Sabtu, 23 Februari 2013

HIKMAT YANG MENGATASI PENGETAHUAN


God’s Wisdom Rahasia Sukses
(Amsal 1:7; Mazmur 111:10)

The Wisdom Hikmat (Mazmur 111:10) adalah kemampuan seseorang untuk mengelola pengetahuan knowlegde (Amsal 1:7). Ini dapat kita lihat dalam kenyataan sehari-hari bahwa ada orang yang memiliki pengetahuan tetapi tidak dapat mengelolanya sehingga  menjadi stress, gila, atau kalaupun mereka tetap sadar mereka memanfaatkan pengetahuan mereka untuk merusak? Yang lebih berbahaya adalah ada orang yang berpengetahuan menjadi atheis karena mereka tidak dapat mengelola pengetahuan tersebut dengan hikmat (wisdom). Jadi Hikmat adalah sesuatu yang ilahi (bersumber dari Tuhan) dan tidak dapat didapatkan menusia dengan mengandalkan inteligensia, sedangkan pengetahuan (knowlegde) adalah buah pemikiran atau inteligensia manusia yang dapat dipertajam dengan banyak belajar. Alkitab mengatakan bahwa untuk mendapatkan hikmat, kita harus takut kepada Allah. Tetapi orang yang berpengetahuan, namun tidak takut akan Tuhan akan menjadi troublemaker dimana pun dia berada.


Ada dua ayat utama yang akan menjadi pusat pelajaran kita. Amsal 1:7 “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Dan Mazmur 111:10 “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya”. Kedua ayat ini kurang lebih sama. Semua berbicara tentang takut akan Allah. Tetapi ada hal yang membuat ke dua ayat ini agak berbeda dan disitulah letak dari inti pelajaran kita hari ini.

Namun sebelum lebih jauh, marilah kita mengerti apa sebenarnya arti dari takut Allah itu? Karena banyak yang mengira bahwa takut akan Tuhan itu mirip dengan kita takut pada suami atau istri, takut pada mertua, takut pada penagih hutang, atau takut pada hantu? Walau unsur takut ada pada semua itu, takut yang dimaksudkan oleh Daud dan Salomo tentu berbeda.

Dalam terjemahan Contenvorary English Version (CEV) disebutkan: “Respect and obey the LORD! This is the first step to wisdom and good sense. God will always be respected.”                  

Jadi arti dari takut itu adalah: Respect (Hormat) dan Obey (taat). Kedua kata itu menjadi satu dan tidak dipisahkan. Dimana ada rasa hormat di situ juga ada ketaatan. Hormat itu berarti menjaga hidup yang berkenan pada pemandangan Tuhan bukan manusia. (1 Timotius 4:16). Mengapa? Karena banyak yang berkenan dan disukai oleh manusia tetapi sangat dimurkai oleh Tuhan. Contohnya kemunafikan, banyak orang berupaya menjadi berkenan di dalam komunitasnya dengan berpura-pura. Tetapi anda semua pasti setuju bahwa Allah begitu benci dengan kemunafikan. Jadi kita harus mempersembahkan tubuh yang kudus kepadaNya (Roma 12:1) karena tubuh kita ini adalah bait RohNya (1 Korintus 3:16).

Taat itu berarti melakukan tepat seperti apa yang dikatakanNya (Kejadian 6:22). Tidak mengurangi atau menambahi firmanNya (wahyu 22:18). Karena kita menemukan ada banyak orang berupaya mempesona manusia dengan membumbui firman Tuhan agar kelihatan lebih menarik, lebih lucu, dan sebagainya. Orang yang taat adalah orang yang melakukan segenap firmanNya dalam kemurnian.

Jadi arti takut akan Tuhan adalah menghormatiNya dengan jalan berusaha untuk hidup berkenan dan melakukan segenap firmanNya dalam kemurnian. Orang yang seperti inilah yang akan mendapatkan hikmat dari surga sehingga dia dapat mengelola pikirannya dan berhasil di bumi seperti di sorga.

Mari kita belajar dari seorang perempuan yang paling berpegaruh sepanjang peradaban manusia, Maria ibunda Yesus Kristus. Dalam Lukas 1:26-38 ini kita mengenal kisah kunjungan Malaikat Gabriel kepada seorang perawan Maria. Maria tentu sangat terkesima karena mendapatkan kehormatan kunjungan malaikatNya. Ada dua kalimat yang diucapkan oleh Bunda Maria ketika Gabriel mengatakan bahwa ia akan melahirkan seorang Anak yang dikandung oleh Roh Kudus.

Maria berkata: “I’am a virgin, how, then can this be?” (TEV verse 34). Maria adalah seorang yang menaruh hormat kepada Allah dan mentaati firmanNya sehingga dia tetap menjaga kemurnian dirinya sebagai seorang gadis meski sudah bertunangan dengan Yosef. Maria menghormati Allah dengan menjaga kesucian dirinya. Jikalau kita benar-benar takut akan Tuhan, maka kita harus hidup berkenan dengan menjaga kemurnian hidup kita. termasuk menjaga kekudusan seksual. Banyak umatNya menjadi tidak lagi berhikmat dengan merusak diri dalam kehidupan seks pra nikah sehingga semakin banyak keluarga yang berantakan dan menghadapi beban berat. Perjinahan adalah perbuatan orang yang memiliki pengetahuan tetapi tidak berhikmat.

Yang kedua Maria berkata: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Ketaatan Maria tercermin dari perkataan dan perbuatannya yang mengaminkan firman Allah dengan sepenuhnya. Maria memilih untuk taat walaupun sulit bagi pikirannya untuk menerima firmanNya. Hamil tanpa suami adalah mustahil bagi pengetahuan, tetapi mungkin bagi hikmat. Itulah perbedaan yang hakiki dari orang yang berpengetahuan serta berhikmat dengan orang yang hanya mengandalkan pengetahuannya semata. Maria akan tetap sebagai perempuan biasa jikalau dia tidak menghormati Allah dengan menjaga hidup yang berkenan serta mentaati Allah dengan sepenuhnya. Maria menjadi perempuan paling dikenang sepanjang masa karena hidupnya yang hormat dan taat kepada Allah. Maria menjadi begitu dikenal karena dia takut akan Tuhan yang memberikan hikmat itu kepadanya. Amin

(Intisari Khotbah Pdt. Joshua M. Sinaga, S.Th pada perayaan Natal Bersama Keluarga Besar SMKN 23 Pademangan Jakarta Utara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar