DOSA AKUT GENERASI
INI
(Sebuah Pamaparan
Propetik Kitab Obaza)
Nabi Obaza di utus secara khusus berbicara mengenai
keturunan Isak yaitu Esau dan Yakub. Isak adalah anak kesayangan Abraham yang
lahir melalui pergumulan panjang. Jadi Esau dan Yakub adalah cucu sah Abraham.
Esau dan Yakub kembar dan Esau hanya beberapa saat lebih tua dari Yakub. Namun
dalam sejarah, keturunan kedua anak kembar ini selalu “berkelahi” seperti
ketika masih dalam kandungan pun mereka sudah saling menyikut. Semua bermula
dari kecerdikan yang nakal dari Yakub.Yakub yang lebih senang menemani
ibundanya di kemah.
Suatu hari Esau yang senang berburu pulang tanpa hasil
apa-apa dan dalam keadaan lapar. Yakub sedang memasak kacang merah yang tentu
menggiurkan selera siapa saja yang sedang lapar. Singkat cerita Esau meminta
kacang merah itu namun tentu Yakub tak mau memberinya dengan gratis. “Hari gini
mana yang gratis gitu lho…” Kejadian 25:30 Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah
kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku
lelah." Itulah
sebabnya namanya disebutkan Edom.
Maka Esau dengan begitu enteng menjual hak kesulungannya. Kejadian
25:32 Sahut
Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan
itu?"
Tentu hak kesulungan bukan barang yang dapat dipedagangkan
dan itu melekat sampai mati namun Esau memandang remeh sehingga pada akhirnya
Yakublah yang mendapat berkat: “Berkatalah
Ishak, ayahnya, kepadanya: "Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku,
anakku." Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika
Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya:
"Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.
Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di
bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk
kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas
saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk
engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah
ia." (Kejadian 27:26-29). Hak kesulungan dalam makna rohaninya
adalah hak menerima keselamatan roh, jiwa, dan tubuh melalui Iman kepada Yesus
Kristus yang tidak dapat digantikan dengan apapun.
Sementara itu, Esau hanya kebagian remah-remah berkat
(kalau tidak bisa kita katakan tak mendapat berkat): “Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya
tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun
dari langit di atas.Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi
hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha
sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu."
(Kejadian 27:39-40) Perselisihan akibat insiden ini terus berlangsung. Kita
membaca keturunan Esau masih mendendam ketika keturunan Yakub pulang dari
perbudakan selama 400 tahun di Mesir dan hendak pulang ke tanah leluhur mereka
Kanaan. Israel minta tolong numpang lewat melalui negeri Edom namun tak dinyana
sikap saudara kembar ini: “Kemudian
Musa mengirim utusan dari Kadesh kepada raja Edom dengan pesan: "Beginilah
perkataan saudaramu Israel: Engkau tahu segala kesusahan yang telah menimpa
kami, bahwa nenek moyang kami pergi ke Mesir, dan kami lama diam di Mesir dan
kami dan nenek moyang kami diperlakukan dengan jahat oleh orang Mesir; bahwa
kami berteriak kepada TUHAN, dan Ia mendengarkan suara kami, mengutus seorang
malaikat dan menuntun kami keluar dari Mesir. Sekarang ini kami ada di Kadesh,
sebuah kota di tepi perbatasanmu. Izinkanlah kiranya kami melalui negerimu;
kami tidak akan berjalan melalui ladang-ladang dan kebun-kebun anggurmu dan
kami tidak akan minum air sumurmu; jalan besar saja akan kami jalani dengan
tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sampai kami melalui batas daerahmu."
Tetapi orang Edom berkata kepada mereka: "Tidak boleh kamu melalui daerah
kami, nanti kami keluar menjumpai kamu dengan pedang!" Lalu berkatalah
orang Israel kepadanya: "Kami akan berjalan melalui jalan raya, dan jika
kami dan ternak kami minum airmu, maka kami akan membayar uangnya, asal kami
diizinkan lalu dengan berjalan kaki, hanya itu saja." Tetapi jawab mereka:
"Tidak boleh kamu lalu." Maka keluarlah orang Edom menghadapi mereka
dengan banyak rakyatnya dan dengan tentara yang kuat. Ketika orang Edom tidak
mau mengizinkan orang Israel lalu dari daerahnya, maka orang Israel menyimpang
meninggalkannya.” (Bilangan 20:14-21). Dalam perkembangan selanjutnya
keturunan Yakub dan keturunan Esau selalu berselisih dan berkelahi seperti
dalam perebutan kekuasaan di antara
raja-raja mereka untuk memperluas wilayah kekuasaan.
Alkitab menjelaskan bahwa Esau adalah Bapa Edom: Kejadian
25:30 “Kata
Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang
merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan
Edom.” Dan Kejadian
36:1 “Inilah
keturunan Esau, yaitu Edom.” Dan Yakub adalah Israel: Kejadian
32:28 “Lalu
kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel,
sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
Dan Kejadian 35:10 “Firman Allah kepadanya: "Namamu
Yakub; dari sekarang namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, itulah yang
akan menjadi namamu." Maka Allah menamai dia Israel.”
Dalam persfektif
Perjanjian Baru, Israel selalu menggambarkan Gereja atau orang percaya. Gereja
adalah Israel Rohani yang semestinya menjadi terang sehingga orang yang tidak
percaya dapat melihat Kristus di dalamnya. Edom melambangkan komunitas yang
jauh dari berkat dan berusaha dengan kekuatan sendiri untuk melepaskan kuk dari
pundaknya. Jadi dengan demikian Edom dapat menggambarkan sekumpulan orang yang
berada di luar Kristus. Kelompok inilah yang secara terus menerus menjadi
“musuh” Israel Rohani yaitu orang yang percaya dan hidup bagi Yesus Kritus.
Perhatikan dengan baik bahwa keturunan Israel bukanlah mereka yang secara
jasmaniah berhubungan darah dengan Abraham, tetapi mereka yang hidup dalam
Kristus: “Tetapi
orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah
sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya
datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.” (Roma 2:29) Jelaslah bagi kita bahwa keanggotaan seseorang dalam
sebuah organisasi gereja tidak secara otomatis melegitimasi seseorang menjadi
Israel Rohani.
Marilah kita
meringkas dosa-dosa akut generasi yang berada di luar Kristus. Nabi Obaza
meringkaskan dalam tulisannya berikut ini:
1.
Keangkuhan
Hati (The pride of thine heart)
Obaza menulis: 1:3
“Keangkuhan
hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu,
di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu:
"Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?" Dalam
terjemahan KJV di sebutkan: “The pride of thine heart hath deceived the…” Edom
terus berkutat untuk menegakkan harga diri mereka sejak Yakub mencuri hak
kesulungan Esau sehingga tidak dapat secara tulus mengampuni. Perhatikanlah
bahwa harga diri seringkali menjadi jerat sehingga kita tidak dapat menjadi
orang yang hidup rohani.
Edom berusaha
untuk maju setinggi mungkin dengan kemampuannya sebab memang demikianlah
perkataan berkat yang disampaikan Ishak ayak mereka: “Lalu Ishak,
ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari
tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun dari langit di atas. Engkau akan
hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi
kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan
kuk itu dari tengkukmu."
(Kejadian 27:39-40). Inilah yang melatarbelakangi mengapa Edom ingin tebang
tinggi dan menjebaknya dalam dosa keangkuhan: 1:4 “Sekalipun
engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu
ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sana pun Aku akan menurunkan
engkau, -- demikianlah firman TUHAN.” Namun Allah dalam hal ini tidak kalah dengan “kehebatan” komunitas
Edom. Allah dalam kebijaksanaanNya, seringkali membuat mata kita melihat
bagaimana kehebatan edom menjadi jerat yang menjerumuskan mereka ke dalam
kehancuran. Perhatikanlah bagaimana teknologi di di tangan orang yang tidak
mengenal Tuhan. Ingatkah kita bagaimana orang-orang yang “sakit” jiwa
menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan yang jahat. Namun demikian, Allah
berfirman bahwa sekali pun mereka membangun rumah di ruang angkasa, Tuhan akan
“menurunkan” mereka dengan dari sana.
Kesombongan
negara-negara maju yang memiliki teknologi dan kemakmuran lebih, akan menjadi
jerat yang justru menghukum mereka. Pemangku pemerintahan yang arogan pun juga
akan rontok dengan sekonyong-konyong. Alkitab jelas sekali megatakan bahwa
Allah begitu anti kepada keangkuhan: “Tetapi kasih karunia, yang
dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia
katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang
yang rendah hati." (Yakobus
4:6) Sebab sejatinya tidak ada yang patut untuk disombongkan oleh manusia.
Manusia berusaha untuk meneliti asal kehidupan, tetapi hingga hari ini tidak
pernah bisa menciptakan kehidupan. Mereka mengutak atik antariksa, tetapi tidak
pernah sampai ke surga. Perhatikanlah, bahwa keangkuhan karena ingin melepaskan
kuk (masalah) dari pundak umat manusia
tidak akan pernah berhasil jika tidak datang kepada Kristus. Generasi ini ingin
keluar dari tekanan hidup dengan cara yang salah dengan berupaya melindungi
dirinya yang sebenarnya tak lebih dari sebuah partikel debu di mata
penciptanya.
2.
Ketamakan
Kita baca Obaza
1:11 “Pada
waktu engkau berdiri di kejauhan, sedang orang-orang luar mengangkut kekayaan
Yerusalem dan orang-orang asing memasuki pintu gerbangnya dan membuang undi
atasnya, engkau pun seperti salah seorang dari mereka itu.” Edom memburu harta sampai buta hingga tega
menjarah saudaranya sendiri. Manusia yang hidup di planet ini terjebak dalam
dosa akut ke dua yaitu ketamakan. Orang bangun pagi-pagi dan tidur setelah jauh
malam adalah untuk memburu sesuatu yang bernama KEMAKMURAN. Kemakmuran adalah
dewa kejijikan yang telah dipuja hampir 6 miliar penduduk satu-satunya planet
yang dapat dihidupi manusia yaitu Bumi.
Yang menyedihkan
adalah, Edom menghalalkan segala cara untuk mendapatkan mamon termasuk menjarah
saudaranya sendiri. Kita tahu semua bahwa kejujuran dalam dunia perbankan
adalah barang langka. Pembukuan ganda untuk mengelabui petugas pajak adalah hal
lumrah di planet ini. Korupsi merupakan mainan menyenangkan di bumi ini. Semua
bertujuan untuk memburu uang yang diharapkan memberi kemakmuran yang penuh.
Numun sungguh tak dinyana, uang tenyata tidak dapat memberikan apa yang
diharapkan oleh kaum Edom. Uang justru membuatnya menjadi komunitas tanpa hati
nurani yang menjarah bahkan saudaranya sendiri.
Saudara-saudara
yang terkasih, sakali lagi saya katakan bahwa tidak semua orang yang
mendaftar jadi anggota gereja dan
kemudian dibabtis menjadi orang Kristen adalah Israel Rohani. Yang lebih
ekstrim lagi tidak semua imam-imam yang melayani di ladang Tuhan adalah Israel
Rohani yang sejati. Bagaimana kita mengenali mereka yang palsu? Gampang sekali
yaitu ketika mereka mengkomersilkan Bait Allah. Kita mendengar suara lantang
Yesus:dan
berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa.
Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." (Matius 21:13). Ada demikian
banyak orang beralih profesi menjadi pelayan gereja hanya karena terdorong
untuk mengusai mamon yang lebih banyak. Yang lebih memalukan adalah ada orang
yang mengaku hamba Tuhan tetapi menjual jasanya sebagai pengkhotbah, penyanyi,
dan lain sebagainya dengan imbalan amplop berisi mamon. Sangat memalukan dan
menistakan keagungan pelayanan kristiani.
Satu kelompok
sesat dari orang-orang yang mengaku gereja adalah pemuja berhala bernama
dogma/dogtrin kemakmuran. Mereka berkata berikan uangmu maka dalam waktu
singkat akan dikembalikan 100 kali lipat. Mereka mengajar seolah-olah surga
adalah seperti Kasino Las Vegas yang dapat memberikan jakpot ribuan kali lipat
dari koin yang dimainkan dalam hitungan detik. Sungguh, Israel Rohani pada
generasi terakhir ini begitu harus bijaksana dan meminta hikmat dan
perlindungan Tuhan Yesus sebagai Bapa Gereja agar menuntunnya memasuki gereja
yang sejati yang mengajarkan firman Tuhan yang benar.
Mamon atau Dewa
Uang tidak akan pernah memberikan kebahagiaan yang sejati. Inilah yang dituai
oleh Edom yaitu generasi yang mendewakan uang: “Jika malam-malam pencuri atau perampok
datang kepadamu -- betapa engkau dibinasakannya -- bukankah mereka akan mencuri
seberapa yang diperlukannya? Jika pemetik buah anggur datang kepadamu, bukankah
mereka akan meninggalkan sisa-sisa pemetikannya? Betapa kaum Esau digeledah,
betapa harta bendanya yang tersembunyi dicari-cari! (Obaza 1:5-6). Mereka akan menjadi budak
uang dan tidak akan pernah merasa puas. Dan pada akhirnya mereka akan dijarah
habis-habisan oleh komunitas penyembah mamon lainnya. Ini akan terjadi sampai
keturunan Edom menjadi jarahan hingga kering kerontang, habis tanpa bersisa.
3.
Persekongkolan
(Conspiracy)
Konspirasi lebih
kurang berarti ikut merencanakan kejahatan terhadap seseorang. Edom adalah
salah satu konspirator yang merancangkan kehancuran Israel: “Janganlah
memandang rendah saudaramu, pada hari kemalangannya, dan janganlah bersukacita
atas keturunan Yehuda pada hari kebinasaannya; dan janganlah membual pada hari
kesusahannya. Janganlah masuk ke pintu gerbang umat-Ku pada hari sialnya,
bahkan janganlah memandang ringan malapetaka yang menimpanya pada hari sialnya;
dan janganlah merenggut kekayaannya pada hari sialnya. Janganlah berdiri di
persimpangan untuk melenyapkan orang-orangnya yang luput, dan janganlah
serahkan orang-orangnya yang terlepas pada hari kesusahan.” (Obaza 1:12-14) Dosa akut ketiga dari
generasi Edom ini adalah persekongkolan kejahatan. Apa yang terjadi kini? Yang
pertama Generasi Edom memandang rendah orang generasi Israel. Mereka
menghinakan kenyakinan dan iman orang percaya dan menyebutnya sebagai barang
usang peninggalan zaman batu. Mereka membual dan besar kepala oleh karena
tumpukan kekayaan yang telah mereka kumpulkan dalam arena perburuan Dewa Mamon.
Mereka memanfaatkan orang yang berbisnis dengan jujur dan menyebut orang jujur
adalah kelompok yang ketinggalan zaman dan pada sebuah kesempatan merampok apa
yang sejatinya menjadi haknya. Dan yang terakhir dari kejahatan dosa
persekongkolan adalah mematangkan rencana untuk melenyapkan sama sekali Israel
Rohani dari peredaran di panet ini.
Namun demikian
dengarlah wahai generasi akhir zaman ini! Tuhan tidak akan membiarkan kelaliman
ini berlangsung lama. Meskipun seolah-olah orang fasik diijinkannya bertumbuh
subur (Mazmur 73:3). Dan hai generasi Israel Rohani, Yesus mengajarkan untuk: “Tetapi kepada
kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik
kepada orang yang membenci kamu;”
(Lukas 6:27). Jadi kita tidak boleh mengikuti jejak generasi Edom yang bersukacita karena kejatuhan orang sekalipun
itu adalah kumunitas yang menganiaya
kita. dan yang terpenting adalah, jangalah kita ikut berencana untuk
menjatuhkan komunitas lain. Tetapi tetaplah mengenakan kasih dalam merespon
segala tindakan geenerasi yang jahat ini.
Karena jika demikian maka Tuhan akan membuat Edom menuai perbuatannya.
Komunitas lain akan menguasai apa yang telah mereka buru selam ini: “Maka
orang-orang Tanah Negeb akan memiliki pegunungan Esau, dan orang-orang Daerah
Bukit akan memiliki tanah orang Filistin. Mereka akan memiliki daerah Efraim
dan daerah Samaria, dan suku Benyamin akan memiliki daerah Gilead.” (Obaza 1:19)
Jadi apa yang kita
pelajari hari ini?
Nabi Obaza
meringkaskan: “Sebab
telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa. Seperti yang engkau lakukan,
demikianlah akan dilakukan kepadamu, perbuatanmu akan kembali menimpa kepalamu
sendiri.” (15). Yang keseluruhannya dari inti perkataan
propetik ini disingkatkan dalam tulisan nabi Obaza sebagai berikut:
1.
Telah
dekat waktunya Tuhan menegakkan keadilannya untuk mengganjar semua orang sesuai
dengan perbuatannya: Galatia 6:8 “Sebab
barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya,
tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh
itu.” Jadi biarkanlah Tuhan melaksanakan hakNya: “Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan
adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi:
"Tuhan akan menghakimi umat-Nya." (Ibrani 10:30) Janganlah seseorang bertindak atas nama iman untuk
merampas hak Allah menghukum setiap orang menurut perbuatannya karena
satu-satunya yang berhak untuk membalas adalah TUHAN. Bersabarlah dan
bertekunlah dalam pengharapan bahwa Tuhan Yesus akan segera tiba untuk
menggajar semua ketidakbenaran dalam genarasi ini dan memberi keadilan bagi
kaum yang teraniaya oleh karena kebenaran.
2. Akan tiba dan sudah hampir tiba saatnya Tuhan
memulihkan umat yang teraniaya: “Tetapi di gunung Sion akan ada orang-orang yang
terluput, dan gunung itu akan menjadi tempat kudus; dan kaum keturunan Yakub
akan memiliki pula tanah miliknya. Kaum
keturunan Yakub akan menjadi api dan kaum keturunan Yusuf menjadi nyala api,
dan kaum keturunan Esau menjadi tunggul gandum: mereka akan membakar dan
memakan habis sekaliannya, dan dari kaum keturunan Esau tidak ada seorang pun
yang terlepas, sebab TUHANlah yang berfirman demikian.”
(Obaza 1:17-18) Akan tiba saatnya
Tuhan mengangkat Israel Rohani yaitu komunitas yang melakukan kebenaran sejati
firmanNya dari segala beban yang diijinkan dan ditaruh Tuhan bersimaharajalela
saat ini (Matius 11:28). Maranatha, datanglah segera ya Tuhan Yesus. Amin.
(Intisari Khotbah Profetik Pdt. Joshua M. Sinaga,
S.Th Pada Ibadah Raya Minggu, 22 Juli 2007 Hati Nurani Ministries Chapter Induk
Semper Jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar