara kerja) berarti melewatkan yang mengandung makna menyelamatkan. Paskah dirayakan pada bulan pertama penanggalan Ibrani (Abib/Nisan) setiap tahunnya.



Dalam Perjanjian Baru, paskah kita rayakan sebagai hari raya kemenangan karena Kristus telah melewati maut. Dia telah bangkit dari kematian dan menaklukkan maut. Kristus telah membayar dengan lunas semua hutang dosa sehingga kita tidak lagi binasa karenanya. Paskah adalah hari kemenangan yang telah dikerjakan Kristus melalui pengorbanan yang tak terkira oleh karena kasihNya.

Penulis kitab 1 Yohanes menjelaskan bagi kita nilai-nilai yang terdalam dari perayaan Paskah yang merupakan wujud nyata kasih Kristus kepada seluruh isi dunia.

1.      Paskah ternyata telah memperkenalkan pribadi ALLAH.

Kia baca ayat 7 dan 8: “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”  Inilah sebuah peryataan yang sangat radikal, Allah adalah kasih (God is love – KJV). Ada banyak ajaran agama yang menggambarkan Allah yang mahakasih tetapi hanya Alkitab yang secara khusus menyatakan bahwa TUHAN adalah adalah kasih. Artinya bahwa penulis kitab ini sedang menunjuk langsung kepada eksistensi pribadiNya bukan sifatNya. Ini sungguh menakjubkan karena hanya Tuhan satu-satunya yang di sebut kasih. Perhatikan penekanannya yaitu pribadiNya bukan sifatnya. Inilah yang membuat kita bangga dan sekaligus bersyukur karena Allah yang kita sembah adalah kasih bukan sekedar bersifat mahakasih. Itulah makanya Dia begitu luar biasa dapat menunjukkan atau memperkenalkan diriNya dengan cara yang ajaib dan tak dapat di terjemahkan dengan kata-kata yaitu rela mati walau tidak ada alasan untuk menghukumNya.

Jadi oleh karena Allah adalah kasih maka jelaslah bahwa kasih bukan produk duniawi atau manusiawi. Artinya kasih itu tidak berasal dari dunia (kosmos-Yunani) atau manusia (adamah-Ibrani): “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” (10).  Jadi sungguh sangatlah mustahil kita hidup penuh kasih jikalah Sang Kasih itu tidak berdiam di dalam kita: “Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.” (13). Ada banyak orang yang berusaha untuk hidup dengan baik, hidup dalam pengendalian diri, cinta kasih, tetapi yang dapat mereka tunjukkan justru kegagalan. Ada banyak orang yang menikah dan merasa akan hidup bahagia, tetapi justru seperti hidup di neraka. Mengapa? Karena mereka mencoba untuk mengasihi dengan kekuatan manusiawi (adamah) mereka, sejatinya jika mereka sadar bahwa hanya karena Allah berdiam di dalam kitalah maka kita dapat mengasihi sesama atau Tuhan. Jadi mereka tidak lagi perlu putus asa dengan pernikahan mereka, jikalau Kristus telah berdiam dalam keluarga mereka.

2.      Paskah ternyata juga telah menggenapkan pribadi Allah.

Sebuah ayat yang indah: “Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.” (9). Paskah telah mewujudkan kasih Allah bagi umat manusia. Allah dalam hal ini telah menggenapkan pribadinya dalam hal nyata. Jadi bukan hanya sekedar Dia mahakasih tetapi Dia telah membuktikan bahwa benar Dia adalah kasih dengan cara yang begitu luar biasa. Dia membuktikannya dengan cara memberikan nayawaNya. Bukankah bukti kasih yang sejati adalah pengorbanan? Tanpa pengorbanan maka kasih itu semu. karenanya Allah telah mendorong kita untuk selalu rela berkorban: “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” (Kis 20:35). Karena memang ada satu keindahan yang tak dapat dijelaskan ketika kita berkorban.

3.      Paskah akhirnya menggerakkan kita untuk meneladani Kristus.

Ayat yang sungguh indah bagi kita: “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:34-35). Dalam hal apakah kristianitas dapat di kenal? Jawabannya tentu bukan dalam hal apa yang bersifat fisik seperti gedung gereja, tanda salip, atau buku rohani? Tetapi kristianitas akan di kenal ketika umatNya saling mengasihi. Paskah mendorong kita untuk saling mengasihi sama seperti Kristus telah mengasihi kita bukan hanya dalam kata-kata tetapi dalam tindakan nyata. Dunia yang kita tempati ini haus akan kasih karena kita semua sudah letih dengan produk duniawi yaitu kekerasan, kebencian, peperangan, dan beragam kejahatan lainnya. Hendaklah kasih kita juga tidaklah semu yaitu hanya di bibir yang tak lain adalah dusta: “Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” (20) karena hanya anak-anak Iblis yang menyenangi dusta (Yohanes 8:44) sementara kita ini adalah anak-anak Allah. Selamat merayakan paskah, biarlah makna yang terdalam dari paskah yaitu kasih melingkupi kita untuk kita dapat meneladani kasihNya. Maranatha, halleluyah! Amen

INTISARI Khotbah Pdt. Joshua MS Ibadah Paskah Pemuda GKBI Hosana 14-04-07 Warakas Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar