Mengenal Pdt.Joshua Mangiring Sinaga, S.Th.,
M.Th
Pdt. Joshua Mangiring
SINAGA, S.Th., M.Th adalah seorang penginjil yang telah berkhotbah sejak usia 17
tahun. Lahir dari sebuah keluarga petani miskin di sebuah desa terpencil
dipelosok Tanah Tapanuli. Ironis, sebagai anak sulung laki-laki yang biasanya
sangat didambakan oleh setiap keluarga Tapanuli, justru ia lahir ketika sang
ayah pergi entah kemana. Yang lebih prihatin lagi, dia lahir sebelum waktu
persalinan. Dia prematur.
Keadaan ekonomi yang
prihatin membuat sang ibu tidak dapat merawat Iring, panggilan masa kecilnya.
Hingga usia 16 tahun dia bertumbuh sebagai remaja minder dan kurang bergaul
karena kondisi fisik yang sakit-sakitan. Hampir sepanjang usianya, ia menderita
berbagai sakit penyakit. Puncaknya adalah ketika dia berusia 15 tahun, dia mau
mati. Dia berniat untuk bunuh diri untuk mengakhiri semua deraan penyakit
komplikasi yang tak kunjung sirna. Infeksi paru-paru yang membuatnya
kesulitan menghirup oksigen adalah siksasan yang paling membuatnya menderita. Dalam
kondisi demam tinggi, iring masuk kamar dan berniat menggantung diri dengan
seutas tali. Namun
Tuhan mengasihinya, dalam hitungan beberapa saat seblum melaksanakan
niatnya, ibundanya masuk dan berteriak untuk menyadarkannya. Lewat sang ibu dia
akhirnya sadar dan mengurungkan niatnya..
Menjelang usia 17 tahun,
Iring remaja mengalami satu guncangan yang sangat hebat. Kali ini adalah berita
tentang
pertobatan
sang ayah. Sang ayah yang hidup berantakan dan kejam terhadap anggota keluarga, kemudian berubah
menjadi pria yang sesungguhnya ketika bertemu Kristus. Ia telah
menemukan Kristeus melalui sebuah ibadah KKR dan mengalami perubahan total dalam
hidupnya.
Lewat perjuangan yang
sangat melelahkan, ayahandanya yang juga telah ditahbiskan menjadi penginjil itu akhirnya dapat memulihkan hubungan yang retak dengan keluarga
termasuk Iring.
Luka-luka batin akibat perilaku kekerasan dalam membesarkan anak yang
diterimanya dari sang ayah sepanjang 16 tahun, oleh pertolongan kuasa dan
anugerah Kristus pun pulih secara ajaib. Dengan tekun dan sabar, ayahnya, Ev. JS
Sinaga, mendorongnya
untuk mengenal Yesus secara pribadi. Ajaib sungguh kuasa INJIL, tak lama
setelah pertobatan sang ayah, semua anggota keluarga bertobat dan lahir baru.
Tidak ketinggalan Iring.
Selang beberapa lama
menjadi Kristen lahir baru, dalam sebuah penglihatan yang luar biasa. Iring di bawa Tuhan ke
dalam sebuah penglihatan “teofany” tentang kemuliaan SURGA dan kegelapan Neraka di dalam
kamar tidurnya.
Pemuda sakit-sakitan ini pun tersentak dan tidak mengerti harus berbuat apa.
Namun sesuatu sedang terjadi dalam tubuhnya. Sebuah suara lembut memenuhi semua
ruangan kamarnya. Suara lembut itu berkata: “Anak-KU!” berkali-kali.
Kemudian penglihatan yang hanya dalam hitungan beberapa menit itu pun berlalu.
Seperti berlalunya suara itu, Iring merasakan tubuhnya menjadi ringan dan sangat sehat. Sejak
malam penglihatan itu hingga kini, dia sembuh total. Sejak malam itu dia tidak
pernah lagi mengunjungi rumah sakit yang menjadi langganannya hampir sepanjang
16 tahun. Dia sembuh secara ajaib.
Pengalaman itulah yang
menuntunnya untuk menghabiskan banyak waktu belajar Alkitab. Bahkan ketika
belajar di sebuah SMA, dia sudah serius membaca dan mempelajari Alkitab. Ia selalu
membawa Alkitab didalam tas buku-buku pelajarannya. Dia mulai belajar berkhotbah pada
tahun pertama pertobatannya dan setelah menerima baptisan selam pada
tahun 1992, ia menerima nama yang sangat indah. Nama Joshua disematkan didepan
nama kecilnya dan hingga hari ini nama itu menjadi seperti energi yang
mendorongnya untuk tekun dan setia mengikut serta melayani Tuhan. Nama yang menggambarkan
keselamatan yang telah terjadi dalam hidupnya.
Pada sebuah kebaktian
ucapan syukur ulang tahun Joshua yang ke 18, kedua orang tuanya mengundang gembala
dan jemaat ke rumah. Pada saat ibadah, suara gembala yang berkhotbah hampir
tidak dapat terdengar karena hujan yang sangat deras disertai dengan petir
yang saling menyambar. Hujan deras itu juga membuat seluruh jemaat menjadi
sedikit cemas karena disertai angin kencang. Namun sesuatu sedang bekerja di
hati Joshua. Dia berdiri di tengah-tengah jemaat dan dengan suara yang keras,
remaja minder ini menyampaikan doa pertamanya di hadapan jemaat: “Demi nama
Yesus Kristus, aku perintahkan hujan dan angin berhenti!” Allah sungguh ajaib,
dalam hitungan beberapa detik, hujan dan petir yang disertai angin kencang itu
berhenti. Seorang rekan remaja yang mengikuti ibadah itu berkata: “Allah akan
memakai saudara kita ini.”
Setamat SMA, dengan hati
bulat dan dengan dukungan keluarga, Joshua masuk sebuah Sekolah Alkitab. Pada
tahun 2000, setelah bergumul dalam melalui beratnya tuntutan akademik dan kerasnya disiplin
seminari, akhirnya Joshua berhasil menyelesaikan study dan berhak mendapatkan
gelar Sarjana Theologia. Oleh pertolongan dan berkat Tuhan juga, Joshua berhasil
menyelesaikan program magister theologi di Institut Filsafat Theologi dan
Kepemimpinan Jaffray Jakarta dengan predikat cumlaude.
Pdt. Joshua Mangiring
Sinaga, S.Th., M.Th yang biasa di sapa Kak Jo kini melayani sebagai
pengkhotbah. Mulai dari ujung Sumatera, pedalaman Kalimantan,
hingga tanah Timor KUPANG, dia berkhotbah tentang Kuasa INJIL yang luar biasa. Berbagai
mukjizat kesembuhan ilahi menyertai pelayanannya. Dia sangat menyenangi
pelayanan kaum muda dan menjadi pengkhotbah di kampus-kampus. Dia juga menulis
di berbagai media mulai dari bulletin gereja hingga Surat Kabar Ibukota. Dalam waktu
dekat, Pdt Joshua Mangiring Sinaga, akan memulai lawatan pelayanan
internasionalnya. Lawatan pertamanya adalah menjadi pembicara 3 hari Seminar
dan KKR Natal 2013 di SIB Sanan Sabah Malaysia.
Selain sebagai
pengkhotbah, Pdt. Joshua Mangiring Sinaga, S.Th., M.Th juga adalah Pendiri dan Pembina
Yayasan Hati Nurani. Sebuah lembaga kristiani berbadan hukum yang memfokuskan
pelayanan untuk menjangkau kaum marginal. Yayasan yang secara serius
memperhatikan dan menolong orang-orang miskin khususnya masyarakat miskin
diperkotaan. Sejak 2011, ia dipercayakan Tuhan menjadi Gembala Sidang Gereja Bethany
Indonesia Pulomas Jakarta. Pdt. Joshua M. Sinaga, S.Th., M,Th tinggal di Jakarta dan
hidup bahagia dengan istri, Imelda Hanna WIDJAJA, S.E. dan putri semata wayang,
Corinthia Evangeline JOSHUA.
e-mail: pdt_joshuams@yahoo.co.id dan pastor.joshuams@hotmail.com
blog: http://joshuams.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar