God’s Wisdom
Rahasia Sukses
(Amsal 1:7; Mazmur
111:10)
The
Wisdom Hikmat (Mazmur 111:10) adalah kemampuan seseorang untuk mengelola
pengetahuan knowlegde (Amsal 1:7). Ini dapat kita lihat dalam
kenyataan sehari-hari bahwa ada orang yang memiliki pengetahuan tetapi tidak dapat
mengelolanya sehingga menjadi stress,
gila, atau kalaupun mereka tetap sadar mereka memanfaatkan pengetahuan mereka
untuk merusak? Yang lebih berbahaya adalah ada orang yang berpengetahuan
menjadi atheis karena mereka tidak dapat mengelola pengetahuan tersebut dengan
hikmat (wisdom). Jadi Hikmat adalah sesuatu yang ilahi (bersumber dari
Tuhan) dan tidak dapat didapatkan menusia dengan mengandalkan inteligensia,
sedangkan pengetahuan (knowlegde) adalah buah pemikiran atau
inteligensia manusia yang dapat dipertajam dengan banyak belajar. Alkitab
mengatakan bahwa untuk mendapatkan hikmat, kita harus takut kepada Allah. Tetapi
orang yang berpengetahuan, namun tidak takut akan Tuhan akan menjadi troublemaker
dimana pun dia berada.
Ada
dua ayat utama yang akan menjadi pusat pelajaran kita. Amsal 1:7 “Takut akan
TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan
didikan.” Dan Mazmur 111:10 “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua
orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap
untuk selamanya”. Kedua ayat ini kurang lebih sama. Semua berbicara tentang
takut akan Allah. Tetapi ada hal yang membuat ke dua ayat ini agak berbeda dan
disitulah letak dari inti pelajaran kita hari ini.
Namun
sebelum lebih jauh, marilah kita mengerti apa sebenarnya arti dari takut Allah
itu? Karena banyak yang mengira bahwa takut akan Tuhan itu mirip dengan kita
takut pada suami atau istri, takut pada mertua, takut pada penagih hutang, atau
takut pada hantu? Walau unsur takut ada pada semua itu, takut yang dimaksudkan
oleh Daud dan Salomo tentu berbeda.
Dalam terjemahan Contenvorary
English Version (CEV) disebutkan: “Respect
and obey the LORD! This is the first step to wisdom and good sense. God will
always be respected.”
Jadi arti dari
takut itu adalah: Respect (Hormat) dan Obey (taat). Kedua kata
itu menjadi satu dan tidak dipisahkan. Dimana ada rasa hormat di situ juga ada
ketaatan. Hormat itu berarti menjaga hidup yang berkenan pada pemandangan Tuhan
bukan manusia. (1 Timotius 4:16). Mengapa? Karena banyak yang berkenan dan
disukai oleh manusia tetapi sangat dimurkai oleh Tuhan. Contohnya kemunafikan,
banyak orang berupaya menjadi berkenan di dalam komunitasnya dengan
berpura-pura. Tetapi anda semua pasti setuju bahwa Allah begitu benci dengan
kemunafikan. Jadi kita harus mempersembahkan tubuh yang kudus kepadaNya (Roma
12:1) karena tubuh kita ini adalah bait RohNya (1 Korintus 3:16).
Taat itu berarti
melakukan tepat seperti apa yang dikatakanNya (Kejadian 6:22). Tidak mengurangi
atau menambahi firmanNya (wahyu 22:18). Karena kita menemukan ada banyak orang
berupaya mempesona manusia dengan membumbui firman Tuhan agar kelihatan lebih
menarik, lebih lucu, dan sebagainya. Orang yang taat adalah orang yang
melakukan segenap firmanNya dalam kemurnian.
Jadi arti takut
akan Tuhan adalah menghormatiNya dengan jalan berusaha untuk hidup berkenan dan
melakukan segenap firmanNya dalam kemurnian. Orang yang seperti inilah yang
akan mendapatkan hikmat dari surga sehingga dia dapat mengelola pikirannya dan
berhasil di bumi seperti di sorga.
Mari kita belajar
dari seorang perempuan yang paling berpegaruh sepanjang peradaban manusia,
Maria ibunda Yesus Kristus. Dalam Lukas 1:26-38 ini kita mengenal kisah
kunjungan Malaikat Gabriel kepada seorang perawan Maria. Maria tentu sangat
terkesima karena mendapatkan kehormatan kunjungan malaikatNya. Ada dua kalimat
yang diucapkan oleh Bunda Maria ketika Gabriel mengatakan bahwa ia akan
melahirkan seorang Anak yang dikandung oleh Roh Kudus.
Maria berkata: “I’am a virgin,
how, then can this be?” (TEV
verse 34). Maria adalah seorang yang menaruh hormat kepada Allah dan mentaati
firmanNya sehingga dia tetap menjaga kemurnian dirinya sebagai seorang gadis
meski sudah bertunangan dengan Yosef. Maria menghormati Allah dengan menjaga
kesucian dirinya. Jikalau kita benar-benar takut akan Tuhan, maka kita harus
hidup berkenan dengan menjaga kemurnian hidup kita. termasuk menjaga kekudusan
seksual. Banyak umatNya menjadi tidak lagi berhikmat dengan merusak diri dalam
kehidupan seks pra nikah sehingga semakin banyak keluarga yang berantakan dan
menghadapi beban berat. Perjinahan adalah perbuatan orang yang memiliki
pengetahuan tetapi tidak berhikmat.
Yang
kedua Maria berkata: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku
menurut perkataanmu itu.” Ketaatan Maria tercermin dari perkataan dan
perbuatannya yang mengaminkan firman Allah dengan sepenuhnya. Maria memilih
untuk taat walaupun sulit bagi pikirannya untuk menerima firmanNya. Hamil tanpa
suami adalah mustahil bagi pengetahuan, tetapi mungkin bagi hikmat. Itulah
perbedaan yang hakiki dari orang yang berpengetahuan serta berhikmat dengan
orang yang hanya mengandalkan pengetahuannya semata. Maria akan tetap sebagai
perempuan biasa jikalau dia tidak menghormati Allah dengan menjaga hidup yang
berkenan serta mentaati Allah dengan sepenuhnya. Maria menjadi perempuan paling
dikenang sepanjang masa karena hidupnya yang hormat dan taat kepada Allah.
Maria menjadi begitu dikenal karena dia takut akan Tuhan yang memberikan hikmat
itu kepadanya. Amin
(Intisari Khotbah Pdt.
Joshua M. Sinaga, S.Th pada perayaan Natal Bersama Keluarga Besar SMKN
23 Pademangan Jakarta Utara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar