Kamis, 18 Juli 2013

Bethany Christian School Job Vancancies



Bethany Christian School Job Vancancies
Wednesday, 07 November 2012 14:40
Bethany Christian School (BCS) - Toddler, Playgroup and Kindergarten

We are seeking professionals and experienced candidates to join our school as :

A.Toddler , Playgroup and Kindergarten Head Manager ( Code : HM )

Requirements :
-    Undergraduate Degree in any discipline (S1) min GPA 3.00. A Psychology Major would be a benefit. Certificate must be attached
-    Female, max 35 years old
-    Has at least 2 years experience of teaching
-    Has excellent English proficiency
-    Has Good Communication, Presentation, and Negotiating Skills
-    Computer literate, especially in Microsoft Office
-    Open Minded and Creative
-    Love Children and Teaching
-    Dynamic, Highly Self Motivated, Strong Drive and Leadership
-    Expatriat Applicants are welcome
-    Agreement and Harmony with School Vision and Mission
-    Able to Work in a Team

B.Toddler  , Playgroup and Kindergarten Full Time Teachers ( Code : FT )

Requirements :
-    Undergraduate Degree in any discipline (S1) min GPA 2.75. A Psychology Major would be a benefit. Certificate must be attached
-    Female, max 30 years old
-    Male, max 30 years old
-    Has at least 2 years experience of teaching
-    Has excellent English proficiency
-    Has Good Communication, Presentation, and Negotiating Skills
-    Computer literate, especially in Microsoft Office
-    Open Minded and Creative
-    Love Children and Teaching
-    Expatriats Applicants are welcome
-    Agreement and Harmony with School Vision and Mission
-    Able to Work in a Team

C.Toddler , Playgroup and Kindergarten  Full Time Assistant Teachers ( Code : FAT )

Requirements :
-    Diploma or  Undergraduate Degree in any discipline (Diploma / S1) min GPA 2.75. Certificate must be attached
-    Female, max 30 years old
-    Male, max 30 years old
-    Has excellent English proficiency
-    Has Good Communication, Presentation, and Negotiating Skills
-    Computer literate, especially in Microsoft Office
-    Open Minded and Creative
-    Love Children and Teaching
-    Expatriats Applicants are welcome
-    Agreement and Harmony with School Vision and Mission
-    Able to Work in a Team
-    Fresh Graduates are welcome


D.Toddler , Playgroup and Kindergarten  Full Time School Staff ( Code : FS )

1.    Admission
2.    Librarians
3.    Graphic Design
4.    Counselors
5.    Nursery
6.    IT Staff

Requirements :
-    Diploma or  Undergraduate Degree in any discipline (Diploma / S1)min GPA 2.75. Certificate must be attached (1,2,4)
-    Certificate or Diploma or Bachelor in Design Major (3)
-    Certificate or Diploma or Bachelor in IT Major (6)
-    Female, max 30 years old (1,2,4,5)
-    Male, max 30 years old (3,6)
-    Has excellent English proficiency (1-6)
-    Has Good Communication (4)
-    Computer literate, especially in Microsoft Office (1-4)
-    Open Minded and Creative (3,6)
-    Love Children and Caring (1-6)
-    Agreement and Harmony with School Vision and Mission (1-6)
-    Able to Work in a Team (1-6)


E. Part Time Teachers  ( Code :PT )

1.    Mandarin Teacher
2.    Art and Craft Teachers (Cooking, Baking, Drawing)
3.    Music  Teacher
4.    Physical Education Teachers

Requirements :
-    Certificate or Diploma or  Undergraduate Degree in that Major (2-4)
-    Diploma /Bachelor Degree from Taiwan  or China (1)
-    Female, max 30 years old (1 - 3)
-    Male, max 30 years old (1- 4)
-    Has excellent English proficiency (1-4)
-    Indonesians or Expatriates (1-4)
-    Has Good Communication (1-4)
-    Computer literate, especially in Microsoft Office (1-4)
-    Open Minded and Creative (1-4)
-    Love Children and Caring (1-4)
-    Agreement and Harmony with School Vision and Mission (1-4)
-    Able to Work in a Team (1-4)
-    Fresh Graduates are welcome (1-4)


If you meet the requirements above, and feel able to meet this vacancy, please submit your Curriculum Vitae (English Preferred) with the Code , ID Card / Pasport (Expatriates), Any Certificates, Academic Transcript, 2 pcs of Recent Photographs (Colour) , etc to :


Contact Person :
HRD Bethany Christian School
Jl. Nginden Intan Timur I / 29
+6231 - 5936880
Surabaya 60118
Email : bethanychristianschoolsby@gmail.com

Rabu, 17 Juli 2013

GAME IS OVER



SUDAH SELESAI

(Yohanes 19:16b-30)






Salah satu penyebab kehadiran Yesus di tolak oleh Israel adalah berhubungan dengan penantian politis. Kaum zelot yang mana Petrus merupakan salah satu dalam golongan ini mengharapkan kehadiran Mesias yang akan memimpin mereka melepaskan diri dari penjajahan romawi. Tentu Yesus menolak “diperalat” menjadi alat politis karena kehadiranNya ke dunia ini tidak sesempit itu. Oleh karena perbedaan kepentingan beberapa golongan dalam komunitas Israel, mereka akhirnya secara tragis bahkan memanfaatkan dan memaksa pemerintahan romawi untuk menyalibkan Yesus. Sungguh ironis dan memiriskan hati, Israel yang terjual di bawah belenggu penjajahan romawi, dengan garang berteriak-teriak dengan lantang: “Salibkan Dia, salibkan Dia!” terhadap Raja segala raja yang sesungguhnya akan membebaskan mereka lebih dari apa yang mereka harapkan.

Yesus yang terbelenggu di giring seperti seorang pendosa yang terkutuk. Dia bahkan disalibkan di antara pendosa dan termasuk dalam hitungan orang yang terkutuk (Galatia 3:13). Dia menutup mulutNya dan tidak mengucap sepatah kata pun untuk membela diri. Sesaat setelah matahari tergelincir di ufuk barat, kira-kira pukul 3 sore Dia berseru: “Eli, eli lama sabak tani. Yang berarti Bapa, Bapa mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Dalam kesakitanNya Dia berkata: “Aku haus.” Dan setelah mencicip anggur asam yang dicucukkan dengan tidak sopan oleh tentara romawi, Dia pun berkata untuk yang terakhir kalinya: “Sudah selesai.” Dia pun menundukkan kepalaNya dan menyerahkan rohNya. “When Jesus therefore had received the vinegar, he said, It is finished: and he bowed his head, and gave up the ghost.” (ayat 30).

Kristus telah menyelesaikan tugasNya. Iblis pun terpana dan menjerit karena kepalanya telah diremukkan Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kej. 3:15). Walau dengan segala upaya, setan mencoba menghalangi agar Yesus tidak perlu mati di kayu salib, namun Yesus dengan teguh sampai di Golgota dan taat sampai akhir. Mati untuk menyelesaikan puncak dari tugas penebusan. Jumat yang agung, Yesus telah mati. MisiNya  telah di selesaikan dan oleh kematianNya kita memperoleh kemenangan sejati.

Kematian Kristus pada Jumat Agung telah memberikan 3 hal yang sangat mendasar yaitu:
  1. Pemulihan Relasi ALLAH dengan umatNya yang di tandai dengan Tabir Bait Suci terbelah dua. Dosa telah memisahkan Allah dari kita. karena Allah itu suci maka kita yang najis harus terpisah denganNya. Sebagai lambang pemisah itu maka Allah memerintahkan untuk membuat tirai pemisah dalam bait suci. “Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun. Haruslah engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak. Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus.” (Keluaran 26:31-33). Manusia pun terpisah dan harus melalui para iman yang masuk sekali setahun ke ruang Maha Kudus untuk mewakilinya menghadap Allah. Ketika Kristus mati, tabir bait suci terbelah. Lambang di mana Allah membuka diriNya untuk bersekutu dengan semua orang yang beriman. Tanpa perantara lagi. Allah berdamai dengan umatNya sehingga siapa saja dari semua suku bangsa dapat menjadi imam atas dirinya sendiri. “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” (1 Petrus 2:9). Sejatinya, karena Yesus mati untuk memperdamaikan kita dengan Allah. Bukankah kita pun harus berdamai dengan semua orang?

  1. Pelunasan Hutang Dosa.

Kita tidak pernah sanggup untuk membayar dosa kita. Karena seseorang yang tidak bernoda dosa harus membayarnya dengan nyawa. Kristus yang tidak berdosa telah mati untuk membayar lunas semua dosa kita: “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh.” (1 Petrus 3:18). Seperti Yunus tinggal 3 hari dalam perut ikan, demikianlah Yesus tinggal dalam maut selama tiga hari untuk membayar lunas semua dosa-dosa umatNya (Matius 12:40). Tuhan Yesus sebelumnya berfirman: “Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (Matius 24:1-2). Yesus berbicara tentang dirinya yang akan mati untuk menebus umat manusia yang terjual dalam belenggu dosa yang tak terbayarkan. Dengan kematianNya, kita pun bebas dan lepas dari hutang. Kita bebas dari segala dosa. Perhatikan, segala dosa. Bukan sebagian atau 2/3 dosa. Tetapi segala dosa kita.

  1. Kemenangan atas tipu daya setan dan daya tarik dosa.

Maut adalah sengat dosa. Setiap orang yang berdosa akan binasa dalam maut. Namun kematian Kristus membuat maut tak lagi memiliki sengat. (1 Kor 15:55-56) Kematian tak lagi berkuasa atas orang percaya. Sekiranya pun daging fana ini harus mati namun kita tidak mati namun beroleh hidup yang kekal dimana aliran air kehidupan yang tak henti-hentinya menagalir dalam hati orang percaya (Yohanes 7:38).  Kita akan di sertai dengan kuasa sebagai anak-anak Allah untuk menghardik setan dan mematahkan semuat tipi daya dan daya tarik dosa. (Markus 16:16-18). Puji Tuhan dan selamat merayakan Jumat Agung.

Intisari khotbah Pdt. Joshua Mangiring Sinaga, M.Th pada Ibadah Jumat 6 April Agung 2007 GKBI Hosana Warakas Jakarta Utara


Pdt. Joshua Mangiring Sinaga, S.Th



Selasa, 16 Juli 2013

SUDAH JAM BERAPA?



SUDAH JAM BERAPA?
Matius 20:1-16



Kadang-kadang kita lupa bahwa betapa sangat singkatnya kita hidup di dunia yang fana ini. Bahkan beberapa orang merasa hidupnya akan sangat panjang. Seorang penyair berkata: “Aku ingin hidup 1000 tahun lagi.” Padahal kenyataannya manusia hidup rata-rata hanya 50 tahun untuk orang asia dan 60 tahun untuk orang eropah. Bayangkan saja betapa sangat singkatnya seorang menghuni planet ini jika dibandingkan dengan usia seekor kura-kura yang dapat mencapai umur 100 tahun.

Pemazmur berkata: “Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.” (Mazmur 114:4) Bayangkan saja seperti angin dan bayang-bayang. Barusan saja kita melihatnya namun segera saja dia berlalu. Betapa sangat singkatnya sampai-sampai dikatakan seperti mengebutkan seekor belalang: “Aku menghilang seperti bayang-bayang pada waktu memanjang, aku dikebutkan seperti belalang. (Mazmur 109:23)

Nabi Musa telah mendapatkan wahyu bahwa umur manusia hanya sampai 70 tahun dan jika diberi bonus menjadi 80 tahun: “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.” (Mazmur 90:10) Kita akhirnya kembali terhenyak dan mengingat betapa fananya hidup kita di bumi ini.

Lantas demikian, apakah yang harus kita lakukan dalam mengisi hidup kita yang singkat di dunia fana ini? Marilah kita mempelajari perumpamaan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus yaitu tentang pekerja upahan kebun anggur. Dalam ayat pertama kita membaca: “Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.” Kita dapatkan ayat kuncinya yaitu Kerajaan Sorga. Jadi sebuah sistem ternyata berlaku dalam management Kerajaan Sorga. Ini menjadi pijakan bagi kita bahwa Kerajaan Sorga itu bukanlah kerajaan gampangan yang dapat dimasuki dengan begitu saja. Ada sistem yang berlaku dan kita harus memahami ini agar pintu sorga terbuka kelak. Kata kuncinya adalah BEKERJA.

Yesus membagi kelopok pekerja di kebun angggur itu dalam 5 kelompok. Kelompok pertama mulai bekerja pagi-pagi benar kira-kira pukul 6 pagi = 12 jam kerja, kelompok kedua pukul 9 pagi = 9 jam kerja, kelompok ketiga pukul 12 = 6 jam kerja , kelompok keempat pukul 3 sore = 3 jam kerja, kelompok kelima pukul 5 petang = 1 jam kerja. Satu-satunya kelompok yang bekerja berdasarkan penjanjian adalah kelompok pertama yaitu upah 1 dinar sehari/ (1 hari = 12 jam).

Dalam bahasa Yunani kata waktu diterjemahkan dari kata KRONOS. Dari kata kronos kita mengenal istilah kronologis atau urut-urutan waktu. Nah tepat bukan, Yesus mengurutkan kelompok pekerja tadi berdasarkan waktu mereka mulai bekerja. Musa telah mendapatkan wahyu bahwa usia manusia adalah 70 tahun (Mazmur 90:10). Nah kalau kita umpamakan 12 jam itulah umur kita maka persamaannya adalah 70:12=5,8. Kita bulatkan saja jadi 6 artinya setiap jam mewakili 6 tahun usia manusia. Jadi kelompok pertama tadi telah mulai bekerja sejak usia lahir, kelompok kedua usia 24 tahun, ketiga 42 tahun, keempat 60 tahun, dan kelompok kelima 70 tahun.

Pada malam hari (pukul 7) semua pekerja dipanggil dan diberi upah 1 dinar. Mulai dari kelompok pertama hingga kelompok 5 semuanya mendapat 1 dinar. Ini berarti bahwa upah setiap pekerja diladang anggurNya adalah 1 dinar sehari dan semuanya akan dibayar nanti setelah malam. Malam disini bermakna setelah dipanggil pulang (mati). Dengan kata lain nanti di tahta penghakiman Kristus, setiap kita akan menerima upah sedinar jikalau kita sudah bekerja penuh selama satu hari.

Apa yang kita pelajari dari perumpamaan ini?

1.      Ternyata Allah dapat memakai pekerja diladangNya tanpa melihat usia. Asal saja pekerja itu meresponi panggilanNya.
2.      Upah pekerja selama kita hidup hanya satu dinar, jadi sangat naif jika kita meminta lebih kepadaNya.
3.      Andaipun engkau telah berusia senja, (70 tahun) itu bukan alasan untuk mengatakan telah terlambat untuk melayani sebagai pekerja diladangNya. Singsingkanlah lenganmu dan mulailah bekerja hari ini.
4.      Apabila engkau dipanggil hari ini untuk melayaniNya, janganlah melihat usia karena usia tidak dapat menghalangi Tuhan memakai anda bekerja di ladangNya.
5.      Alkitab mengatakan hanya orang yang setia sampai akhir yang akan mendapatkan upah. Jadi walau anda telah bekerja sejak usia dini dilandangNya, namun anda berhenti ditengah jalan, anda tidak akan mendapat sepeserpun. (Matius 10:22)
6.      Apabila anda berkata nantilah setelah aku tua baru bekerja diladangnya karena toh upahnya sama 1 dinar waspadalah karena anda tidak tahu kapan malam tiba yaitu kapan anda pulang kepada Bapa dan mempertanggungjawabkan perbuatan anda selama hidup di dunia. Jadi janganlah engkau menunda, mulailah bekeja hari ini.
7.      Bagi anda yang bermalas-malasan, ingatlah Yesus telah menegur: “Mengapa kamu menganggur saja?” (ayat 6) karena seorang pemalas tidak layak untuk menerima upah.

Yang pasti kita semua adalah pekerja di ladang anggurnya. Memang tidak semua kita harus menempati 5 jawatan gereja. Tetapi dengan menjadi jemaat yang bertumbuh dalam gereja, kita sejatinya sudah menjadi pekerja yang baik dipemandangan mata Sang Pemilik Kebun yaitu Bapa Kita di Sorga. Jadi, marilah kita berkerja selagi masih siang (Yohanes 9:4)

INTISARI Khotbah Pdt. Joshua M. Sinaga, S.Th  pada Ibadah Raya Minggu Hati Nurani Ministries Chapter Induk Semper, 23 September 2007.

Senin, 15 Juli 2013

SIKAP ADALAH CERMIN DIRI



Sikap hari ini menentukan apa yang diterima besok
(Kejadian 9:18-29)



Sikap (attitude) adalah cermin wujud nyata seseorang. Kita dapat mengenal siapa seseorang dengan mengamati sikapnya dalam merespon kejadian disekitarnya. Dalam hal rohani pun sikap adalah kacamata yang paling baik untuk mengerti seseorang. Hari ini kita akan belajar bahwa sikap kita hari ini menentukan apa yang akan kita peroleh nanti.

Dalam kisah luar biasa di dalam Alkitab, Nuh dan keluarganya selamat dari bencana air bah. Nuh membawa 7 anggota keluarga. 3 orang anaknya memiliki sikap yang berbeda dalam merespon setiap kejadian dalam keluarga. Perbedaan sikap itu dapat kita pelajari salah satunya ketika Nuh bermasalah di kemahnya akibat mabuk anggur.

Nuh adalah petani pertama dan sukses membudidayakan tanaman anggur: “Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur.”(20) Namun bersama dengan datangnya kesuksesan itu, masalah juga datang menyusul. Ini sudah menjadi kodrat alam. Setiap pencapaian, selalu diikuti kontrapencapaian. Dimanapun di bumi ini, aksi selalu mendatangkan reaksi. Saat seorang sukses, maka tantangan dipuncak sukses menjadi suatu hal yang tak bisa dihindarkan. Gaya hidup yang berubah akibat sukses, mengakibatkan banyak benturan. Demikian juga sebaliknya, saat orang-orang berhenti dilereng bukit, mereka tidak pernah meraih sukses, maka konsekwensi sebagai reaksi atas itu juga sangat banyak.

Dikisahkan Nuh mabuk berat sampai tak sadarkan diri. Dalam kemabukannya dia tidak sadar sampai telanjang di dalam kemahnya. Kemah tentu merupakan wilayah privat sehingga menjadi telanjang seharusnya tetap wilayah pribadi. Namun sayang, seorang anaknya dapat masuk kekemah ayahnya dan tentu menyaksikan semua kejadian buruk tersebut. “Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya.” (21) Inilah yang akan kita pelajari hari ini. Perbedaan sikap anak-anak Nuh saat merespon kejadian didalam kemahnya. Seorang bersikap negatif dan yang lain bersikap benar. Negatif melahirkan kutuk sebaliknya sikap benar melahirkan berkat.


1.      Dalam kesuksesan atau dalam kemenangan pun sering kali seseorang terpeleset dan jatuh, namun Tuhan menjaga sehingga kita tidak sampai tergeletak. Dalam kitab Mazmur  dikatakan: “apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” (37:24). Memang kesuksesan itu datang bersama dengan potensi kejatuhan. Jika seseorang tidak hati-hati maka kejatuhan akan datang lebih cepat dibanding dengan kesuksesan. Nah kita akan melihat sikap salah satu anak Nuh saat melihat kejatuhannya. Itulah seorang Ham: “Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.” (22). Ham seorang yang negatif. Dia seorang anak yang tidak menghormati wilayah privat ayahnya sehingga dengan seenaknya memasuki kemah ayahnya. Belum cukup disitu, setelah masuk dan melihat ayahnya mabuk dan telanjang dia keluar dan menggembar-gemborkannya. Ham mempercakapkan atau menggosipkannya.

Beberapa dari kita bersikap salah dalam merespon kejatuhan saudara dengan cara mempercakapkan atau menghakiminya. Kita begitu cepat untuk melihat kelemahan atau kejatuhan orang lain dan senang mempercapkannya. Rasul Paulus mengatakan: “Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.” (Roma 2:1). Sikap negatif Ham ini mengalirkan kutuk: “berkatalah ia: "Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya." (22). Sekarang kita mengerti bukan bahwa sikap negatif menghadirkan masalah dalam hidup kita?

2.      Sikap yang benar dalam merespon dosa orang lain adalah menutupinya. Energi dari sikap positif itu sungguh luar biasa. Kita membaca Sem dan Yefet berbeda dengan Ham ketika mendengar kejatuhan ayah mereka: “Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.” (23) Sem dan Yafet begitu sopan ketika memasuki wilayah privat ayahnya. Mereka masuk dengan sangat santun dengan berjalan mundur agar tidak melihat hal-hal pribadi di dalam kemah.

Kata menutupi di sini memang seringkali menjadi dilema. Karena orang menjadi salah tangkap seolah dosa ditutupi dan dibiarkan. Arti dari kata menutupi itu dapat kita pahami dengan membaca terjemahan KJV “And above all things have fervent charity among yourselves: for charity shall cover the multitude of sins.” (1 Peter 4:8) Jadi ketika kita menutupi kelemahan orang kita sedang mencover sehingga dia tidak jatuh semakin dalam. Perhatikan bahwa sikap negatif yang mempercakapkan seseorang akan membuat dia semakin jatuh. Tetapi sikap kita yang menutupi kelemahan seseorang akan membantu dia keluar dari kelemahannya dan akhirnya dapat menang. Sem dan Yafet bersikap positif ketika mendengar kejatuhan ayah mereka dan energi dari sikap positif itu melahirkan berkat bagi mereka: “Lagi katanya: "Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya. Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya." (26-27)

Ada hal yang menarik dari masalah kutuk dan berkat di sini. Berkat atau kutuk itu juga ternyata dapat diwariskan oleh seseorang kepada keturunannya. Kita melihat akibat sikap negatif Ham, dia dan keturunanya menjadi imperior (selalu kalah) sementara keturunan Sem dan Yafet menjadi Superior (selalu menang). Jadi saudaraku, apakah engkau ingin engkau dan keturnanmu diberkati. Itu semua berpulang kepada sikap anda hari ini. Jadi lihat dirimu dan berubahlah. Mintalah Tuhan mengalirkan energi positif dalam hidupmu sehingga dengan kuasa itu engakau dapat mengubah hidupmu. Tentu bersama Tuhan Yesus dan dalam kuasa Roh Kudus, kita bisa menjadi seperti Sem dan Yafet dalam merespon semua kejadian disekitar kita. Amin.

Intisari khotbah Pdt. Joshua MS dalam Ibadah Raya Hati Nurani Ministries Jakarta, Minggu 13 Juli 2008