Kamis, 14 Februari 2013

BERHALA SESEMBAHAN GENERASI KINI


DOSA AKUT GENERASI INI
(Sebuah Pamaparan Propetik Kitab Obaza)

 Nabi Obaza di utus secara khusus berbicara mengenai keturunan Isak yaitu Esau dan Yakub. Isak adalah anak kesayangan Abraham yang lahir melalui pergumulan panjang. Jadi Esau dan Yakub adalah cucu sah Abraham. Esau dan Yakub kembar dan Esau hanya beberapa saat lebih tua dari Yakub. Namun dalam sejarah, keturunan kedua anak kembar ini selalu “berkelahi” seperti ketika masih dalam kandungan pun mereka sudah saling menyikut. Semua bermula dari kecerdikan yang nakal dari Yakub.Yakub yang lebih senang menemani ibundanya di kemah.

Suatu hari Esau yang senang berburu pulang tanpa hasil apa-apa dan dalam keadaan lapar. Yakub sedang memasak kacang merah yang tentu menggiurkan selera siapa saja yang sedang lapar. Singkat cerita Esau meminta kacang merah itu namun tentu Yakub tak mau memberinya dengan gratis. “Hari gini mana yang gratis gitu lho…” Kejadian  25:30 Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom. Maka Esau dengan begitu enteng menjual hak kesulungannya. Kejadian  25:32 Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"

Tentu hak kesulungan bukan barang yang dapat dipedagangkan dan itu melekat sampai mati namun Esau memandang remeh sehingga pada akhirnya Yakublah yang mendapat berkat: “Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: "Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku." Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN. Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia." (Kejadian 27:26-29). Hak kesulungan dalam makna rohaninya adalah hak menerima keselamatan roh, jiwa, dan tubuh melalui Iman kepada Yesus Kristus yang tidak dapat digantikan dengan apapun.

Sementara itu, Esau hanya kebagian remah-remah berkat (kalau tidak bisa kita katakan tak mendapat berkat): “Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun dari langit di atas.Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu." (Kejadian 27:39-40) Perselisihan akibat insiden ini terus berlangsung. Kita membaca keturunan Esau masih mendendam ketika keturunan Yakub pulang dari perbudakan selama 400 tahun di Mesir dan hendak pulang ke tanah leluhur mereka Kanaan. Israel minta tolong numpang lewat melalui negeri Edom namun tak dinyana sikap saudara kembar ini: “Kemudian Musa mengirim utusan dari Kadesh kepada raja Edom dengan pesan: "Beginilah perkataan saudaramu Israel: Engkau tahu segala kesusahan yang telah menimpa kami, bahwa nenek moyang kami pergi ke Mesir, dan kami lama diam di Mesir dan kami dan nenek moyang kami diperlakukan dengan jahat oleh orang Mesir; bahwa kami berteriak kepada TUHAN, dan Ia mendengarkan suara kami, mengutus seorang malaikat dan menuntun kami keluar dari Mesir. Sekarang ini kami ada di Kadesh, sebuah kota di tepi perbatasanmu. Izinkanlah kiranya kami melalui negerimu; kami tidak akan berjalan melalui ladang-ladang dan kebun-kebun anggurmu dan kami tidak akan minum air sumurmu; jalan besar saja akan kami jalani dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sampai kami melalui batas daerahmu." Tetapi orang Edom berkata kepada mereka: "Tidak boleh kamu melalui daerah kami, nanti kami keluar menjumpai kamu dengan pedang!" Lalu berkatalah orang Israel kepadanya: "Kami akan berjalan melalui jalan raya, dan jika kami dan ternak kami minum airmu, maka kami akan membayar uangnya, asal kami diizinkan lalu dengan berjalan kaki, hanya itu saja." Tetapi jawab mereka: "Tidak boleh kamu lalu." Maka keluarlah orang Edom menghadapi mereka dengan banyak rakyatnya dan dengan tentara yang kuat. Ketika orang Edom tidak mau mengizinkan orang Israel lalu dari daerahnya, maka orang Israel menyimpang meninggalkannya.” (Bilangan 20:14-21). Dalam perkembangan selanjutnya keturunan Yakub dan keturunan Esau selalu berselisih dan berkelahi seperti dalam  perebutan kekuasaan di antara raja-raja mereka untuk memperluas wilayah kekuasaan.

Alkitab menjelaskan bahwa Esau adalah Bapa Edom: Kejadian  25:30 “Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.” Dan  Kejadian  36:1 “Inilah keturunan Esau, yaitu Edom.”  Dan Yakub adalah Israel: Kejadian  32:28 “Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Dan Kejadian  35:10 “Firman Allah kepadanya: "Namamu Yakub; dari sekarang namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, itulah yang akan menjadi namamu." Maka Allah menamai dia Israel.”

Dalam persfektif Perjanjian Baru, Israel selalu menggambarkan Gereja atau orang percaya. Gereja adalah Israel Rohani yang semestinya menjadi terang sehingga orang yang tidak percaya dapat melihat Kristus di dalamnya. Edom melambangkan komunitas yang jauh dari berkat dan berusaha dengan kekuatan sendiri untuk melepaskan kuk dari pundaknya. Jadi dengan demikian Edom dapat menggambarkan sekumpulan orang yang berada di luar Kristus. Kelompok inilah yang secara terus menerus menjadi “musuh” Israel Rohani yaitu orang yang percaya dan hidup bagi Yesus Kritus. Perhatikan dengan baik bahwa keturunan Israel bukanlah mereka yang secara jasmaniah berhubungan darah dengan Abraham, tetapi mereka yang hidup dalam Kristus: “Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.” (Roma 2:29) Jelaslah bagi kita bahwa keanggotaan seseorang dalam sebuah organisasi gereja tidak secara otomatis melegitimasi seseorang menjadi Israel Rohani.

Marilah kita meringkas dosa-dosa akut generasi yang berada di luar Kristus. Nabi Obaza meringkaskan dalam tulisannya berikut ini:

1.      Keangkuhan Hati (The pride of thine heart)

Obaza menulis: 1:3 “Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?"  Dalam terjemahan KJV di sebutkan: “The pride of thine heart hath deceived the…” Edom terus berkutat untuk menegakkan harga diri mereka sejak Yakub mencuri hak kesulungan Esau sehingga tidak dapat secara tulus mengampuni. Perhatikanlah bahwa harga diri seringkali menjadi jerat sehingga kita tidak dapat menjadi orang yang hidup rohani.

Edom berusaha untuk maju setinggi mungkin dengan kemampuannya sebab memang demikianlah perkataan berkat yang disampaikan Ishak ayak mereka: “Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun dari langit di atas. Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu." (Kejadian 27:39-40). Inilah yang melatarbelakangi mengapa Edom ingin tebang tinggi dan menjebaknya dalam dosa keangkuhan: 1:4 “Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sana pun Aku akan menurunkan engkau, -- demikianlah firman TUHAN.” Namun Allah dalam hal ini tidak kalah dengan “kehebatan” komunitas Edom. Allah dalam kebijaksanaanNya, seringkali membuat mata kita melihat bagaimana kehebatan edom menjadi jerat yang menjerumuskan mereka ke dalam kehancuran. Perhatikanlah bagaimana teknologi di di tangan orang yang tidak mengenal Tuhan. Ingatkah kita bagaimana orang-orang yang “sakit” jiwa menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan yang jahat. Namun demikian, Allah berfirman bahwa sekali pun mereka membangun rumah di ruang angkasa, Tuhan akan “menurunkan” mereka dengan dari sana.

Kesombongan negara-negara maju yang memiliki teknologi dan kemakmuran lebih, akan menjadi jerat yang justru menghukum mereka. Pemangku pemerintahan yang arogan pun juga akan rontok dengan sekonyong-konyong. Alkitab jelas sekali megatakan bahwa Allah begitu anti kepada keangkuhan: “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yakobus 4:6) Sebab sejatinya tidak ada yang patut untuk disombongkan oleh manusia. Manusia berusaha untuk meneliti asal kehidupan, tetapi hingga hari ini tidak pernah bisa menciptakan kehidupan. Mereka mengutak atik antariksa, tetapi tidak pernah sampai ke surga. Perhatikanlah, bahwa keangkuhan karena ingin melepaskan kuk (masalah) dari pundak  umat manusia tidak akan pernah berhasil jika tidak datang kepada Kristus. Generasi ini ingin keluar dari tekanan hidup dengan cara yang salah dengan berupaya melindungi dirinya yang sebenarnya tak lebih dari sebuah partikel debu di mata penciptanya.

2.      Ketamakan

Kita baca Obaza 1:11 “Pada waktu engkau berdiri di kejauhan, sedang orang-orang luar mengangkut kekayaan Yerusalem dan orang-orang asing memasuki pintu gerbangnya dan membuang undi atasnya, engkau pun seperti salah seorang dari mereka itu.” Edom memburu harta sampai buta hingga tega menjarah saudaranya sendiri. Manusia yang hidup di planet ini terjebak dalam dosa akut ke dua yaitu ketamakan. Orang bangun pagi-pagi dan tidur setelah jauh malam adalah untuk memburu sesuatu yang bernama KEMAKMURAN. Kemakmuran adalah dewa kejijikan yang telah dipuja hampir 6 miliar penduduk satu-satunya planet yang dapat dihidupi manusia yaitu Bumi.


Yang menyedihkan adalah, Edom menghalalkan segala cara untuk mendapatkan mamon termasuk menjarah saudaranya sendiri. Kita tahu semua bahwa kejujuran dalam dunia perbankan adalah barang langka. Pembukuan ganda untuk mengelabui petugas pajak adalah hal lumrah di planet ini. Korupsi merupakan mainan menyenangkan di bumi ini. Semua bertujuan untuk memburu uang yang diharapkan memberi kemakmuran yang penuh. Numun sungguh tak dinyana, uang tenyata tidak dapat memberikan apa yang diharapkan oleh kaum Edom. Uang justru membuatnya menjadi komunitas tanpa hati nurani yang menjarah bahkan saudaranya sendiri.

Saudara-saudara yang terkasih, sakali lagi saya katakan bahwa tidak semua orang yang mendaftar  jadi anggota gereja dan kemudian dibabtis menjadi orang Kristen adalah Israel Rohani. Yang lebih ekstrim lagi tidak semua imam-imam yang melayani di ladang Tuhan adalah Israel Rohani yang sejati. Bagaimana kita mengenali mereka yang palsu? Gampang sekali yaitu ketika mereka mengkomersilkan Bait Allah. Kita mendengar suara lantang Yesus:dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." (Matius 21:13).  Ada demikian banyak orang beralih profesi menjadi pelayan gereja hanya karena terdorong untuk mengusai mamon yang lebih banyak. Yang lebih memalukan adalah ada orang yang mengaku hamba Tuhan tetapi menjual jasanya sebagai pengkhotbah, penyanyi, dan lain sebagainya dengan imbalan amplop berisi mamon. Sangat memalukan dan menistakan keagungan pelayanan kristiani.

Satu kelompok sesat dari orang-orang yang mengaku gereja adalah pemuja berhala bernama dogma/dogtrin kemakmuran. Mereka berkata berikan uangmu maka dalam waktu singkat akan dikembalikan 100 kali lipat. Mereka mengajar seolah-olah surga adalah seperti Kasino Las Vegas yang dapat memberikan jakpot ribuan kali lipat dari koin yang dimainkan dalam hitungan detik. Sungguh, Israel Rohani pada generasi terakhir ini begitu harus bijaksana dan meminta hikmat dan perlindungan Tuhan Yesus sebagai Bapa Gereja agar menuntunnya memasuki gereja yang sejati yang mengajarkan firman Tuhan yang benar.

Mamon atau Dewa Uang tidak akan pernah memberikan kebahagiaan yang sejati. Inilah yang dituai oleh Edom yaitu generasi yang mendewakan uang: “Jika malam-malam pencuri atau perampok datang kepadamu -- betapa engkau dibinasakannya -- bukankah mereka akan mencuri seberapa yang diperlukannya? Jika pemetik buah anggur datang kepadamu, bukankah mereka akan meninggalkan sisa-sisa pemetikannya? Betapa kaum Esau digeledah, betapa harta bendanya yang tersembunyi dicari-cari! (Obaza 1:5-6). Mereka akan menjadi budak uang dan tidak akan pernah merasa puas. Dan pada akhirnya mereka akan dijarah habis-habisan oleh komunitas penyembah mamon lainnya. Ini akan terjadi sampai keturunan Edom menjadi jarahan hingga kering kerontang, habis tanpa bersisa.

3.      Persekongkolan (Conspiracy)

Konspirasi lebih kurang berarti ikut merencanakan kejahatan terhadap seseorang. Edom adalah salah satu konspirator yang merancangkan kehancuran Israel: “Janganlah memandang rendah saudaramu, pada hari kemalangannya, dan janganlah bersukacita atas keturunan Yehuda pada hari kebinasaannya; dan janganlah membual pada hari kesusahannya. Janganlah masuk ke pintu gerbang umat-Ku pada hari sialnya, bahkan janganlah memandang ringan malapetaka yang menimpanya pada hari sialnya; dan janganlah merenggut kekayaannya pada hari sialnya. Janganlah berdiri di persimpangan untuk melenyapkan orang-orangnya yang luput, dan janganlah serahkan orang-orangnya yang terlepas pada hari kesusahan.” (Obaza 1:12-14) Dosa akut ketiga dari generasi Edom ini adalah persekongkolan kejahatan. Apa yang terjadi kini? Yang pertama Generasi Edom memandang rendah orang generasi Israel. Mereka menghinakan kenyakinan dan iman orang percaya dan menyebutnya sebagai barang usang peninggalan zaman batu. Mereka membual dan besar kepala oleh karena tumpukan kekayaan yang telah mereka kumpulkan dalam arena perburuan Dewa Mamon. Mereka memanfaatkan orang yang berbisnis dengan jujur dan menyebut orang jujur adalah kelompok yang ketinggalan zaman dan pada sebuah kesempatan merampok apa yang sejatinya menjadi haknya. Dan yang terakhir dari kejahatan dosa persekongkolan adalah mematangkan rencana untuk melenyapkan sama sekali Israel Rohani dari peredaran di panet ini.

Namun demikian dengarlah wahai generasi akhir zaman ini! Tuhan tidak akan membiarkan kelaliman ini berlangsung lama. Meskipun seolah-olah orang fasik diijinkannya bertumbuh subur (Mazmur 73:3). Dan hai generasi Israel Rohani, Yesus mengajarkan untuk: “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;” (Lukas 6:27). Jadi kita tidak boleh mengikuti jejak generasi Edom yang  bersukacita karena kejatuhan orang sekalipun itu adalah kumunitas  yang menganiaya kita. dan yang terpenting adalah, jangalah kita ikut berencana untuk menjatuhkan komunitas lain. Tetapi tetaplah mengenakan kasih dalam merespon segala tindakan geenerasi yang jahat ini.

Karena jika demikian maka Tuhan akan membuat Edom menuai perbuatannya. Komunitas lain akan menguasai apa yang telah mereka buru selam ini: “Maka orang-orang Tanah Negeb akan memiliki pegunungan Esau, dan orang-orang Daerah Bukit akan memiliki tanah orang Filistin. Mereka akan memiliki daerah Efraim dan daerah Samaria, dan suku Benyamin akan memiliki daerah Gilead.” (Obaza 1:19)

Jadi apa yang kita pelajari hari ini?

Nabi Obaza meringkaskan: “Sebab telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa. Seperti yang engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu, perbuatanmu akan kembali menimpa kepalamu sendiri.” (15). Yang keseluruhannya dari inti perkataan propetik ini disingkatkan dalam tulisan nabi Obaza sebagai berikut:

1.      Telah dekat waktunya Tuhan menegakkan keadilannya untuk mengganjar semua orang sesuai dengan perbuatannya: Galatia  6:8 “Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” Jadi biarkanlah Tuhan melaksanakan hakNya: “Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya." (Ibrani 10:30) Janganlah seseorang bertindak atas nama iman untuk merampas hak Allah menghukum setiap orang menurut perbuatannya karena satu-satunya yang berhak untuk membalas adalah TUHAN. Bersabarlah dan bertekunlah dalam pengharapan bahwa Tuhan Yesus akan segera tiba untuk menggajar semua ketidakbenaran dalam genarasi ini dan memberi keadilan bagi kaum yang teraniaya oleh karena kebenaran.

2.      Akan tiba dan sudah hampir tiba saatnya Tuhan memulihkan umat yang teraniaya: “Tetapi di gunung Sion akan ada orang-orang yang terluput, dan gunung itu akan menjadi tempat kudus; dan kaum keturunan Yakub akan memiliki pula tanah miliknya.  Kaum keturunan Yakub akan menjadi api dan kaum keturunan Yusuf menjadi nyala api, dan kaum keturunan Esau menjadi tunggul gandum: mereka akan membakar dan memakan habis sekaliannya, dan dari kaum keturunan Esau tidak ada seorang pun yang terlepas, sebab TUHANlah yang berfirman demikian.”  (Obaza 1:17-18)  Akan tiba saatnya Tuhan mengangkat Israel Rohani yaitu komunitas yang melakukan kebenaran sejati firmanNya dari segala beban yang diijinkan dan ditaruh Tuhan bersimaharajalela saat ini (Matius 11:28). Maranatha, datanglah segera ya Tuhan Yesus. Amin.

(Intisari Khotbah Profetik Pdt. Joshua M. Sinaga, S.Th Pada Ibadah Raya Minggu, 22 Juli 2007 Hati Nurani Ministries Chapter Induk Semper Jakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar