Rabu, 13 Februari 2013

MARANATHA


DIA PASTI DATANG
(Kisah Para Rasul 1:6-11)

Tidak ada hal yang lebih menyedihkan dalam dunia ini selain perpisahan. Kita sangat terluka karena harus berpisah dengan orang yang kita cintai, apalagi perpisahan itu adalah kematian. Demikian juga halnya dengan kejadian di bukit Zaitun Betania. Para murid-murid merasakan kesedihan yang sangat ketika Tuhan Yesus harus meninggalkan mereka. Tuhan Yesus yang telah bangkit dan menampakkan diri beberapa kali kepada mereka harus kembali kepada tahtaNya yang mulia di sebelah kanan Bapa. Ketika awan menutupi sehinga mereka tak dapat lagi melihatNya, mereka tetap terpaku menatap langit. Mereka yang merasakan perpisahan yang sangat sehingga tak sadar bahwa dua malaikat telah berada disekitar mereka. Malaikat itu berkata: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”


Ada tiga kebenaran yang kita dapat pelajari dari peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke tahtaNya di sebelah kanan Bapa.

1.      Dia Pasti Datang Kembali!

Malaikat tadi berkata bahwa Yesus akan datang kembali. Ada dua berita bagi umat manusia. Berita baik buat orang yang mengasihiNya, karena kelak kalau Dia datang kembali, Dia akan membawa orang-orang yang Dia kasihi ke Rumah Bapa. Tetapi kabar buruk bagi orang yang tidak mengasihinya, mereka akan orang-orang yang terkutuk dan masuk dalam kemalangan yang tak terperi bersama setan di Neraka Jahanam. Alkitab menulis: “Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!” (1 Korintus 16:22)

Berita tentang kepastian kedatanganNya sungguh sangat mendesak. “Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.” (Wahyu 3:11) Dia yang akan datang dalam kemuliaan, akan datang dengan cara yang mulia pula. Memang tak seorangpun yang tahu hari kedatanganNya, tetapi harinya sungguh tak lama lagi. Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.” (Lukas 17:24)

Lantas apa yang perlu kita persiapkan menjelang hari kedatanganNya? Kita sebgai mempelaiNya harus teap setia dan memelihara kasih kita kepadaNya. Sama seperti mempelai perempuan tetap menjaga kesetiaan dan kesucian selama tunangannya pergi, demikianlah kita harus menjaga kekudusan kita sampai Dia akhirnya datang membawa kita ke rumah Bapa yang mulia.

2.   Dia akan Datang dengan Cara yang Sama
   
Yesus yang terangkat ke sorga, akan datang kembali dengan cara yang sama pula. Kita perlu memahami arti penyataan Alkitab ini dengan benar. Dalam versi King James disebutkan: “…this same Jesus, which is taken up from you into heaven, shall so come in like manner as ye have seen him go into heaven.”  Jadi jelas sekali bahwa Dia akan kembali dengan cara, gaya, dan sikap yang sama ketika Dia terangkat.

Apa yang kita dapat pelajari dari kejadian terangkatnya Dia? Yang pertama adalah Dia terangkat dalam kemuliaan. Dia sudah kembali kepada Hakekatnya sebagai Allah yang Mahamulia. Dia tidak lagi terhina seperti ketika di Bukit Golgota. Dia Mahakuasa dan tak ada satu perkara yang mustahil bagiNya. Dia adalah Allah di atas segala Allah yang tak terbatas dalam segala hal. Jadi kelak jika Dia datang, maka Dia akan datang dalam kemuliaan yang semarak. Dia akan datang dalam keperkasaan dan tidak ada satu mahluk pun yang tidak tunduk dan mengakui kebesaranNya. “supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filifi 2:10-11)
Yang kedua: Dia terangkat dari Bukit Zaitun Betania. Bukit ini berada disebelah timur Yerusalem. Bukit ini begitu sering dikunjungi oleh Tuhan Yesus semasa pelayananNya. (Alkitab mencatat ada 12 kali.) . Sekelompok orang Kristen merasa tidak lagi perlu untuk mengingat tanah perjanjian. Mereka beranggapan bahwa tanah Kota Yerusalem duniawi tidak lagi penting sehingga kita tidak perlu mendoakannya. Pendangan ini tidaklah sepenuhnya benar. Alkitab justru mengajarkan kita untuk mendoakan Yerusalem dan memberkati Israel. “Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: "Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa.” (Mazmur 122:6). Jadi yang benar adalah bahwa kelak Tuhan akan datang kembali dan Dia akan menjejakkan kakinya di Bukit Zaitun. Maka dari itu tentu sangat penting kita berdoa dan memberkati tanah perjanjian. Mari kita terus berdoa untuk kesejahteraan Kota Yerusalem.

3.      Kali ini DIA datang hanya untuk sekelompok orang

Siapa yang telah mengantarkan Yesus Kristus terangkat ke Sorga? Mereka adalah murid-muridNya. Jadi kelak jika Dia datang yang dikunjunginya hanyalah orang-orang yang terhitung sebagai murid-muridNya. Mereka adalah orang-orang Israel jasmaniah yang telah menjadi muridNya dan Israel rohani yaitu segenap orang percaya di segala tempat dari semua suku bangsa, kaum, dan bahasa seantero dunia. Kristus tidak lagi datang dengan belas kasihan dan pengampunan, tetapi datang sebagai hakim yang akan menghukum setiap ketidakpercayaan manusia. Jikalau pada kedatanganNya yang pertama, Dia datang untuk semua orang, sehingga Dia membuka tanganNya untuk siapa saja yang mau bertobat dari dosa-dosanya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, tetapi pada kedatanganNya yang ke dua, Dia hanya datang untuk umat yang mengasihiNya. Pada kedatanganNya yang ke-2, tidak ada lagi kesempatan untuk memperoleh keselamatan bagi orang-orang fasik. Pada saat itu pintu pertobatan telah tertutup dan setiap orang yang tidak mengasihiNya akan mendapat hukuman bersama setan di dalam tartarus, neraka laknat yang mengerikan. Oleh karenanya, marilah kita persiapkan hati kita dengan menjaga kesetiaan dan kekudusan menjelang hari kedatanganNya yang sudah di ambang pintu.

Intisari Khotbah Ps Joshua Mangiring Sinaga, M,Th pada Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus, Kamis, 25 Mei 2006, di Hati Nurani Ministries Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar