SUDAH
JAM BERAPA?
Matius 20:1-16
Kadang-kadang kita lupa bahwa betapa sangat
singkatnya kita hidup di dunia yang fana ini. Bahkan beberapa orang merasa
hidupnya akan sangat panjang. Seorang penyair berkata: “Aku ingin hidup 1000
tahun lagi.” Padahal kenyataannya manusia hidup rata-rata hanya 50 tahun untuk
orang asia dan 60 tahun untuk orang eropah. Bayangkan saja betapa sangat
singkatnya seorang menghuni planet ini jika dibandingkan dengan usia seekor
kura-kura yang dapat mencapai umur 100 tahun.
Pemazmur berkata: “Manusia sama seperti angin, hari-harinya
seperti bayang-bayang yang lewat.” (Mazmur 114:4)
Bayangkan saja seperti angin dan bayang-bayang. Barusan saja kita melihatnya
namun segera saja dia berlalu. Betapa sangat singkatnya sampai-sampai dikatakan
seperti mengebutkan seekor belalang: “Aku menghilang seperti bayang-bayang pada waktu memanjang, aku
dikebutkan seperti belalang. (Mazmur 109:23)
Nabi
Musa telah mendapatkan wahyu bahwa umur manusia hanya sampai 70 tahun dan jika
diberi bonus menjadi 80 tahun: “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami
kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan;
sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.” (Mazmur 90:10) Kita
akhirnya kembali terhenyak dan mengingat betapa fananya hidup kita di bumi ini.
Lantas demikian, apakah yang
harus kita lakukan dalam mengisi hidup kita yang singkat di dunia fana ini?
Marilah kita mempelajari perumpamaan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus yaitu
tentang pekerja upahan kebun anggur. Dalam ayat pertama kita membaca: “Adapun
hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar
mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.” Kita dapatkan ayat kuncinya
yaitu Kerajaan Sorga. Jadi sebuah sistem ternyata berlaku dalam management
Kerajaan Sorga. Ini menjadi pijakan bagi kita bahwa Kerajaan Sorga itu bukanlah
kerajaan gampangan yang dapat dimasuki dengan begitu saja. Ada sistem yang
berlaku dan kita harus memahami ini agar pintu sorga terbuka kelak. Kata
kuncinya adalah BEKERJA.
Yesus membagi kelopok pekerja di kebun angggur itu
dalam 5 kelompok. Kelompok pertama mulai bekerja pagi-pagi benar kira-kira
pukul 6 pagi = 12 jam kerja, kelompok kedua pukul 9 pagi = 9 jam kerja,
kelompok ketiga pukul 12 = 6 jam kerja , kelompok keempat pukul 3 sore = 3 jam
kerja, kelompok kelima pukul 5 petang = 1 jam kerja. Satu-satunya kelompok yang
bekerja berdasarkan penjanjian adalah kelompok pertama yaitu upah 1 dinar
sehari/ (1 hari = 12 jam).
Dalam bahasa Yunani kata waktu diterjemahkan dari
kata KRONOS. Dari kata kronos kita mengenal istilah kronologis atau urut-urutan
waktu. Nah tepat bukan, Yesus mengurutkan kelompok pekerja tadi berdasarkan
waktu mereka mulai bekerja. Musa telah mendapatkan wahyu bahwa usia manusia
adalah 70 tahun (Mazmur 90:10). Nah kalau kita umpamakan 12 jam itulah umur
kita maka persamaannya adalah 70:12=5,8. Kita bulatkan saja jadi 6 artinya
setiap jam mewakili 6 tahun usia manusia. Jadi kelompok pertama tadi telah
mulai bekerja sejak usia lahir, kelompok kedua usia 24 tahun, ketiga 42 tahun,
keempat 60 tahun, dan kelompok kelima 70 tahun.
Pada malam hari (pukul 7) semua pekerja dipanggil
dan diberi upah 1 dinar. Mulai dari kelompok pertama hingga kelompok 5 semuanya
mendapat 1 dinar. Ini berarti bahwa upah setiap pekerja diladang anggurNya
adalah 1 dinar sehari dan semuanya akan dibayar nanti setelah malam. Malam
disini bermakna setelah dipanggil pulang (mati). Dengan kata lain nanti di
tahta penghakiman Kristus, setiap kita akan menerima upah sedinar jikalau kita
sudah bekerja penuh selama satu hari.
Apa
yang kita pelajari dari perumpamaan ini?
1.
Ternyata Allah dapat memakai pekerja
diladangNya tanpa melihat usia. Asal saja pekerja itu meresponi panggilanNya.
2.
Upah pekerja selama kita hidup hanya
satu dinar, jadi sangat naif jika kita meminta lebih kepadaNya.
3. Andaipun
engkau telah berusia senja, (70 tahun) itu bukan alasan untuk mengatakan telah
terlambat untuk melayani sebagai pekerja diladangNya. Singsingkanlah lenganmu
dan mulailah bekerja hari ini.
4. Apabila
engkau dipanggil hari ini untuk melayaniNya, janganlah melihat usia karena usia
tidak dapat menghalangi Tuhan memakai anda bekerja di ladangNya.
5. Alkitab
mengatakan hanya orang yang setia sampai akhir yang akan mendapatkan upah. Jadi
walau anda telah bekerja sejak usia dini dilandangNya, namun anda berhenti
ditengah jalan, anda tidak akan mendapat sepeserpun. (Matius 10:22)
6. Apabila
anda berkata nantilah setelah aku tua baru bekerja diladangnya karena toh
upahnya sama 1 dinar waspadalah karena anda tidak tahu kapan malam tiba yaitu
kapan anda pulang kepada Bapa dan mempertanggungjawabkan perbuatan anda selama
hidup di dunia. Jadi janganlah engkau menunda, mulailah bekeja hari ini.
7. Bagi
anda yang bermalas-malasan, ingatlah Yesus telah menegur: “Mengapa kamu
menganggur saja?” (ayat 6) karena seorang pemalas tidak layak untuk menerima
upah.
Yang pasti kita semua adalah pekerja di ladang
anggurnya. Memang tidak semua kita harus menempati 5 jawatan gereja. Tetapi
dengan menjadi jemaat yang bertumbuh dalam gereja, kita sejatinya sudah menjadi
pekerja yang baik dipemandangan mata Sang Pemilik Kebun yaitu Bapa Kita di
Sorga. Jadi, marilah kita berkerja selagi masih siang (Yohanes 9:4)
INTISARI Khotbah Pdt. Joshua M. Sinaga, S.Th pada Ibadah Raya Minggu Hati Nurani
Ministries Chapter Induk Semper, 23 September 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar