Selasa, 16 Juli 2013

SUDAH JAM BERAPA?



SUDAH JAM BERAPA?
Matius 20:1-16



Kadang-kadang kita lupa bahwa betapa sangat singkatnya kita hidup di dunia yang fana ini. Bahkan beberapa orang merasa hidupnya akan sangat panjang. Seorang penyair berkata: “Aku ingin hidup 1000 tahun lagi.” Padahal kenyataannya manusia hidup rata-rata hanya 50 tahun untuk orang asia dan 60 tahun untuk orang eropah. Bayangkan saja betapa sangat singkatnya seorang menghuni planet ini jika dibandingkan dengan usia seekor kura-kura yang dapat mencapai umur 100 tahun.

Pemazmur berkata: “Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.” (Mazmur 114:4) Bayangkan saja seperti angin dan bayang-bayang. Barusan saja kita melihatnya namun segera saja dia berlalu. Betapa sangat singkatnya sampai-sampai dikatakan seperti mengebutkan seekor belalang: “Aku menghilang seperti bayang-bayang pada waktu memanjang, aku dikebutkan seperti belalang. (Mazmur 109:23)

Nabi Musa telah mendapatkan wahyu bahwa umur manusia hanya sampai 70 tahun dan jika diberi bonus menjadi 80 tahun: “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.” (Mazmur 90:10) Kita akhirnya kembali terhenyak dan mengingat betapa fananya hidup kita di bumi ini.

Lantas demikian, apakah yang harus kita lakukan dalam mengisi hidup kita yang singkat di dunia fana ini? Marilah kita mempelajari perumpamaan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus yaitu tentang pekerja upahan kebun anggur. Dalam ayat pertama kita membaca: “Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.” Kita dapatkan ayat kuncinya yaitu Kerajaan Sorga. Jadi sebuah sistem ternyata berlaku dalam management Kerajaan Sorga. Ini menjadi pijakan bagi kita bahwa Kerajaan Sorga itu bukanlah kerajaan gampangan yang dapat dimasuki dengan begitu saja. Ada sistem yang berlaku dan kita harus memahami ini agar pintu sorga terbuka kelak. Kata kuncinya adalah BEKERJA.

Yesus membagi kelopok pekerja di kebun angggur itu dalam 5 kelompok. Kelompok pertama mulai bekerja pagi-pagi benar kira-kira pukul 6 pagi = 12 jam kerja, kelompok kedua pukul 9 pagi = 9 jam kerja, kelompok ketiga pukul 12 = 6 jam kerja , kelompok keempat pukul 3 sore = 3 jam kerja, kelompok kelima pukul 5 petang = 1 jam kerja. Satu-satunya kelompok yang bekerja berdasarkan penjanjian adalah kelompok pertama yaitu upah 1 dinar sehari/ (1 hari = 12 jam).

Dalam bahasa Yunani kata waktu diterjemahkan dari kata KRONOS. Dari kata kronos kita mengenal istilah kronologis atau urut-urutan waktu. Nah tepat bukan, Yesus mengurutkan kelompok pekerja tadi berdasarkan waktu mereka mulai bekerja. Musa telah mendapatkan wahyu bahwa usia manusia adalah 70 tahun (Mazmur 90:10). Nah kalau kita umpamakan 12 jam itulah umur kita maka persamaannya adalah 70:12=5,8. Kita bulatkan saja jadi 6 artinya setiap jam mewakili 6 tahun usia manusia. Jadi kelompok pertama tadi telah mulai bekerja sejak usia lahir, kelompok kedua usia 24 tahun, ketiga 42 tahun, keempat 60 tahun, dan kelompok kelima 70 tahun.

Pada malam hari (pukul 7) semua pekerja dipanggil dan diberi upah 1 dinar. Mulai dari kelompok pertama hingga kelompok 5 semuanya mendapat 1 dinar. Ini berarti bahwa upah setiap pekerja diladang anggurNya adalah 1 dinar sehari dan semuanya akan dibayar nanti setelah malam. Malam disini bermakna setelah dipanggil pulang (mati). Dengan kata lain nanti di tahta penghakiman Kristus, setiap kita akan menerima upah sedinar jikalau kita sudah bekerja penuh selama satu hari.

Apa yang kita pelajari dari perumpamaan ini?

1.      Ternyata Allah dapat memakai pekerja diladangNya tanpa melihat usia. Asal saja pekerja itu meresponi panggilanNya.
2.      Upah pekerja selama kita hidup hanya satu dinar, jadi sangat naif jika kita meminta lebih kepadaNya.
3.      Andaipun engkau telah berusia senja, (70 tahun) itu bukan alasan untuk mengatakan telah terlambat untuk melayani sebagai pekerja diladangNya. Singsingkanlah lenganmu dan mulailah bekerja hari ini.
4.      Apabila engkau dipanggil hari ini untuk melayaniNya, janganlah melihat usia karena usia tidak dapat menghalangi Tuhan memakai anda bekerja di ladangNya.
5.      Alkitab mengatakan hanya orang yang setia sampai akhir yang akan mendapatkan upah. Jadi walau anda telah bekerja sejak usia dini dilandangNya, namun anda berhenti ditengah jalan, anda tidak akan mendapat sepeserpun. (Matius 10:22)
6.      Apabila anda berkata nantilah setelah aku tua baru bekerja diladangnya karena toh upahnya sama 1 dinar waspadalah karena anda tidak tahu kapan malam tiba yaitu kapan anda pulang kepada Bapa dan mempertanggungjawabkan perbuatan anda selama hidup di dunia. Jadi janganlah engkau menunda, mulailah bekeja hari ini.
7.      Bagi anda yang bermalas-malasan, ingatlah Yesus telah menegur: “Mengapa kamu menganggur saja?” (ayat 6) karena seorang pemalas tidak layak untuk menerima upah.

Yang pasti kita semua adalah pekerja di ladang anggurnya. Memang tidak semua kita harus menempati 5 jawatan gereja. Tetapi dengan menjadi jemaat yang bertumbuh dalam gereja, kita sejatinya sudah menjadi pekerja yang baik dipemandangan mata Sang Pemilik Kebun yaitu Bapa Kita di Sorga. Jadi, marilah kita berkerja selagi masih siang (Yohanes 9:4)

INTISARI Khotbah Pdt. Joshua M. Sinaga, S.Th  pada Ibadah Raya Minggu Hati Nurani Ministries Chapter Induk Semper, 23 September 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar