DIA PASTI DATANG
(Kisah Para Rasul
1:6-11)
Tidak ada hal yang lebih
menyedihkan dalam dunia ini selain perpisahan. Kita sangat terluka karena harus
berpisah dengan orang yang kita cintai, apalagi perpisahan itu adalah kematian.
Demikian juga halnya dengan kejadian di bukit Zaitun Betania. Para murid-murid
merasakan kesedihan yang sangat ketika Tuhan Yesus harus meninggalkan mereka.
Tuhan Yesus yang telah bangkit dan menampakkan diri beberapa kali kepada mereka
harus kembali kepada tahtaNya yang mulia di sebelah kanan Bapa. Ketika awan
menutupi sehinga mereka tak dapat lagi melihatNya, mereka tetap terpaku menatap
langit. Mereka yang merasakan perpisahan yang sangat sehingga tak sadar bahwa
dua malaikat telah berada disekitar mereka. Malaikat itu berkata: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah
kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan
kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik
ke sorga.”
Ada
tiga kebenaran yang kita dapat pelajari dari peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke
tahtaNya di sebelah kanan Bapa.
1. Dia
Pasti Datang Kembali!
Malaikat tadi berkata bahwa Yesus akan
datang kembali. Ada dua berita bagi umat manusia. Berita baik buat orang yang
mengasihiNya, karena kelak kalau Dia datang kembali, Dia akan membawa
orang-orang yang Dia kasihi ke Rumah Bapa. Tetapi kabar buruk bagi orang yang
tidak mengasihinya, mereka akan orang-orang yang terkutuk dan masuk dalam
kemalangan yang tak terperi bersama setan di Neraka Jahanam. Alkitab menulis: “Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia.
Maranata!”
(1 Korintus 16:22)
Berita tentang kepastian kedatanganNya sungguh sangat
mendesak. “Aku datang segera.
Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.”
(Wahyu 3:11) Dia yang akan datang dalam kemuliaan, akan datang dengan cara yang
mulia pula. Memang tak seorangpun yang tahu hari kedatanganNya, tetapi harinya
sungguh tak lama lagi. “Sebab sama
seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain,
demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.” (Lukas 17:24)
Lantas apa yang perlu kita persiapkan menjelang hari
kedatanganNya? Kita sebgai mempelaiNya harus teap setia dan memelihara kasih
kita kepadaNya. Sama seperti mempelai perempuan tetap menjaga kesetiaan dan
kesucian selama tunangannya pergi, demikianlah kita harus menjaga kekudusan
kita sampai Dia akhirnya datang membawa kita ke rumah Bapa yang mulia.
2. Dia akan
Datang dengan Cara yang Sama
Yesus yang terangkat ke sorga, akan datang kembali
dengan cara yang sama pula. Kita perlu memahami arti penyataan Alkitab ini
dengan benar. Dalam versi King James disebutkan: “…this same Jesus, which is taken up from you into heaven,
shall so come in like manner as ye have seen him go into heaven.” Jadi jelas sekali bahwa Dia akan kembali
dengan cara, gaya, dan sikap yang sama ketika Dia terangkat.
Apa yang kita dapat pelajari dari kejadian
terangkatnya Dia? Yang pertama adalah Dia terangkat dalam kemuliaan. Dia sudah
kembali kepada Hakekatnya sebagai Allah yang Mahamulia. Dia tidak lagi terhina
seperti ketika di Bukit Golgota. Dia Mahakuasa dan tak ada satu perkara yang
mustahil bagiNya. Dia adalah Allah di atas segala Allah yang tak terbatas dalam
segala hal. Jadi kelak jika Dia datang, maka Dia akan datang dalam kemuliaan
yang semarak. Dia akan datang dalam keperkasaan dan tidak ada satu mahluk pun
yang tidak tunduk dan mengakui kebesaranNya. “supaya
dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas
bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus
adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filifi 2:10-11)
Yang kedua: Dia terangkat dari Bukit Zaitun Betania.
Bukit ini berada disebelah timur Yerusalem. Bukit ini begitu sering dikunjungi
oleh Tuhan Yesus semasa pelayananNya. (Alkitab mencatat ada 12 kali.) .
Sekelompok orang Kristen merasa tidak lagi perlu untuk mengingat tanah
perjanjian. Mereka beranggapan bahwa tanah Kota Yerusalem duniawi tidak lagi
penting sehingga kita tidak perlu mendoakannya. Pendangan ini tidaklah
sepenuhnya benar. Alkitab justru mengajarkan kita untuk mendoakan Yerusalem dan
memberkati Israel. “Berdoalah
untuk kesejahteraan Yerusalem: "Biarlah orang-orang yang mencintaimu
mendapat sentosa.” (Mazmur
122:6). Jadi yang benar adalah bahwa kelak Tuhan akan datang kembali dan Dia
akan menjejakkan kakinya di Bukit Zaitun. Maka dari itu tentu sangat penting
kita berdoa dan memberkati tanah perjanjian. Mari kita terus berdoa untuk
kesejahteraan Kota Yerusalem.
3.
Kali
ini DIA datang hanya untuk sekelompok orang
Siapa
yang telah mengantarkan Yesus Kristus terangkat ke Sorga? Mereka adalah
murid-muridNya. Jadi kelak jika Dia datang yang dikunjunginya hanyalah
orang-orang yang terhitung sebagai murid-muridNya. Mereka adalah orang-orang
Israel jasmaniah yang telah menjadi muridNya dan Israel rohani yaitu segenap
orang percaya di segala tempat dari semua suku bangsa, kaum, dan bahasa
seantero dunia. Kristus tidak lagi datang dengan belas kasihan dan pengampunan,
tetapi datang sebagai hakim yang akan menghukum setiap ketidakpercayaan
manusia. Jikalau pada kedatanganNya yang pertama, Dia datang untuk semua orang,
sehingga Dia membuka tanganNya untuk siapa saja yang mau bertobat dari
dosa-dosanya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, tetapi pada
kedatanganNya yang ke dua, Dia hanya datang untuk umat yang mengasihiNya. Pada
kedatanganNya yang ke-2, tidak ada lagi kesempatan untuk memperoleh keselamatan
bagi orang-orang fasik. Pada saat itu pintu pertobatan telah tertutup dan setiap
orang yang tidak mengasihiNya akan mendapat hukuman bersama setan di dalam
tartarus, neraka laknat yang mengerikan. Oleh karenanya, marilah kita
persiapkan hati kita dengan menjaga kesetiaan dan kekudusan menjelang hari
kedatanganNya yang sudah di ambang pintu.
Intisari Khotbah Ps Joshua Mangiring Sinaga, M,Th pada Ibadah
Kenaikan Tuhan Yesus, Kamis, 25 Mei 2006, di Hati Nurani Ministries Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar