Jumat, 21 Maret 2014

MUSIM BUAH



MUSIM BUAH
Ayat bacaan : Lukas 13:6-9; Imamat 19:23-25


“Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!” (Lukas 13:7)

Tono yang baru datang dari Amerika Serikat terlihat sedang membangga-banggakan petualangannya di negeri Paman Sam tersebut, “Eh Bud, tahu nggak kalau di sana kita bisa menikmati empat musim dan yang paling menyenangkan adalah musim salju, sebab aku bisa main ski. Kalau lagi musim semi, wah kita bisa melihat bunga-bunga bermekaran dan pokoknya cantik deh. Dan…… (Tono terus ngewes dengan ceritanya).”

Budi, teman tono hanya manggut-manggut saja, mengagumi cerita temannya tentang empat musim itu, sambil sekali-kali menghela nafas panjang dengan penuh penyesalan, karena ia tidak bisa seberuntung temannya itu yang bisa ke negeri dambaan pemburu dolar. Karena dari tadi cerita Tono nggak ada stasiunnya, alias nggak berhenti-henti, akhirnya Budi berkata, “Ton, kalau di Amerika cuma ada 4 musim, kita di sini punya puluhan musim!”

Tono: “Oh ya? Kayaknya kamu dangkal dalam ilmu pengetahuan. Kita di sini cuma ada 2 musim: hujan dan kemarau,” kata Tono sambil mencibir.
Budi: “Heloooo....Buka telinga guys lebar-lebar, kita di sini tidak cuma punya musim hujan dan kemarau saja, tetapi juga ada musim rambutan, musim mangga, musim langsep, musim durian, musim manggis, dan banyak lagi yang lainnya!”
Tono: ?????///%%%%$$$’’’!!!!!
Budi: “bluuuuurr....bersyukurlah bila Anda ada di Indonesia, sebab Anda dapat menikmati banyak musim!

Sekelumit dialog di atas bermaksud mengingatkan Anda bahwa Anda adalah tanaman Allah yang harus berbuah. Sebagaimana sepanjang tahun, kita di Indonesia selalu menikmati berbagai musim buah-buah, begitu juga hidup kita yang harus menghasilkan buah setiap waktu. Jangan hanya menjadi pohon yang berbuah pada musim semi saja. Jangan menjadiorang Kristen yang berdampak hanya pada saat diberkati, sedangkan ketika terjadi kesukaran, kita menghilang dan lenyap ditelan bumi. Atau juga jangan hanya mencari Tuhan ketika kita sedang terjepit, tetapi setelah kita menerima kelegaan dan berkat, kita meninggalkan Tuhan. Sej4tinya, kita harus menjadi pohon hidup yang berbuah sepanjang musim.

Dalam pembacaan hari ini Tuhan memberikan batasan selama 3 tahun untuk berbuah ditambah 1 tahun masa perpanjangan. Sebelum menduduki Kanaan, Allah memberikan perintah kepada bangsa Israel supaya mereka tidak memakan buah dari pohon buah-buahan yang mereka tanam selama 3 tahun (Imamat 19:23). Mengapa? Sebab pada tahun keempat buah-buahan itu harus dipersembahkan kepada Tuhan (Imamat 19:24). Jadi, orang Kristen yang tidak berbuah, hidupnya tidak membawa kesenangan bagi Tuhan, sebab tidak ada korban yang dapat dipersembahkan.

Hidup Anda sedang “musim” buah apa? Apakah Anda sudah menghasilkan buah yang dipersembahan untuk Tuhan? Kalau belum, hidup Anda belum berkenan bagi-Nya. Hasilkan buah sekarang juga atau pada tahun keempat malaikat akan datang dengan kapak di tangan.

Ingatlah, pohon yang tidak menghasilkan buah akan menjadikan tuannya bahan ejekan bagi tetangganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar