Kamis, 31 Januari 2013

LANGIT DAN BUMI YANG BARU


Bila Yang BARU DATANG!
(Wahyu 21:1-8)

Marilah kita belajar bahwa akan tiba masanya bahwa akan datang yang baru untuk menggantikan yang lama. Yang lama harus digantikan karena tidak layak untuk mengakomodir hal yang baru. Yang lama harus pergi karena jika yang baru datang semua benar-benar baru sama sekali dan tidak terkait sedikitpun dengan yang lama. Yang baru itulah yang sering kita namakan Kerajaan Sorga. Kerajaan dimana Allah hadir bukan lagi seperti fatamorgana. Dalam Kerajaan Sorga ini Allah benar-benar nayat berada ditengah-tengah umatNya
.

Rasul Yohanes menuliskan penglihatan tentang Yang Baru itu kepada kita: “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.” (Ayat 1-2)

Bila kita melihat Kitab Kejadian 1:1 kita akan membaca: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”  Langit dan bumi yang diciptakan oleh Allah itu suatu hari akan diganti dengan yang baru dengan cara membuat yang baru. Ini penting karena Tuhan tidak memperbaharui langit dan bumi yang lama, tetapi menghancurkannya dan menggantikannya dengan yang sama sekali baru. Jadi kita sekarang mengerti bahwa langit dan bumi yang baru benar-benar baru termasuk kota Yesusalem. Tuhan tidak akan membangun kembali kota yang baru di atas Yerusalem tua tetapi menurunkan Yerusalem yang baru langsung dari sorga.

Yang baru itu dapat bermakna tidak lagi sam dengan yang lama. Jadi  yang baru itu tidak berhubungan lagi dengan letak geografis di alam semesta ini. Penting kita ketahui bahwa Yang Baru itu tidak terletak disalah satu sisi antariksa alam semesta ini. Jadi kita tidak perlu bersikap seperti beberapa orang yang mencoba mencari sorga dibagian lain sistem tata surya alam semesta. Kita tidak akan abertemu sorga dimanapun di sudut tata surya alam semesta ini. Kenapa? Karena yang baru ini tidak lagi berbentuk bendawi atau jasmani tetapi bersifat rohani dan kekal.

Kita sunguh bersyukur karena Yang Baru itu benar-benar istimewa dan tak dapat dibandingkan dengan yang lama. Betapa sangat istimewa sampai dilukiskan seperti seorang pengantin yang berhias bagi pasangannya. Sekali lagi kita mengerti bahwa Yang Baru itu sungguh sangat jauh lebih baik dari pada yang lama.

Marilah kita belajar tentang Yang Baru  dan yang benar-benar istimewa itu. Sehingga dengan demikian kita kita lagi terbelenggu dengan dunia yang lama ini. Karena kita mengerti, dengan yang lebih baik kita akan dapat melepaskan diri dari yang lama. Seharusnyalah kita merindukan yang baru dan melepaskan diri dari ikatan jasmaniah terhadap dunia yang lama.

1.      Yang Baru itu tidak terdapat lagi pembatas hubungan kita dengan Pribadi Agung yaitu ALLAH.

“Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.” (3)

Selam kita hidup, kita begitu merindukan pribadi yang paling misterius yaitu TUHAN. Jujur saja bahwa saya pun selalu tertantang untuk menghadirkan Tuhan dalam setiap ibadah yang saya pimpin. Namun sejujurnya, tidak selalu saya mengalami kepuasan secara spiritual dalam ibadah-ibadah yang diselenggarakan. Saya pun menghabiskan banyak jam untuk bersekutu dengan Dia. Kadang-kdang sampai bebrapa jam saya berlutu hanya utnuk mengharapkan jamahanNya. Namun saya terus mengalami kebutuhan yang semakin kuat utnuk menikmati kehadiranNya. Mengapa demikian? Karena Allah memang masih terbatas untuk mengahadirkan diriNya bagi kita yang terbungkus dengan daging jasmani yang fana.  Kelak jika Yang Baru datang kita sungguh akan benar-benar puas karena Allah telah tinggal bersam kita untuk selam-lamanya.

2.      Tidak ada lagi MASALAH.

“Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (4)  

kita semua mengerti masalah datang adalah ketika kita terpisah dari Allah sebagai konsekwensi dosa Adam. Namun jika Yang Baru itu datang, kita akan menikmati hubungan yang benar-benar istimewa dengan Allah. Allah akan tinggal bersama-sama dengan kita untuk waktu yang tidak terbatas. Bila itu terjadi, maka arti yang terbesar yang dapat kita simpulkan adalah TIDAK LAGI ADA MASALAH. Kita tinggal di dunia yang penuh masalah. Ketika untuk pertama kami kita lahir pun dunia sudah menyambut kita dengan rumitnya masalah. Putri pertama kami lahir melalui Operasi SC dan dia telah melewati 9 bulan yang sangat berat di rahim isteri saya. Pada bulan pertam terjadi pembuahan, dokter harus berusaha menyelamatkan embrio agar tidak jatuh dari dinding rahim. Pada usia menjelang 7 bulan, dokter kembali harus berusaha untuk menahan dia agar tidak lahir prematur. Pada usia 9 bulan dokter terpaksa harus melakukan operasi SC untuk menyelamatkan bayi akibat progres tekanan darah istri saya yang tidak stabil. Dapat kita bayangkan betapa sangat beratnya untuk dapat lahir dan mengatakn halo pada dunia. Saudaraku, kelak jika kita memasuki Sorga Yang Baru itu, kita tidak lagi bertemu dengan ratapan, perkabungan, dukacita, dan atau air mata, karena Allah ada bersama-sama dengan kita.

3.      Seluruh kebutuhan kita terpenuhi


“Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.” (6)

Saya percaya bahwa kita masih memiliki kebutuhan di sorga. Kita semua mengerti mengapa Lucifer akhirnya memberontak dan menjadi Setan padahal dia ada di sorga? Karena kebutuhan bukan? Lucifer membutuhkan sesuatu untuk memuaskan dirinya. Namun sayang dia memilih jalan yang salah dengan memberontak kepada ALLAH. Nah saudaraku, kelak jika kita telah berada di SORGA. Segala kebutuhan kita akan terpuaskan sehingga kita lagi merasa membutuhkan apa-apa karena TUHAN telah secara langsung melimpahkan kebutuhan itu dengan tidak terbatas.

Jadi saudaraku, mengapa kita tidak selalu mengarahkan kerinduan kita untu suatu hari yang sangat istimewa itu. Itulah hari Maranatha, hari dimana Tuhan Yesus datang untuk memjemput kita smeua masuk KerajaanNya yang sangat mulia. Amin, datanglah segera ya Tuhan Yesus.

INTISARI Khotbah Pdt. Joshua M. SINAGA, S.Th dalam Ibadah Raya Hati Nurani Ministries Jakarta; Minggu, 08-06-2008.

Selasa, 29 Januari 2013

BERKAT ISTIMEWA UNTUK MANUSIA


Berkat-Berkat Istimewa untuk Manusia
(Kejadian 1:28-29)

Kita telah belajar bahwa Allah menciptakan manusia dengan sangat spesial. Keistimewaan itu kita dapat lihat dari proses awal hingga jadinya. Allah terlebih dahulu mengadakan musyawarah sebelum mengkreasi bentuk manusia. Allah mengkreasi manusia menurut rupa dan gambarNya. Ini tentu berhubungan dengan betapa sangat spesialnya manusia di mata Tuhan. Nah sekarang kita akan belajar berkat-berkat istimewa yang Tuhan berikan kepada manusia setelah diciptakan. Dengan begitu kita bisa belajar lebih mengucap syukur kepadaNya atas segala hal yang telah dikerjakanNya untuk kebaikan kita.


Mari kita baca Kejadian 1:28-29: “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.”

Dengan mempelajari ayat ini kita akan dapat menarik beberapa poin penting untuk kita pahami sehingga kita dapat meraihnya. Ada hal yang penting kita mengerti yaitu mengetahui harta terpendam kita sehingga kita dapat menggalinya. Dengan mengetahui berkat itu kita dapat mengklaimnya dalam kehidupan kita. Paling tidak kita akan mempelajari 4 berkat istimewa yang Allah berikan khusus kepada manusia:
1.      Berbuah dan bermultiplikasi (Be fruitful, and multiply).

Dalam terjemahan KJV, kita bertemu kata be fruitful yang artinya berbuah penuh. Dalam dunia medis ada istilah pembuahan yaitu proses bertemunya sel sperma dengan sel telur di rahim seorang perempuan. Kata be fruitful itu dapat berarti pembuahan yang sempurna. Jadi berkat istimewa yang pertama kita pelajari adalah berkat atas rahim seorang isteri. Karena diberkati Tuhan, maka rahim seorang isteri orang Kristen tidak akan mengalami kemandulan. Isteri seorang kristen akan melahirkan dengan sempurna tanpa cacat tubuh atau keguguran. Sejatinya orang yang dalam Kristus tidak akan mengalami kemandulan. Kalau kita membaca Ulangan 7:14: “Engkau akan diberkati lebih dari pada segala bangsa: tidak akan ada laki-laki atau perempuan yang mandul di antaramu, ataupun di antara hewanmu.” Kita akan melihat bahwa Tuhan juga memberkati seorang laki-laki sama seperti perempuan sehingga seorang suami kristen tidak akan mengalami kemandulan atau sejenisnya. Kalau kita hidup dalam Kristus, maka berkat keturanan yang sempurna akan menjadi milik kita. Anak-anak kita akan lahir tepat pada waktunya dan akan bertumbuh sehat tanpa cacat tubuh dan atau penyakit.

2.      Replenish the earth, and subdue it.

Menaklukkan bumi di sini dapat berarti bukan menghambakan diri pada dunia. Dengan kata lain, kita diberikan otoritas untuk tidak takluk atau terseret dengan sistem dalam dunia. Dalam bahasa Yunani, kata KOSMOS dapat juga berarti sebuah sistem dunia. Kita memang di utus ke dunia, tetapi tidak untuk tunduk pada sistem dunia yang salah. Kita hanya akan mengikuti sistem yang benar dan seturut firman Tuhan. Anda semua mengerti kita hidup dalam dunia yang jahat. Setiap hari kita berhadapan dengan sistem yang selalu memojokkan iman percaya kita. Banyak orang Kristen akhirnya kompromi dengan alasan cerdik seperti ular sehingga kesaksian iman mereka menjadi luntur. Misalnya kebiasaan menyuap aparat yang korup. Mulai dari administrasi pemerintahan hingga soal keamanan. Kita setiap hari disudutkan untuk tunduk pada sistem, padahal Alkitab mengatakan bahwa kita akan menaklukkan sistem dunia ini. Suatu hari saya disemprot oleh bos karena menolak membayar uang pelicin agar salah satu proyek di kantor berjalan mulus. Saya memang menolak untuk memberikan uang di luar biaya resmi, tetapi sebagai akibatnya, layanan yang seharusnya sudah diterima tak kunjung tiba. Bos saya akhirnya memerintahkan seorang kurir untuk menyerahkan “tip” dan memang ajaib, layanan segera meluncur tak lebih dari satu hari. Saudara, kita seharusnya tidak tunduk tetapi menaklukkan sistem dunia yang tidak benar sehingga kesaksian kita hidup.

3.      and have dominion over the

kata dominion dapat bermakna mengungguli, mendominasi. Jadi sebagai mahkota ciptaan, manusia diberikan hak untuk mengungguli semua ciptaan lain. Manusia tidak di utus untuk melayani apalagi menyembah salah satu dari ciptaan itu bukan? Sungguh satu hal yang sangat keliru, jika akhirnya manusia terjerembab dalam kenistaan saat menundukkan kepalanya kepada ciptaan lain. Bahkan yang lebih parah adalah ketika manusia mengagungkan dan menyembah mahluk ciptaan lain. Setan memang bekerja keras dan sangat sukses menyerongkan kecenderungan manusia ke arah yang keliru. Manusia begitu gampang terseret dan menjadi penyembah sesuatu yang bukan pencipta, dan membelakangi Sang Pencipta.

4.      Pemenuhan segala kebutuhan kita oleh alam.

Satu hal yang sangat menarik saya pelajari dari kedua ayat di atas adalah kelimpahan. Allah menyediakan segala yang perlu untuk memenuhi kebutuhan kita di alam ini. Segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji berarti semua tumbuh-tumbuhan yang memiliki biji. Segalam pohon-pohon yang berbuah artinya buah-buahan.  Menyangkut makanan, Tuhan merencanakan sejak awal agar kita mengkonsumsi tumbuhan-tumbuhan dan buah-buahan saja. Namun sejak kejatuhan Adam, manusia beralih menjadi predator yang mengkonsumsi daging.  Sejak itulah timbul berbagai masalah kesehatan. Penyakit mulai menggerogoti tubuh manusia karena mengkonsumsi makanan yang tidak tepat. Andai saja manusia kembali mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan dan buahnya, tentu akan lebih sehat bukan? Satu hal yang penting dalam hal ini adalah bahwa anak-anak Tuhan tidak akan mengalami kelaparan jika mereka sungguh-sungguh hidup dalam jalan-jalanNya. Amin!


Intisari khotbah Pdt. Joshua MS dalam Ibadah Raya Hati Nurani Ministries Jakarta, Minggu, 22 Juni 2008.

Selasa, 22 Januari 2013

Benih yang kelak berbuah lebat, sangat tergantung dimana ia tumbuh.


Benih yang Berbuah Lebat
Markus 4:1-20

Bagaimana Benih Firman dapat bertumbuh dan berbuah lebat dalam kehidupan rohani umatNya? Ini adalah pertanyaan penting sekaligus menarik. Karena kita semua mahpum, ada demikian banyak orang yang mengalami kehidupan yang berkemenangan karena firmanNya, namun lebih banyak lagi orang yang tidak mendapatkan apa-apa dari firmanNya atau dengan kata lain mengalami kelesuan rohani. Tuhan Yesus memberikan perumpamaan seperti di tulis dalam Markus 4:1-20 yang membuat kita dapat menjawab pertanyaan ini.

Yesus Kristus menggambarkan ada 4 jenis media dimana benih firman itu ditaburkan. Kita tentu mengerti bahwa tanah itu menggambarkan keadaan hati manusia. Media dimana firman Tuhan bisa tumbuh adalah hati manusia (Roma 10:9-10). Keadaan hati manusialah yang menjadi faktor utama hidup tidaknya firman. Keadaan hati jugalah yang menjadi faktor utama bertumbuh dan berbuahnya firman. Intinya keadaan hatilah jawaban dari pertanyaan besar tadi.

Ada 4 jenis tanah yang menjadi gambaran hati manusia:

1.      Tanah di pinggir jalan (some fell by the way side). Markus  4:4 “Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.”

Jenis manusia ini adalah yang yang hatinya membuat firman adalah pilihan kedua (the way side). Orang seperti ini MERAGUKAN bahwa firman dapat menjadi jawaban secara total dalam masalah hidupnya. Mereka ibarat penonton sepakbola dalam sebuah stadion. Mereka bersorak-sorai dan memberi komentar, tetapi sekalipun mereka tidak pernah masuk menjadi pemain. Alkitab mengajarkan bahwa: “Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga.” (Mazmur 119:89) Bahkan pemazmur menjadikan firman sebagai kegirangan dan sangat menikmatinya. Pemazmur begitu menyukai firman dan menjadikannya kesukaan hatinya: “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.” (Yeremia 15:16)

Oleh karena itulah maka orang-orang tipe seperti ini menjadi sasaran tembak Iblis yang memang tak pernah ingin seorangpun berolah kemenangan melalui firmanNya: 4:15 “Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka.” Ketika firman ditabur dihati orang yang ragu, hanya sesaat saja dan Iblis telah mencurinya hingga tak sempat walau hanya untuk sekedar bertumbuh, apalagi berbuah: “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan.” (Yohanes 10:10a)

2.      Tanah yang berbatu-batu (And some fell on stony ground).  Markus 4:5: “Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.”

Jenis TANAH seperti ini adalah orang yang menimbun “batu-batu” dalam hatinya. Mereka inilah yang menimbun segala “batu-batu” yang memang sepertinya tak terlihat karena sementara seperti terdeteksi ada pertumbuhan. Namun karena “batu-batu” yang tak juga dibuang dari tanah hati maka pertumbuhan itu hanya sekejab dan tinggal menunggu waktu untuk segera mati: “Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,  perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.” (Markus 7:21-22) Rasul Paulus megatakan bahwa “batu-batu” itu adalah perbuatan daging yang “mematikan” benih firman yang sedang bertumbuh: “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.” (Galatia 5:19-21). Apakah pembunuh yang paling mematikan? Apakah kanker? Aids? Perang? Kelaparan? Jawabanya adalah Sakit Hati dan Iri Hati: “Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.” (Ayub 5:2)

Saya akan mendaftarkan sebagian kecil orang-orang yang menimbun batu-batu dalam hatinya sampai menuai celaka? Iman Besar dan Orang-Orang Saduki yang dengki melihat pelayanan Para Rasul: “Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati.” (Kis 5:17), Saudara-Saudara Yusuf yang harus menelan ludah mereka sendiri karena iri hati: “Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,” (Kis 7:9), Pengikut Agama Yahudi yang iri dan takut kehilangan pengaruh karena Paulus: “Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.” (Kis 13:45). Dan masih sangat banyak lagi contoh-contoh nyata yang dapat kita ambil bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

3.      Tanah hati yang penuh onak duri (And some fell among thorns)  Markus 4:7 “Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.”

Jenis tanah berikut ini adalah orang yang tersesat dalam pergaulan dengan komunitas yang salah: dalam  ayat 19 kita baca: “lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.” Pergaulan dalam dunia bisnis yang menghalalkan segala cara untuk meloloskan sebuah proyek adalah contoh sederhana dalam kasus ini. Coba kita buat pertanyaan dan jawab sendiri. Berapa persenkah pengusaha kristen yang tetap menghormati dan menuruti kaidah etika bisnis yang benar? Jawabannya dapat saya pastikan sangat kecil bukan? Orang-orang seperti ini tentu tidak akan dapat mempertahankan firman tumbuh dalam hati mereka karena untuk kepentingan memburu harta dan keinginan duniawi, mereka terpaksa KOMPROMI. Alkitab mengajar agar kita tidak tersesat dalam pergaulan karena itu dapat merusak benih firman yang telah ditabur dalam hati kita: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (Galatian 6:7)

4.      Tanah yang baik. (And other fell on good ground): Markus 4:8 “Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat."
4.
Jenis tanah ini adalah orang yang mendengar dan menyambut firman Allah dengan hati yang gembira:  ayat 20: “Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat." Kita baca dalam terjemahan lain kata-kata yang indah: “such as hear the word, and receive it, and bring forth fruit,” (KJV)

Jenis tanah yang baik adalah orang yang memiliki hati yang:

-          Mendengarkan. Ada dampak yang kuat kalau kita memakai telinga mendengar firman: “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17). Saya selalu megnajar agar saudara pergi kegeraja dan mendegarkan khotbah INJILI, mendengarkan radio yang menyiarkan Injil, menonton televisi yang menyiarkan pengkhotbah Injil. Tahukah saudara bahwa IMANLAH yang membuat firman itu hidup dan berkuasa. Tanpa iman yang dikatakan timbul dari pendengaran oleh firman Kristus, maka benih yang ditaburkan akan bernasip sama seperti ketiga hati bermasalah yang disampaikan tadi.
-          Menerima dengan GEMBIRA bukan dengan setengah hati apalagi bersungut-sungut. Tahukah anda bahwa sukacita merupakan sebuah energi yang lebih dahsyat dari bom atom? Sukacita dapat mengerjakan apa yang mustahil. Tanpa sukacita, benih firman akan segera layu dan bernasip sama seperti ketiga hati bermasalah tadi: “Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.” (Matius 13:20)

Bagaimana caranya agar benih firman itu hidup dan mengalami multiplikasi? Jawabannya sederhana saja. PERIKSA APA JENIS  HATIMU!

Intisari Khotbah Pdt. Joshua M. Sinaga, S.Th DALAM Ibadah Raya Hati Nurani Ministries Minggu, 7 Oktober 2007; Pukul 9.00; dan Pukul 18.00.

Senin, 21 Januari 2013

Bagaimana menjadikan masa lalu menjadi berkat dimasa kini dan masa depan?


Belajar dari Masa Lalu
1 Korintus 10:1-10

Kadang-kadang kita berlaku tidak bijak dengan mencoba membuang sama sekali masa lalu kita. Tetapi sebenarnya selalu ada sisi baik yang dapat kita ambil dari masa lalu sekalipun itu masa lalu yang buram. Pengalaman Israel adalah contoh bagi kita hari ini. Gereja adalah Israel rohani “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham” (Galatia 3:29) yang berhak menerima janji-janji Allah dan harus belajar dari Israel jasmaniah agar tidak lagi melakukan kesalahan yang sama: “Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua,” (Roma 4:16) Israel jasmani yang kita pelajari sejarahnya hari ini memberikan pelajaran penting agar kita sebagai Israel Rohani tidak lagi terperosok dalam lubang yang sama. Karena seorang yang bijak tidak akan jatuh pada lubang yang sama.


Ketika Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian, mereka semua di baptis dalam Awan dan dalam Laut. Ini memberi arti bahwa untuk menjadi umat Allah kita pun harus melalui baptisan air dan baptisan Roh sebagai tanda pertobatan. Baptisan bukan sebatas liturgi gereja namun adalah perintah Allah. Setiap orang yang percaya kepada Injil, terbukti dari ketaatannya untuk menerima baptisan. “Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 2:38) Baik baptisan air atau pun baptisan roh. Baptisan ini merupakan cara untuk kita menerima perlindungan secara spiritual dari serangan musuh-musuh iman kita. (10:1-2) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Israel mendapatkan asupan makanan rohani yang sama. Ini bicara tentang gereja yang harus memberikan makanan rohani yaitu firman Tuhan bagi jiwanya. (10:3) “Mereka semua makan makanan rohani yang sama”  Israel juga minum minuman rohani dari Batu Karang yang teguh yaitu Yesus Kristus. (10:4) “dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.”  Ini bicara tentang damai sejahtera, penghiburan, dan sukacita yang dikerjakan Roh Kudus dalam gerejaNya. (II Korintus  1:5) “Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.”  Namun semuanya ini tidak membuat semua orang Israel yang keluar dari Masir tiba di Tanah Perjanjian, dari hampir 1 juta orang keluar dari Mesir, Alkitab mencatat hanya 2 orang yang tiba Di Kanaan. (10:5) “Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.” Ini menggenapi ayat yang mengatakan banyak yang terpanggil tetapi sedikit yang terpilih: “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”   (Matius  22:14)  Karena memang jalanmenuju surga itu begitu sempit dan sesak dan setiap orang harus berjuang dengan keras untuk memasukinya: “karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." (Matius 7:14)

Sejarah Israel di catat untuk menjadi pelajaran berharga bagi kita supaya kita jangan mengingini segala yang JAHAT yang telah mereka lakukan. Marilah kita belajar dari kesalahan Israel jasmaniah agar kita sebagai Israel Rohani dapat melewati padang gurun dan tiba di Kanaan. Berikut ini adalah kejahatan Israel jasmaniah yang juga sedang dipasang Iblis untuk menjebak Israel Rohani agar tidak pernah sampai di Tanah Kanaan yang merupakan lambang surga yang kita impikan siang dan malam.

1.      Dosa Penyembahan Berhala (mempersekutukan Tuhan dengan ilah lain). Dosa sinkritisme adalah bau busuk yang sangat jahat di mataNya sebab Tuhan tidak dapat disandingkan atau disamakan dengan ialah apapun. (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." Kalau kita baca Keluaran 32 kita melihat kejahatan Israel saat Musa menghadap Allah di atas gunung, mereka segera saja berpaling pada berhala buatan tangan mereka yagn tidak dapat berbuat apa-apa. Dosa besar generasi ini adalah mencoba membawa  berhala kedalam gereja. Berhala itu adalah mamon atau yang kita sering sebut dengan UANG. Percayalah bahwa gereja dapat berjalan tanpa uang. Uang hanyalah sarana untuk mendukung gereja namun tanpa uang gereja dapat tepa hidup. Oleh sebab itu, bertobatlah dari dosa yang hendak memperalat Tuhan untuk memperoleh uang hai kamu sekalian yang menyatakan diri pelayan Tuhan.

2.      Dosa Percabulan atau peyimpangan seksual. (10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. Bilangan 25 :1-18). Percabulan dapat berarti kehidupan seksual yang menyimpang seperti homosex, lesbian. Namun Alkitab pada perikop ini lebih menekankan kepada pernikahan campur dengan orang yang tak seiman. Karena pernikahan inilah yang menjerat gereja sehingga berbalik dari Allah dan menyembah berhala. Kita semua tahu bahwa pernikahan dengan orang yang tidak seiman adalah kebodohan dan kebohongan yang semu. Percuma saja mereka mencoba untuk bertahan, tetapi sejatinya mereka telah terseret. Toleransi yang selama ini digembar-gembor mulut pelaku kawin campur adalah kebohongan  dan kepalsuan. Perlu diingat bahwa kita harus membatasi pernikahan campur adalah dosa hanya bagi orang yang telah menjadi percaya namun menikah dengan orang yang tak seiman saja. Jadi jaga dan ajarlah anak saudara tentang pernikahan kudus yang diberkati Tuhan. ( Bacalah Bilangan 25 :1-18).

3.      Dosa Mencobai Tuhan.  (10:9) “Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.” Dalam terjemahan KJV kita sedikit lebih membuat arti mencobai Allah lebih fokus: “Neither let us tempt Christ, as some of them also tempted, and were destroyed of serpents.” Tempt berarti menggoda atau menantang. Kita baca dalam Bilangan 21:5-6: “Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.”  Siapakah kita sehingga harus menantang Tuhan dan hamba yang diurapiNya. Ini pelajaran penting agar jangan sekali-kali kita menantang Allah dengan maksud untuk merendahkanNya. Pelajaran ini juga mengingatkan kita agar tidak menentang pra pemimpin rohani yang telah diurapiNya sebab mereka dijaga seperti biji mataNya: “Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu -- sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya .” (Zakaria 2:8)

4.      Bersungut-sungut. Bersungut-sungut diambil dari kata murmur yang berarti berbisik-bisik dengan nada negatif, atau yang sering kita dengar kata keren yaitu bergosip. Jangan pernah menggosipkan Tuhan dengan membisik-bisikkan sesuatu tentang Dia. Israel mempercakapkan Allah dan hambaNya dengan nada negatif. (10:10) “Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.” Belajarlah untuk menerima dengan sabar segala hal baik itu penderitaan atau kesukaran dalam hidup ini tanpa harus mempercakapkan ini sebagai ketidakadilan Tuhan. Ingat bahwa Tuhan itu adil dan tidak ada sedikit pun ketidakadilan melekat kepadaNya. Percayalah bawah semua yang terjadi diijinkanNya untuk medatangkan kebaiakan bagi kita (Roma 8:28). Percayalah bahwa Allah tidak membawa kita ke jurang, walau untuk sementara kita merasa dibiarkan tinggal dalam pengapnya ujian kehidupan kita. Amen.

INTISARI khotbah Pdt. Joshua MS dalam Ibadah Raya Bulan Baru, Minggu 3 Februari 2008. Hati Nurani Ministries Jakarta.